Akhir-akhir ini saya sering ditanya tentang cara membuka posisi di kontrak berjangka, jadi saya ingin merangkum pemikiran saya dan membagikannya kepada semua orang.
**Lapisan Pertama: Penentuan Sinyal** Pertama, pilih satu garis EMA cepat sebagai garis dasar. Ketika harga menyimpang dan melewati 80 atau turun di bawah 20, itu akan mengeluarkan sinyal—mengapa harus kedua nilai ini? Karena ini adalah sinyal sisi kiri, yang dapat secara signifikan mengurangi masalah keterlambatan indikator. Sinyal sisi kiri sangat penting karena kontrak berkelanjutan sangat memperhatikan dua hal: titik dan waktu pembukaan posisi. Jika turun, buka posisi long; jika naik, buka posisi short, agar bisa mendapatkan posisi yang ideal.
**Lapisan Kedua: Penyaringan Kebisingan** Kombinasi jalur cepat + sinyal sisi kiri ini memang sensitif, tetapi sinyal palsu akan lebih sering muncul. Jadi, perlu menambahkan indikator lain untuk menyaringnya. Disarankan untuk menggunakan indikator saluran untuk menguasai posisi keseluruhan garis K satu menit — misalnya, ketika K mencapai puncak saluran dan melewati 80, saat itu lebih baik mempertimbangkan untuk membuka posisi jual selama 10 menit.
Kedua, tambahkan indikator perubahan momentum. Sebagai contoh, jika suatu K telah bergerak sideways cukup lama dan tiba-tiba turun, memicu sinyal menembus 20, tetapi ketika melihat indikator momentum menunjukkan momentum yang sangat kuat, maka jangan terburu-buru untuk membuka posisi beli, karena pada saat ini apapun tindakan yang diambil cenderung akan terjebak. Sebaliknya, ketika momentum mulai melemah dan kemudian melihat sinyal yang sesuai, tingkat keberhasilan membuka posisi menjadi jauh lebih tinggi.
Ada satu detail lagi yaitu fluktuasi harga dari K tunggal. Di akhir pekan dan dini hari sering kali terjadi situasi di mana K 1 menit bergerak seperti "tenunan", pada saat itu kita harus beralih ke K 5 menit untuk membuka posisi 30 menit, atau menambahkan kondisi batas fluktuasi harga lebih dari 0,04% pada sinyal K.
**Tingkat Tiga: Standar Pelaksanaan** Mengapa memilih waktu pembukaan pada penutupan K menit 1? Karena dapat disederhanakan menjadi perbandingan "harga penutupan setelah 10 K vs harga penutupan K yang dibuka", masalahnya jadi jelas.
Dalam praktiknya, mungkin akan muncul beberapa sinyal pemicu. Pada saat ini, lihat indikator momentum di grafik tambahan—sinyal yang momentum masih tinggi jangan terburu-buru, tunggu sampai momentum mulai turun, sinyal yang sesuai saat itu adalah kesempatan untuk membuka posisi yang sebenarnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
1
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVSandwichMaker
· 12-24 01:41
Wah, begitu rinci, bagian sinyal di sebelah kiri sebelumnya saya tidak mengerti, ternyata ini untuk mendapatkan keunggulan.
Akhir-akhir ini saya sering ditanya tentang cara membuka posisi di kontrak berjangka, jadi saya ingin merangkum pemikiran saya dan membagikannya kepada semua orang.
**Lapisan Pertama: Penentuan Sinyal**
Pertama, pilih satu garis EMA cepat sebagai garis dasar. Ketika harga menyimpang dan melewati 80 atau turun di bawah 20, itu akan mengeluarkan sinyal—mengapa harus kedua nilai ini? Karena ini adalah sinyal sisi kiri, yang dapat secara signifikan mengurangi masalah keterlambatan indikator. Sinyal sisi kiri sangat penting karena kontrak berkelanjutan sangat memperhatikan dua hal: titik dan waktu pembukaan posisi. Jika turun, buka posisi long; jika naik, buka posisi short, agar bisa mendapatkan posisi yang ideal.
**Lapisan Kedua: Penyaringan Kebisingan**
Kombinasi jalur cepat + sinyal sisi kiri ini memang sensitif, tetapi sinyal palsu akan lebih sering muncul. Jadi, perlu menambahkan indikator lain untuk menyaringnya. Disarankan untuk menggunakan indikator saluran untuk menguasai posisi keseluruhan garis K satu menit — misalnya, ketika K mencapai puncak saluran dan melewati 80, saat itu lebih baik mempertimbangkan untuk membuka posisi jual selama 10 menit.
Kedua, tambahkan indikator perubahan momentum. Sebagai contoh, jika suatu K telah bergerak sideways cukup lama dan tiba-tiba turun, memicu sinyal menembus 20, tetapi ketika melihat indikator momentum menunjukkan momentum yang sangat kuat, maka jangan terburu-buru untuk membuka posisi beli, karena pada saat ini apapun tindakan yang diambil cenderung akan terjebak. Sebaliknya, ketika momentum mulai melemah dan kemudian melihat sinyal yang sesuai, tingkat keberhasilan membuka posisi menjadi jauh lebih tinggi.
Ada satu detail lagi yaitu fluktuasi harga dari K tunggal. Di akhir pekan dan dini hari sering kali terjadi situasi di mana K 1 menit bergerak seperti "tenunan", pada saat itu kita harus beralih ke K 5 menit untuk membuka posisi 30 menit, atau menambahkan kondisi batas fluktuasi harga lebih dari 0,04% pada sinyal K.
**Tingkat Tiga: Standar Pelaksanaan**
Mengapa memilih waktu pembukaan pada penutupan K menit 1? Karena dapat disederhanakan menjadi perbandingan "harga penutupan setelah 10 K vs harga penutupan K yang dibuka", masalahnya jadi jelas.
Dalam praktiknya, mungkin akan muncul beberapa sinyal pemicu. Pada saat ini, lihat indikator momentum di grafik tambahan—sinyal yang momentum masih tinggi jangan terburu-buru, tunggu sampai momentum mulai turun, sinyal yang sesuai saat itu adalah kesempatan untuk membuka posisi yang sebenarnya.