Blockchain memiliki fitur yang sering dipuji—transparansi. Setiap orang memegang satu buku besar, data sepenuhnya konsisten, tidak ada yang bisa mengubahnya. Kedengarannya sempurna, tetapi ada ilusi fatal di sini: transparansi buku besar tidak sama dengan menyelesaikan masalah.
Contoh paling sederhana adalah platform pertukaran yang bangkrut. Aset Anda tercatat dengan jelas di blockchain, setiap transaksi dapat dilacak. Tapi bagaimana jika platform tersebut menghilang dengan uangnya? Apa gunanya angka-angka itu bagi Anda? Buku besar ada di sana, tetapi Anda tidak memiliki cara efektif untuk mengembalikan uang. Buku besar yang transparan berubah menjadi selembar kertas kosong.
Lebih menyakitkan lagi, blockchain hanya bisa menjamin konsistensi "pencatatan", tetapi tidak bisa menjamin konsistensi "pelaksanaan". Seluruh dunia tahu berapa banyak hutang yang dimiliki seseorang, catatannya sangat jelas. Masalahnya adalah: Anda tidak bisa berbuat apa-apa terhadap dia. Tanpa kekuatan paksaan, tanpa mekanisme pembatasan, data itu hanya menjadi pajangan.
Kepercayaan sejati tidak pernah berasal dari seberapa transparan buku besar, tetapi dari apakah ada konsensus dan kekuatan pembatas yang cukup di baliknya. Emas bisa menjadi mata uang keras selama berabad-abad bukan karena buku besarnya sangat jelas, tetapi karena negara-negara terbesar di dunia mengakuinya. Konsensus adalah esensi dari kepercayaan, bukan tingkat transparansi data.
Inilah mengapa blockchain bisa mengubah banyak hal, tetapi tidak bisa mengubah dilema kepercayaan itu sendiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFTRegretful
· 7jam yang lalu
Benar sekali, transparansi apa gunanya, saat FTX dulu data di chain jelas sekali, tapi hasilnya tetap saja dibawa kabur
Lihat AsliBalas0
LeekCutter
· 7jam yang lalu
Sial, ini benar-benar menyentuhku. Sebelumnya aku benar-benar tertipu oleh transparansi
Lihat AsliBalas0
MetaLord420
· 7jam yang lalu
Pada akhirnya, memang tidak ada daya eksekusi, apa gunanya transparansi
Lihat AsliBalas0
StealthDeployer
· 7jam yang lalu
Membuatnya sangat menyentuh hati, transparansi ≠ keamanan, poin ini sangat penting
Lihat AsliBalas0
SchrodingerAirdrop
· 7jam yang lalu
Kata-kata yang luar biasa, apa yang harus diungkapkan secara transparan, pada akhirnya tetap saja tidak ada yang mengawasi
Blockchain memiliki fitur yang sering dipuji—transparansi. Setiap orang memegang satu buku besar, data sepenuhnya konsisten, tidak ada yang bisa mengubahnya. Kedengarannya sempurna, tetapi ada ilusi fatal di sini: transparansi buku besar tidak sama dengan menyelesaikan masalah.
Contoh paling sederhana adalah platform pertukaran yang bangkrut. Aset Anda tercatat dengan jelas di blockchain, setiap transaksi dapat dilacak. Tapi bagaimana jika platform tersebut menghilang dengan uangnya? Apa gunanya angka-angka itu bagi Anda? Buku besar ada di sana, tetapi Anda tidak memiliki cara efektif untuk mengembalikan uang. Buku besar yang transparan berubah menjadi selembar kertas kosong.
Lebih menyakitkan lagi, blockchain hanya bisa menjamin konsistensi "pencatatan", tetapi tidak bisa menjamin konsistensi "pelaksanaan". Seluruh dunia tahu berapa banyak hutang yang dimiliki seseorang, catatannya sangat jelas. Masalahnya adalah: Anda tidak bisa berbuat apa-apa terhadap dia. Tanpa kekuatan paksaan, tanpa mekanisme pembatasan, data itu hanya menjadi pajangan.
Kepercayaan sejati tidak pernah berasal dari seberapa transparan buku besar, tetapi dari apakah ada konsensus dan kekuatan pembatas yang cukup di baliknya. Emas bisa menjadi mata uang keras selama berabad-abad bukan karena buku besarnya sangat jelas, tetapi karena negara-negara terbesar di dunia mengakuinya. Konsensus adalah esensi dari kepercayaan, bukan tingkat transparansi data.
Inilah mengapa blockchain bisa mengubah banyak hal, tetapi tidak bisa mengubah dilema kepercayaan itu sendiri.