Tingkatkan pengikut tanpa meningkatkan biaya? 5 jebakan pertumbuhan yang harus dihindari untuk menjadi KOL kripto

Ditulis oleh: Leon Abboud

Diterjemahkan oleh: Deep潮TechFlow

Perjalanan saya sebagai pembuat konten dimulai 8 tahun yang lalu. Di jalan ini, saya hampir melakukan semua kesalahan yang mungkin terjadi, berusaha mengembangkan dan mewujudkan monetisasi merek saya. Berikut adalah 5 kesalahan paling berharga untuk diwaspadai, semoga dapat membantu Anda menghindari pelajaran mahal ini.

Kesalahan 1: Menganggap merek sebagai hobi, bukan bisnis

Kebanyakan pembuat konten yang bertahan dalam kesulitan ekonomi jangka panjang karena mereka memposisikan diri sebagai “pembuat konten”. Ketika Anda hanya melihat diri sebagai pembuat konten, Anda akan fokus pada mengoptimalkan jumlah klik, like, tayangan, dan berbagai metrik yang diberikan algoritma.

Pembuat merek pribadi teratas malah menganggap dirinya sebagai sebuah bisnis. Anda adalah sebuah perusahaan. Hanya saja, perusahaan ini hanya dimiliki oleh Anda, dan dinamai sesuai nama Anda.

Begitu Anda melakukan pergeseran pola pikir ini, segala sesuatu akan berbeda. Pikiran seorang pembuat konten adalah: “Apa yang harus saya posting besok?”, sedangkan pola pikir bisnis adalah: “Proses apa yang dapat mengubah orang asing menjadi pelanggan?”

Anda akan berhenti bertanya “Bagaimana mendapatkan lebih banyak interaksi”, dan mulai bertanya pertanyaan kunci yang benar-benar mendorong pertumbuhan:

Apa yang saya jual?

Siapa pelanggan target saya?

Bagaimana saya merancang pengalaman pengguna?

Bagaimana saya memposting konten yang membuat pengguna lebih dekat dan akhirnya membeli?

Perubahan pola pikir ini dapat mengubah konten yang tersebar menjadi mesin penghasil uang jangka panjang.

Pembuat konten yang berorientasi pada eksposur akhirnya akan terjebak dalam “mesin interaksi”—siklus tanpa akhir. Anda hanya bisa terus berlari sampai kelelahan. Keluar dari perangkap ini, atau itu akan menelan Anda.

Kesalahan 2: Tidak memiliki niche yang jelas

Jika Anda mencoba berbicara kepada semua orang, akhirnya Anda akan menyadari bahwa tidak ada yang terpengaruh.

Ini seperti berdiri di bangku stasiun kereta dan berteriak: “Hei, semua perhatikan!” Tidak ada yang akan menoleh. Tapi jika Anda menyebutkan nama tertentu, misalnya “Mike”, orang yang mendengar nama itu akan langsung menoleh.

Ini adalah efek dari niche yang baik—kemampu menarik secara tepat orang-orang dalam target pasar Anda.

Sebuah niche yang kuat harus memiliki ciri-ciri berikut: memiliki potensi keuntungan, menarik, dan mampu menyediakan bahan konten yang cukup untuk dibuat.

Banyak orang tidak yakin apa niche mereka dan tidak tahu cara menemukannya. Bagi saya, saya suka bertanya pada diri sendiri:

“Apa yang saya cintai secara alami, bersedia berusaha keras menjadi yang terbaik di dunia, dan orang bersedia membayar untuk itu?”

Kombinasi dari ketiga elemen ini adalah niche Anda. Itu harus sesuatu yang benar-benar Anda minati dan penuh gairah; sesuatu yang ingin Anda investasikan waktu, tenaga, dan usaha untuk mencapai puncaknya; dan sesuatu yang orang bersedia bayar.

