Di pasar keuangan, perdagangan leverage memungkinkan Anda menggunakan dana pinjaman untuk memperbesar volume perdagangan—artinya, Anda menginvestasikan 100 euro tetapi dapat mengendalikan posisi sebesar 1000 euro, bahkan lebih. Ini adalah mekanisme inti dari hebel aktie dan produk derivatif lainnya.
Secara sederhana, broker meminjamkan dana tambahan kepada Anda agar Anda dapat berpartisipasi dalam fluktuasi pasar yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Efek pengganda ini mirip dengan prinsip tuas dalam fisika: mengangkat benda yang lebih berat dengan kekuatan yang lebih kecil. Dalam perdagangan, efek pengganda ini memperbesar keuntungan dan kerugian secara bersamaan.
Leverage multiplier biasanya dinyatakan dalam rasio, misalnya 1:10 berarti Anda hanya perlu menginvestasikan 10% dari posisi total untuk mengendalikan 100%. Leverage 1:30 memungkinkan Anda mengendalikan posisi sebesar 3000 euro dengan modal 100 euro. Terdengar menarik—tapi asalkan Anda benar dalam menentukan arah pasar.
Bagaimana perdagangan leverage bekerja secara praktis
Margin dan rasio leverage sebagai inti
Margin adalah dana yang harus Anda simpan di akun saat membuka posisi, sebagai jaminan transaksi. Dengan leverage 1:10, Anda perlu menyediakan margin sebesar 10% dari nilai posisi.
Rasio leverage memberi tahu berapa kali dana yang bisa Anda gunakan untuk bertransaksi. Semakin tinggi rasio, potensi keuntungan semakin besar—tapi risiko juga semakin menakutkan. Leverage 1:500 (umum dalam trading forex) berarti fluktuasi harga kecil saja bisa berdampak besar pada akun Anda.
Kuncinya: Setiap kerugian kecil akan diperbesar. Inilah sebabnya sebagian besar penasihat keuangan memperingatkan trader pemula agar menjauh dari produk leverage.
Siapa yang sebaiknya melakukan perdagangan leverage? Siapa yang tidak?
Lakukan penilaian risiko secara jujur
Sebelum memulai, tanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan:
Jika saya kehilangan seluruh dana yang saya investasikan, apakah hidup saya akan terganggu?
Apakah saya mampu menanggung akun yang berubah dari profit menjadi rugi dalam satu jam?
Apakah saya memahami arti margin call?
Margin call adalah pembunuh tersembunyi dalam perdagangan leverage. Ketika nilai bersih akun Anda jatuh di bawah batas tertentu, broker akan memaksa menutup posisi Anda atau meminta Anda menambah dana segera. Di broker non-EU, ini bahkan bisa menyebabkan Anda berhutang ke broker—yang dikenal sebagai kewajiban penagihan. Berita baiknya, regulator UE (BaFin) sejak 2017 melarang pengenaan utang semacam ini kepada trader ritel.
Tingkat pengalaman sangat penting
Pemula sebaiknya benar-benar menghindari leverage, atau setidaknya mulai dari leverage sangat rendah, seperti 1:5. Ini memungkinkan Anda belajar mekanisme pasar tanpa mempertaruhkan seluruh modal. Jika harus menggunakan leverage, hanya gunakan dana yang benar-benar mampu Anda kehilangan sepenuhnya.
Trader berpengalaman dapat menanggung leverage lebih tinggi, asalkan mereka memiliki strategi trading matang dan disiplin pengelolaan risiko yang ketat.
Perdagangan leverage vs perdagangan spot: mana yang cocok untuk Anda
Aspek
Perdagangan leverage
Perdagangan spot
Kebutuhan modal
Rendah
Tinggi
Potensi keuntungan
Besar
Moderat
Potensi kerugian
Bencana
Terbatas
Kurva belajar
Curam
Landai
Tekanan emosional
Sangat tinggi
Rendah
Biaya tersembunyi
Biaya pembiayaan, spread, komisi
Biaya transaksi
Trader berpengalaman menunjukkan bahwa nilai utama leverage adalah memungkinkan trader dengan modal terbatas untuk ikut serta di pasar. Seorang pemula dengan modal 500 euro hampir tidak bisa profit di trading spot. Tapi dengan leverage 5:1 atau 10:1, mereka bisa mengendalikan posisi besar dan mendapatkan manfaat dari fluktuasi pasar.
