Rapat The Fed pada hari Rabu minggu depan mungkin bukan sekadar penurunan suku bunga rutin.

Pasar sudah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, tapi yang benar-benar patut diperhatikan adalah rencana pembelian obligasi pemerintah AS jangka pendek senilai 45 miliar dolar AS—kedengarannya seperti versi mini dari pelonggaran kuantitatif, bukan? Sejak Oktober, pengetatan kuantitatif sebenarnya sudah mulai direm, sekarang ada kekurangan likuiditas, kalau tidak diisi, bisa-bisa awal tahun baru langsung lesu.

Tim penasihat ekonomi Gedung Putih justru sangat percaya diri, langsung menargetkan "kinerja ekonomi terbaik sepanjang sejarah" pada 2026, dengan target pertumbuhan di atas 4%. Kedengarannya indah, tapi dananya dari mana? Cetak uang saja.

Pasar sudah mulai merayakan lebih awal: futures saham AS naik sedikit, Nasdaq tinggal selangkah lagi menuju rekor tertinggi; imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun di bawah 3,92%, para trader obligasi jelas percaya siklus pelonggaran benar-benar akan dimulai. Indeks dolar AS menuju 102, ini jadi pedang bermata dua bagi pasar negara berkembang—dalam jangka pendek modal bisa kembali masuk, tapi tekanan inflasi ikut datang. Bank Sentral Eropa kemungkinan juga harus menurunkan suku bunga, kalau tidak nilai tukarnya bakal tertekan.

Bagi #数字货币市场洞察 dan aset berisiko seperti $BTC , peningkatan likuiditas memang kabar baik, tapi ada satu hal yang harus diwaspadai: jika langkah ini hanya memompa gelembung aset, maka 2026 bisa jadi bukan tahun emas, melainkan tahun likuidasi. Begitu risalah rapat hari Rabu depan dirilis, kita akan tahu apakah The Fed benar-benar percaya diri, atau hanya menjaga penampilan. Apakah koin privasi seperti $ETH bisa mengikuti ritme pasar juga tergantung apakah kondisi likuiditas secara keseluruhan cukup longgar.

Pada akhirnya, para pengambil kebijakan sedang menjual mimpi, bank sentral membuka keran uang, soal nanti benar-benar makmur atau sekadar pesta semu—waktu yang akan menjawab.