Sentimen penguatan yen Jepang yang kuat, perbedaan kebijakan bank sentral mendorong dolar AS/yen Jepang turun

Jepang memperkirakan kenaikan suku bunga Bank of Japan meningkat, Yen menjadi favorit safe haven

Pada sesi perdagangan Asia hari Rabu, Yen (JPY) tampil mencolok, volume perdagangan meningkat secara signifikan. Dorongan utama yang mendukung penguatan Yen berasal dari sinyal penguatan kenaikan suku bunga dari Bank of Japan (BoJ). Berdasarkan berita terbaru, manajemen BoJ secara sengaja memperkuat sinyal pengetatan kebijakan dalam komunikasi terakhir mereka, mengisyaratkan bahwa keputusan kenaikan suku bunga pada Desember atau Januari masih tetap di atas meja.

Di balik perubahan sinyal ini, adalah penilaian ulang Bank of Japan terhadap prospek inflasi. Data Indeks Harga Produsen Jasa Jepang yang dirilis hari itu menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 2.7%, meskipun sedikit menurun dari 3.1% bulan sebelumnya, namun tetap mengonfirmasi adanya kekakuan inflasi. Logika BoJ cukup jelas: ketegangan di pasar tenaga kerja menyebabkan kenaikan upah, yang kemudian mendorong biaya jasa naik, dan ini menjadi dasar untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut. Respon pasar terhadap hal ini cepat, trader mulai melakukan penyesuaian ulang harga aset Yen.

Perlu dicatat bahwa resistensi politik terhadap kenaikan suku bunga dari Perdana Menteri Jepang, , tampaknya sudah hilang. Pertemuan minggu lalu antara Perdana Menteri dan Gubernur Bank of Japan, @E5@, diartikan oleh banyak pihak sebagai restu politik terhadap kebijakan pengetatan moneter, memberi ruang lebih bagi BoJ untuk beroperasi.

Sikap dovish Federal Reserve melemahkan dolar, perbedaan kebijakan makin melebar

Berbeda dengan kecenderungan pengetatan dari Bank of Japan, Federal Reserve (Fed) bergerak ke arah yang berlawanan. Data ekonomi AS yang dirilis Selasa menunjukkan performa yang kurang baik, langsung memicu ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga federal fund rate lebih lanjut. Trader kini secara umum memperkirakan bahwa Fed akan kembali menurunkan suku bunga pada Desember, yang langsung menekan daya tarik dolar (USD).

Anggota Federal Reserve, Stephen Milan, mengulangi sikap dovish dalam wawancara televisi, menyatakan bahwa pasar tenaga kerja yang lemah dan pertumbuhan ekonomi yang lesu membutuhkan penurunan suku bunga yang lebih besar untuk mengembalikan posisi kebijakan ke tingkat netral. Pernyataan ini semakin memperkuat ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan Fed, sehingga dolar tertekan dan sempat mencapai level terendah dalam satu minggu hari Senin.

Perbedaan kebijakan antara Bank of Japan dan Federal Reserve semakin nyata: satu sisi ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat, sementara di sisi lain penurunan suku bunga menjadi konsensus. Ketidakseimbangan kebijakan ini tercermin langsung pada pasangan USD/JPY, yang berada di bawah tekanan signifikan di bawah 156.00.

Fluktuasi sentimen risiko dan kebutuhan safe haven

Peredaan risiko geopolitik global sedang melemahkan permintaan terhadap aset safe haven tradisional. Presiden Ukraina, , pada hari Selasa menyatakan bahwa Ukraina siap mendorong kerangka gencatan senjata yang didukung AS, memberi harapan akan tercapainya perdamaian. Langkah ini memperbaiki sentimen risiko pasar, meningkatkan appetite investor, dan mendorong aset risiko naik, secara alami membatasi potensi penguatan Yen sebagai mata uang safe haven.