Di mana biaya tersembunyi dari perdagangan leverage
Jangan tertipu oleh ambang rendah. Struktur biaya produk leverage jauh lebih kompleks dari yang Anda kira:
Spread (selisih harga beli dan jual) biasanya jauh lebih tinggi daripada trading spot, terutama di pasar derivatif
Biaya pembiayaan terus dipotong selama posisi terbuka, terutama posisi jangka panjang yang cepat menggerogoti keuntungan
Risiko penerbit: Produk leverage seperti kontrak CFD adalah surat utang; jika bank penerbit bangkrut, investasi Anda bisa hilang sepenuhnya
Biaya dan fee manajemen sering diabaikan dalam dokumen produk, tapi akumulasi jangka panjang sangat berpengaruh
Biaya-biaya ini berarti, meskipun prediksi arah benar, Anda tetap bisa rugi karena biaya yang menggerogoti.
Kapan perdagangan leverage masuk akal
Kondisi pasar sangat menentukan
Perdagangan leverage paling efektif di pasar yang sangat volatil. Ketika harga berfluktuasi tajam, posisi kecil pun bisa menghasilkan keuntungan absolut yang signifikan.
Tapi ada paradoks: pasar yang paling volatil juga paling berbahaya. Volatilitas tinggi berarti harga bisa berbalik secara mendadak, menghancurkan posisi Anda. Banyak trader juga membuat keputusan buruk karena emosi saat pasar sangat fluktuatif.
Pasar yang tenang hampir tidak cocok untuk leverage—posisi Anda akan perlahan terkikis, biaya menggerogoti keuntungan, dan sulit menangkap pergerakan besar untuk menutup biaya tersebut.
Siapa yang benar-benar menghasilkan uang
Trader harian dan scalper: mereka mengandalkan keuntungan kecil yang sering. Leverage memungkinkan mereka melakukan banyak transaksi dengan modal terbatas
Trader swing: masuk dan keluar di level support/resistance yang diprediksi, memperbesar keuntungan satu transaksi dengan leverage
Hedge fund: menggunakan leverage untuk melindungi posisi yang ada, bukan sekadar spekulasi
Perhatikan satu fakta: trader sukses ini memiliki sistem pengelolaan risiko lengkap. Mereka bukan berjudi, melainkan menjalankan strategi.
Kelebihan dan kekurangan nyata dari perdagangan leverage
3 keunggulan nyata
Efisiensi modal tinggi: 1000 euro Anda bisa diperdagangkan seperti 100.000 euro (tergantung leverage). Untuk trader dengan modal terbatas, ini bisa menjadi satu-satunya cara ikut pasar
Diversifikasi memungkinkan: Dengan daya beli tambahan, Anda bisa menyebar investasi ke berbagai aset dan pasar, bukan menaruh semua telur di satu keranjang
Keuntungan dua arah: Apapun arah pasar—naik atau turun—Anda bisa mendapatkan keuntungan dari produk leverage. Fleksibilitas ini sulit dibayangkan oleh investor tradisional
4 ancaman nyata
Kehilangan seluruh modal adalah kenyataan: Produk leverage seperti opsi knockout bisa langsung menjadi tak berharga saat harga menyentuh level tertentu. Investasi Anda bisa hilang dalam hitungan menit
Risiko penerbit tidak bisa diabaikan: CFD dan produk terstruktur bergantung pada kredit penerbit. Jika bank bangkrut, modal Anda tidak bisa dijamin
Biaya tersembunyi: Spread, biaya pembiayaan, biaya manajemen terus dipotong selama posisi terbuka. Dalam pasar yang tidak berfluktuasi, biaya ini bisa mengubah keuntungan kecil menjadi kerugian kecil
Tekanan psikologis besar: Melihat akun berfluktuasi ratusan euro dalam menit, kebanyakan trader akan membuat keputusan irasional. Itulah sebabnya statistik menunjukkan 95% trader leverage akhirnya merugi
5 jebakan tersembunyi dalam perdagangan leverage
1. Gagal stop loss
Order stop loss Anda bisa gagal karena volatilitas ekstrem atau kurang likuiditas, sehingga eksekusi terjadi di harga yang lebih buruk, bahkan tidak terjadi sama sekali. Lonjakan mendadak di pasar bisa membuat stop loss Anda tidak efektif.
