Goldman Sachs baru-baru ini mengeluarkan prediksi nilai tukar, bahwa pada akhir tahun 2026, 1 dolar AS mungkin setara dengan 6.9 yuan Renminbi. Setelah berita ini muncul, banyak trader mulai memikirkan logika di baliknya.
Sejujurnya, ini bukanlah titik data yang terisolasi. Fluktuasi nilai tukar secara langsung mempengaruhi arus modal lintas negara, terutama bagi trader di kawasan Asia Pasifik, di mana depresiasi yuan berarti apresiasi dolar AS, yang akan mengubah seluruh pendekatan dalam pengelolaan aset.
Dalam laporan Goldman Sachs ini, ada beberapa poin lain yang patut diperhatikan. Pertama, perubahan dalam lingkungan likuiditas global, kedua, tekanan terhadap mata uang pasar berkembang, dan ketiga, proyeksi tren harga komoditas. Bagi investor yang memegang berbagai jenis aset, semua ini menjadi faktor referensi penting—baik Anda mengelola aset tradisional maupun aset kripto, perubahan lingkungan nilai tukar akan berperan sebagai katalis.
Yang menarik, dalam siklus apresiasi dolar AS, pasar kripto biasanya menghadapi tekanan jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, justru dapat menarik investor yang mencari aset pengganti. Jadi, prediksi ini memberi kita sudut pandang untuk berpikir: bagaimana menyesuaikan strategi di tengah perubahan lingkungan ekonomi makro.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
nft_widow
· 12-13 13:09
6.9?Aduh, akan turun lagi, USDT saya cuma disimpan saja
Lihat AsliBalas0
SeeYouInFourYears
· 12-13 13:04
6.9? Agak keras ya, jadi aku harus mempercepat masuk ke dalamnya
Lihat AsliBalas0
ChainMelonWatcher
· 12-13 13:01
6.9?Kalau begitu kita harus membeli aset Renminbi di harga terendah
Siklus apresiasi dolar ini, kripto tetap menjadi pilihan utama untuk perlindungan risiko
Goldman Sachs kembali berbuat sesuatu, tapi kali ini mereka benar-benar menyentuh poinnya
Rupiah yang melemah begitu banyak, ruang arbitrase lintas batas benar-benar besar
Dalam jangka pendek akan dihancurkan, tapi pemegang jangka panjang akan tersenyum terakhir
Penyesuaian alokasi aset harus dilakukan, sekarang terlalu pasif hanya bergantung pada dolar AS
Siklus apresiasi dolar, kripto malah mulai naik, benar-benar menarik
Prediksi hanyalah prediksi, kita tetap harus memikirkan sendiri bagaimana cara beroperasi
Begitu nilai tukar ini berubah, rasanya harus meninjau kembali seluruh portofolio investasi
Pada akhirnya tetap saja seperti itu: pemberdayaan makro, operasi mikro
Lihat AsliBalas0
BuyHighSellLow
· 12-13 12:47
6.9?得了吧,又来割韭菜的预测
---
Periode penguatan dolar, kripto adalah peluang sejati... Teman-teman koin, bangunlah
---
Saya agak bingung tentang aliran modal lintas batas ini, siapa yang bisa menjelaskan secara sederhana dan kasar?
---
Goldman Sachs ngomong apa saja saya tidak percaya, tetap lihat data on-chain yang lebih dapat diandalkan
---
RMB melemah 6.9... Saya harus hitung ulang posisi short saya
---
Secara sederhana, lingkungan makro berubah, harus sesuaikan posisi, tidak ada yang baru
---
Dalam jangka panjang, akankah kripto menarik investor aset pengganti? Apa yang sebenarnya disiratkan?
---
Prediksi lain setelah dua tahun, saat itu pasti sudah terbalik
---
Likuiditas global semakin ketat, apakah ini menguntungkan BTC?
---
Dalam siklus penguatan dolar kali ini, saya rasa mungkin tidak akan bertahan sampai 2026
Goldman Sachs baru-baru ini mengeluarkan prediksi nilai tukar, bahwa pada akhir tahun 2026, 1 dolar AS mungkin setara dengan 6.9 yuan Renminbi. Setelah berita ini muncul, banyak trader mulai memikirkan logika di baliknya.
Sejujurnya, ini bukanlah titik data yang terisolasi. Fluktuasi nilai tukar secara langsung mempengaruhi arus modal lintas negara, terutama bagi trader di kawasan Asia Pasifik, di mana depresiasi yuan berarti apresiasi dolar AS, yang akan mengubah seluruh pendekatan dalam pengelolaan aset.
Dalam laporan Goldman Sachs ini, ada beberapa poin lain yang patut diperhatikan. Pertama, perubahan dalam lingkungan likuiditas global, kedua, tekanan terhadap mata uang pasar berkembang, dan ketiga, proyeksi tren harga komoditas. Bagi investor yang memegang berbagai jenis aset, semua ini menjadi faktor referensi penting—baik Anda mengelola aset tradisional maupun aset kripto, perubahan lingkungan nilai tukar akan berperan sebagai katalis.
Yang menarik, dalam siklus apresiasi dolar AS, pasar kripto biasanya menghadapi tekanan jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, justru dapat menarik investor yang mencari aset pengganti. Jadi, prediksi ini memberi kita sudut pandang untuk berpikir: bagaimana menyesuaikan strategi di tengah perubahan lingkungan ekonomi makro.