Namun, kekhawatiran fiskal domestik Jepang tetap ada. Pemerintah Perdana Menteri cenderung menerapkan kebijakan stimulus, yang berlawanan dengan sikap pengetatan dari BoJ, menciptakan ketegangan yang halus. Jika kekhawatiran fiskal meningkat atau sentimen risiko global kembali memburuk, arus safe haven akan kembali mengalir ke Yen.

Trader saat ini mengambil sikap menunggu dan melihat: menunggu rilis data pesanan barang tahan lama AS dan data klaim pengangguran mingguan. Data makro dari sesi Amerika Utara ini diharapkan memberi peluang trading baru untuk pasangan USD/JPY.

Analisis teknikal: ruang kenaikan terbatas, support jelas di bawah

Grafik jam USD/JPY menunjukkan kondisi campuran. Kurs saat ini berfluktuasi di bawah simple moving average (SMA) 100 jam, dan indikator teknikal menunjukkan momentum negatif, menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat.

Support pertama berada di sekitar 155.30, dekat level retracement Fibonacci 50%. Jika support ini gagal bertahan, angka psikologis 155.00 akan menjadi pertahanan terakhir. Jika 155.00 ditembus secara efektif, tren penurunan yang lebih dalam akan terbuka, dan trader bearish agresif mungkin akan meningkatkan posisi mereka.

Namun, grafik harian menunjukkan cerita berbeda. Indikator teknikal di timeframe harian tetap berada di zona kekuatan, mengindikasikan ketahanan tren naik secara keseluruhan. Artinya, setiap rebound yang mencoba kembali ke atas 156.00 akan menghadapi resistansi. Secara spesifik, sekitar 156.35 (dekat titik tertinggi sesi Asia) adalah level resistansi defensif untuk posisi bearish.

Jika USD/JPY berhasil menembus di atas 156.00, target rebound berikutnya adalah 157.00. Pembelian lanjutan berpotensi mendorong kurs ke area resistansi tengah di 157.45-157.50, dan kemudian mendekati 158.00. Perlu diingat, di atas 158.00 masih menunggu level tertinggi sejak pertengahan Januari yang tercapai minggu lalu.

Singkatnya, analisis teknikal menunjukkan pola sideways, dengan tren jangka pendek cenderung menguji support bawah, namun kerangka tren naik jangka menengah tetap utuh. Trader harus memperhatikan secara ketat support di 155.30 dan 156.00, serta resistansi di sekitar 158.00.

Outlook trading: beli saat harga turun atau tunggu konfirmasi

Situasi pasar saat ini menempatkan trader dalam dilema menarik. Di satu sisi, fundamental penguatan Yen cukup jelas dan kuat, ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ benar-benar meningkatkan daya tarik aset Yen. Di sisi lain, perbaikan sentimen risiko global dan ekspektasi penurunan suku bunga Fed sedang menciptakan tekanan ke arah bawah.

Bagi trader yang optimis terhadap Yen, setiap koreksi intraday USD/JPY saat ini bisa dianggap sebagai peluang beli. Pasar bahkan berspekulasi bahwa otoritas Jepang mungkin akan melakukan intervensi jika kurs melemah terlalu jauh, memberikan margin keamanan tambahan bagi pembeli Yen.

Namun, trader konservatif sebaiknya menunggu sinyal konfirmasi lebih lanjut. Data ekonomi AS yang akan dirilis selama sesi Amerika Utara, terutama pesanan barang tahan lama dan data pengangguran, berpotensi memberi petunjuk arah baru untuk USD/JPY. Data ini bisa memperkuat atau melemahkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Fed lebih lanjut, dan mempengaruhi pergerakan dolar.

Bagaimanapun, level sekitar 7500 Yen (JPY) sudah menjadi fokus perhatian pasar. Posisi ini mencerminkan kekuatan penguatan Yen sekaligus harapan pasar terhadap prospek jangka menengah.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)