2. Perangkap margin call
Terutama di broker non-EU, fluktuasi besar bisa mengosongkan akun Anda dan membuat Anda berhutang ke broker. Regulasi UE melarang hal ini, tapi di pasar berkembang dan broker tertentu, tetap ada.
3. Kerugian berbasis bunga majemuk
Leverage bekerja sama saat pasar turun. Penurunan 50% dari saldo membutuhkan kenaikan 100% untuk kembali ke posisi awal. Ini sebabnya kerugian cepat bisa berubah menjadi bencana.
4. Biaya pembiayaan sebagai pembunuh tersembunyi
Biaya pembiayaan jangka panjang secara perlahan menggerogoti keuntungan. Transaksi yang tampaknya menguntungkan bisa berakhir datar atau sedikit rugi setelah biaya ini.
5. Ketidakseimbangan psikologis
Melihat keuntungan yang diperbesar leverage, trader cenderung meningkatkan leverage atau menambah posisi. Ini meningkatkan risiko secara eksponensial, sementara keuntungan tidak selalu mengikuti.
4 saran praktis untuk perdagangan leverage
1. Selalu pasang stop loss
Stop loss otomatis adalah teman Anda, mengunci kerugian sebelum Anda menyadarinya. Kadang terpicu oleh volatilitas ekstrem, tapi jauh lebih baik daripada membiarkan akun hancur.
2. Pengelolaan posisi yang ketat
Aturan umum: Risiko per transaksi tidak lebih dari 1-2% dari total akun. Ini berarti, bahkan jika 20 kali salah prediksi berturut-turut, akun hanya menyusut sedikit, bukan bangkrut.
3. Diversifikasi portofolio
Jangan menaruh semua posisi leverage di satu pasar atau kerangka waktu. Diversifikasi mengurangi kemungkinan kerugian besar dan memungkinkan posisi profit menutupi kerugian.
4. Pantau pasar secara terus-menerus
Terutama saat menggunakan leverage, Anda tidak bisa meninggalkan komputer berjam-jam. Leverage memperbesar efek kejadian mendadak di pasar. Berita besar, pernyataan bank sentral, peristiwa geopolitik—semuanya harus dipertimbangkan.
Perbandingan alat leverage utama
Forex
Pasar forex menawarkan leverage tertinggi, kadang sampai 1:500. Logikanya, pergerakan harga pasangan mata uang biasanya kecil (dalam poin), jadi diperlukan leverage tinggi untuk memperbesar keuntungan. Tapi, risiko kerugian juga diperbesar secara ekstrem.
CFD
CFD memungkinkan spekulasi terhadap pergerakan harga saham, indeks, komoditas tanpa benar-benar memiliki aset tersebut. Fleksibilitas dan biaya rendah tampak menarik, tapi risiko CFD tertinggi. Dalam kondisi terburuk, Anda bisa kehilangan lebih dari modal awal (meskipun UE melarang hal ini).
Kontrak berjangka (Futures)
Futures adalah instrumen yang diperdagangkan di bursa dengan standar tertentu, transparansi dan keamanan lebih tinggi. Risiko tetap besar, tapi setidaknya Anda tahu aturan dan biaya secara pasti.
Waran (Optionsscheine)
Waran memberi hak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan. Mereka memiliki fitur leverage karena harga jauh di bawah aset dasar. Tapi, waktu kedaluwarsa adalah pembunuh waran—setiap hari nilainya berkurang secara diam-diam.
Saran akhir: apakah leverage layak dipakai?
Perdagangan leverage adalah pedang bermata dua. Membuka peluang bagi trader dengan modal terbatas, tapi juga menjadi jalan cepat menuju kebangkrutan bagi banyak pemula.
Jika Anda pemula: hindari sama sekali atau mulai dari leverage sangat rendah (1:5). Hanya gunakan dana yang benar-benar mampu Anda kehilangan. Latihan di akun demo berulang kali sampai bisa profit konsisten selama berbulan-bulan, baru gunakan uang nyata.
Jika Anda berpengalaman: leverage bisa menjadi alat yang ampuh, asalkan Anda memiliki strategi matang dan disiplin ketat. Leverage tinggi bukan untuk mencari keuntungan besar, tapi untuk meningkatkan efisiensi modal.
Apapun tingkat Anda:
Pasang stop loss dan kontrol posisi secara ketat
Pahami seluruh biaya yang terkait dengan instrumen trading Anda
Lebih berhati-hati di pasar yang berfluktuasi tinggi
Rutin evaluasi apakah Anda masih perlu menggunakan leverage
Yang terpenting: gunakan akun demo untuk menguji strategi Anda secara menyeluruh, dan rasakan mekanisme pasar tanpa risiko. Baru setelah Anda bisa konsisten profit tanpa risiko, pertimbangkan memakai dana nyata dengan leverage.
Ingat, aturan utama untuk menghasilkan uang adalah jangan rugi. Dalam dunia leverage, aturan ini menjadi semakin ketat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apakah perdagangan leverage benar-benar layak dicoba? Analisis lengkap risiko dan keuntungan
Apa sebenarnya perdagangan leverage itu
Di pasar keuangan, perdagangan leverage memungkinkan Anda menggunakan dana pinjaman untuk memperbesar volume perdagangan—artinya, Anda menginvestasikan 100 euro tetapi dapat mengendalikan posisi sebesar 1000 euro, bahkan lebih. Ini adalah mekanisme inti dari hebel aktie dan produk derivatif lainnya.
Secara sederhana, broker meminjamkan dana tambahan kepada Anda agar Anda dapat berpartisipasi dalam fluktuasi pasar yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Efek pengganda ini mirip dengan prinsip tuas dalam fisika: mengangkat benda yang lebih berat dengan kekuatan yang lebih kecil. Dalam perdagangan, efek pengganda ini memperbesar keuntungan dan kerugian secara bersamaan.
Leverage multiplier biasanya dinyatakan dalam rasio, misalnya 1:10 berarti Anda hanya perlu menginvestasikan 10% dari posisi total untuk mengendalikan 100%. Leverage 1:30 memungkinkan Anda mengendalikan posisi sebesar 3000 euro dengan modal 100 euro. Terdengar menarik—tapi asalkan Anda benar dalam menentukan arah pasar.
Bagaimana perdagangan leverage bekerja secara praktis
Margin dan rasio leverage sebagai inti
Margin adalah dana yang harus Anda simpan di akun saat membuka posisi, sebagai jaminan transaksi. Dengan leverage 1:10, Anda perlu menyediakan margin sebesar 10% dari nilai posisi.
Rasio leverage memberi tahu berapa kali dana yang bisa Anda gunakan untuk bertransaksi. Semakin tinggi rasio, potensi keuntungan semakin besar—tapi risiko juga semakin menakutkan. Leverage 1:500 (umum dalam trading forex) berarti fluktuasi harga kecil saja bisa berdampak besar pada akun Anda.
Kuncinya: Setiap kerugian kecil akan diperbesar. Inilah sebabnya sebagian besar penasihat keuangan memperingatkan trader pemula agar menjauh dari produk leverage.
Siapa yang sebaiknya melakukan perdagangan leverage? Siapa yang tidak?
Lakukan penilaian risiko secara jujur
Sebelum memulai, tanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan:
Margin call adalah pembunuh tersembunyi dalam perdagangan leverage. Ketika nilai bersih akun Anda jatuh di bawah batas tertentu, broker akan memaksa menutup posisi Anda atau meminta Anda menambah dana segera. Di broker non-EU, ini bahkan bisa menyebabkan Anda berhutang ke broker—yang dikenal sebagai kewajiban penagihan. Berita baiknya, regulator UE (BaFin) sejak 2017 melarang pengenaan utang semacam ini kepada trader ritel.
Tingkat pengalaman sangat penting
Pemula sebaiknya benar-benar menghindari leverage, atau setidaknya mulai dari leverage sangat rendah, seperti 1:5. Ini memungkinkan Anda belajar mekanisme pasar tanpa mempertaruhkan seluruh modal. Jika harus menggunakan leverage, hanya gunakan dana yang benar-benar mampu Anda kehilangan sepenuhnya.
Trader berpengalaman dapat menanggung leverage lebih tinggi, asalkan mereka memiliki strategi trading matang dan disiplin pengelolaan risiko yang ketat.
Perdagangan leverage vs perdagangan spot: mana yang cocok untuk Anda
Trader berpengalaman menunjukkan bahwa nilai utama leverage adalah memungkinkan trader dengan modal terbatas untuk ikut serta di pasar. Seorang pemula dengan modal 500 euro hampir tidak bisa profit di trading spot. Tapi dengan leverage 5:1 atau 10:1, mereka bisa mengendalikan posisi besar dan mendapatkan manfaat dari fluktuasi pasar.
Di mana biaya tersembunyi dari perdagangan leverage
Jangan tertipu oleh ambang rendah. Struktur biaya produk leverage jauh lebih kompleks dari yang Anda kira:
Biaya-biaya ini berarti, meskipun prediksi arah benar, Anda tetap bisa rugi karena biaya yang menggerogoti.
Kapan perdagangan leverage masuk akal
Kondisi pasar sangat menentukan
Perdagangan leverage paling efektif di pasar yang sangat volatil. Ketika harga berfluktuasi tajam, posisi kecil pun bisa menghasilkan keuntungan absolut yang signifikan.
Tapi ada paradoks: pasar yang paling volatil juga paling berbahaya. Volatilitas tinggi berarti harga bisa berbalik secara mendadak, menghancurkan posisi Anda. Banyak trader juga membuat keputusan buruk karena emosi saat pasar sangat fluktuatif.
Pasar yang tenang hampir tidak cocok untuk leverage—posisi Anda akan perlahan terkikis, biaya menggerogoti keuntungan, dan sulit menangkap pergerakan besar untuk menutup biaya tersebut.
Siapa yang benar-benar menghasilkan uang
Perhatikan satu fakta: trader sukses ini memiliki sistem pengelolaan risiko lengkap. Mereka bukan berjudi, melainkan menjalankan strategi.
Kelebihan dan kekurangan nyata dari perdagangan leverage
3 keunggulan nyata
Efisiensi modal tinggi: 1000 euro Anda bisa diperdagangkan seperti 100.000 euro (tergantung leverage). Untuk trader dengan modal terbatas, ini bisa menjadi satu-satunya cara ikut pasar
Diversifikasi memungkinkan: Dengan daya beli tambahan, Anda bisa menyebar investasi ke berbagai aset dan pasar, bukan menaruh semua telur di satu keranjang
Keuntungan dua arah: Apapun arah pasar—naik atau turun—Anda bisa mendapatkan keuntungan dari produk leverage. Fleksibilitas ini sulit dibayangkan oleh investor tradisional
4 ancaman nyata
Kehilangan seluruh modal adalah kenyataan: Produk leverage seperti opsi knockout bisa langsung menjadi tak berharga saat harga menyentuh level tertentu. Investasi Anda bisa hilang dalam hitungan menit
Risiko penerbit tidak bisa diabaikan: CFD dan produk terstruktur bergantung pada kredit penerbit. Jika bank bangkrut, modal Anda tidak bisa dijamin
Biaya tersembunyi: Spread, biaya pembiayaan, biaya manajemen terus dipotong selama posisi terbuka. Dalam pasar yang tidak berfluktuasi, biaya ini bisa mengubah keuntungan kecil menjadi kerugian kecil
Tekanan psikologis besar: Melihat akun berfluktuasi ratusan euro dalam menit, kebanyakan trader akan membuat keputusan irasional. Itulah sebabnya statistik menunjukkan 95% trader leverage akhirnya merugi
5 jebakan tersembunyi dalam perdagangan leverage
1. Gagal stop loss
Order stop loss Anda bisa gagal karena volatilitas ekstrem atau kurang likuiditas, sehingga eksekusi terjadi di harga yang lebih buruk, bahkan tidak terjadi sama sekali. Lonjakan mendadak di pasar bisa membuat stop loss Anda tidak efektif.
2. Perangkap margin call
Terutama di broker non-EU, fluktuasi besar bisa mengosongkan akun Anda dan membuat Anda berhutang ke broker. Regulasi UE melarang hal ini, tapi di pasar berkembang dan broker tertentu, tetap ada.
3. Kerugian berbasis bunga majemuk
Leverage bekerja sama saat pasar turun. Penurunan 50% dari saldo membutuhkan kenaikan 100% untuk kembali ke posisi awal. Ini sebabnya kerugian cepat bisa berubah menjadi bencana.
4. Biaya pembiayaan sebagai pembunuh tersembunyi
Biaya pembiayaan jangka panjang secara perlahan menggerogoti keuntungan. Transaksi yang tampaknya menguntungkan bisa berakhir datar atau sedikit rugi setelah biaya ini.
5. Ketidakseimbangan psikologis
Melihat keuntungan yang diperbesar leverage, trader cenderung meningkatkan leverage atau menambah posisi. Ini meningkatkan risiko secara eksponensial, sementara keuntungan tidak selalu mengikuti.
4 saran praktis untuk perdagangan leverage
1. Selalu pasang stop loss
Stop loss otomatis adalah teman Anda, mengunci kerugian sebelum Anda menyadarinya. Kadang terpicu oleh volatilitas ekstrem, tapi jauh lebih baik daripada membiarkan akun hancur.
2. Pengelolaan posisi yang ketat
Aturan umum: Risiko per transaksi tidak lebih dari 1-2% dari total akun. Ini berarti, bahkan jika 20 kali salah prediksi berturut-turut, akun hanya menyusut sedikit, bukan bangkrut.
3. Diversifikasi portofolio
Jangan menaruh semua posisi leverage di satu pasar atau kerangka waktu. Diversifikasi mengurangi kemungkinan kerugian besar dan memungkinkan posisi profit menutupi kerugian.
4. Pantau pasar secara terus-menerus
Terutama saat menggunakan leverage, Anda tidak bisa meninggalkan komputer berjam-jam. Leverage memperbesar efek kejadian mendadak di pasar. Berita besar, pernyataan bank sentral, peristiwa geopolitik—semuanya harus dipertimbangkan.
Perbandingan alat leverage utama
Forex
Pasar forex menawarkan leverage tertinggi, kadang sampai 1:500. Logikanya, pergerakan harga pasangan mata uang biasanya kecil (dalam poin), jadi diperlukan leverage tinggi untuk memperbesar keuntungan. Tapi, risiko kerugian juga diperbesar secara ekstrem.
CFD
CFD memungkinkan spekulasi terhadap pergerakan harga saham, indeks, komoditas tanpa benar-benar memiliki aset tersebut. Fleksibilitas dan biaya rendah tampak menarik, tapi risiko CFD tertinggi. Dalam kondisi terburuk, Anda bisa kehilangan lebih dari modal awal (meskipun UE melarang hal ini).
Kontrak berjangka (Futures)
Futures adalah instrumen yang diperdagangkan di bursa dengan standar tertentu, transparansi dan keamanan lebih tinggi. Risiko tetap besar, tapi setidaknya Anda tahu aturan dan biaya secara pasti.
Waran (Optionsscheine)
Waran memberi hak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan. Mereka memiliki fitur leverage karena harga jauh di bawah aset dasar. Tapi, waktu kedaluwarsa adalah pembunuh waran—setiap hari nilainya berkurang secara diam-diam.
Saran akhir: apakah leverage layak dipakai?
Perdagangan leverage adalah pedang bermata dua. Membuka peluang bagi trader dengan modal terbatas, tapi juga menjadi jalan cepat menuju kebangkrutan bagi banyak pemula.
Jika Anda pemula: hindari sama sekali atau mulai dari leverage sangat rendah (1:5). Hanya gunakan dana yang benar-benar mampu Anda kehilangan. Latihan di akun demo berulang kali sampai bisa profit konsisten selama berbulan-bulan, baru gunakan uang nyata.
Jika Anda berpengalaman: leverage bisa menjadi alat yang ampuh, asalkan Anda memiliki strategi matang dan disiplin ketat. Leverage tinggi bukan untuk mencari keuntungan besar, tapi untuk meningkatkan efisiensi modal.
Apapun tingkat Anda:
Yang terpenting: gunakan akun demo untuk menguji strategi Anda secara menyeluruh, dan rasakan mekanisme pasar tanpa risiko. Baru setelah Anda bisa konsisten profit tanpa risiko, pertimbangkan memakai dana nyata dengan leverage.
Ingat, aturan utama untuk menghasilkan uang adalah jangan rugi. Dalam dunia leverage, aturan ini menjadi semakin ketat.