Contohnya, seperti aset dunia nyata (RWAs), stablecoins, pasar prediksi, dan lain-lain, semuanya adalah niche yang baik. Dalam bidang ini, banyak orang ingin memahami perkembangan industri, menggunakan pengetahuan ini untuk meningkatkan pertumbuhan pribadi atau karier.

Itulah definisi dari niche yang hebat.

Sebuah pertanyaan self-test sederhana: “Bisakah saya membuat buletin berita jangka panjang yang berfokus pada niche ini?” Jika jawabannya ya, maka niche Anda layak. Jika tidak, mungkin Anda hanya memilih arah yang terasa “nyaman” tanpa benar-benar memahami niche yang sesungguhnya.

Sebagian besar kegagalan pembuat konten disebabkan oleh keinginan mereka agar semua orang menyukai mereka. Mereka mengejar sebanyak mungkin tayangan dan eksposur. Tapi kenyataannya, merek yang sukses tidak dibangun di atas tingkat popularitas, melainkan di atas posisi yang jelas.

Kesalahan 3: Menggunakan materi merek yang murah, menurunkan citra akun

Orang-orang setiap hari dengan cepat menelusuri ribuan profil pribadi, dan Anda hanya punya kurang dari setengah detik untuk menyampaikan nilai.

Jika avatar Anda buram, usang, dihasilkan AI, atau berasal dari proyek NFT yang sudah “mati” (misalnya yang Anda buat pada tahun 2021), Anda akan langsung kehilangan daya tarik dan posisi.

Perlu diingat, posisi Anda tidak tetap; bisa cepat menurun karena detail ini.

Profil pribadi Anda bukan sekadar dekorasi, melainkan “papan nama toko” Anda. Harus meningkatkan rasa nilai diri Anda, bukan sebaliknya.

Avatar yang jelas, banner yang tajam, deskripsi singkat yang jelas—semuanya wajib ada. Jika Anda tidak ingin menggunakan foto sendiri, pilihlah komunitas atau identitas yang benar-benar mencerminkan nilai dan posisi Anda.

Saat ini ada ratusan komunitas NFT aktif yang menawarkan berbagai avatar berkualitas tinggi (PFP). Anda tidak perlu memiliki CryptoPunk untuk terlihat kaya atau profesional. Yang Anda butuhkan adalah bahan yang dapat meningkatkan citra merek Anda, bukan konten yang justru menurunkan nilai diri Anda.

Selain itu, jangan gunakan hashtag atau kata-kata yang terlalu umum dalam deskripsi Anda. Deskripsi harus secara jelas menyebutkan tiga poin: siapa Anda, apa yang Anda lakukan, dan mengapa orang harus menghormati Anda. Hanya itu saja.

Kesalahan 4: Membuat konten tanpa membangun funnel monetisasi

Ini adalah kesalahan yang saya lakukan dalam jangka panjang selama karier sebagai pembuat konten. Saya hanya membuat konten untuk konten, tanpa pernah merancang strategi monetisasi.

Hasilnya? Saya mengumpulkan ratusan ribu pengikut, tetapi saat saya mencoba monetisasi, pendapatan sangat minim. Alasannya sangat sederhana—sejak awal, saya tidak membangun ekosistem yang benar untuk konten saya.

Ini seperti membangun sebuah rumah. Anda harus memperkuat fondasi terlebih dahulu agar dapat membangun struktur yang tinggi dan kokoh. Untuk bisnis apa pun, “fondasi” ini adalah kemampuan monetisasi.

Sebagian besar pembuat konten memposting tanpa dukungan struktur backend. Mereka bergantung pada viralitas konten, berharap suatu hari ada sponsor yang datang dan menyelamatkan semuanya. Tapi ini bukan membangun bisnis, melainkan berjudi dalam “permainan taruhan” tanpa jaminan.

Sebuah merek yang benar-benar kuat harus memiliki “struktur funnel” yang jelas:

Konten pengantar di bagian atas;

“Umpan magnet” (Lead Magnet) untuk menarik prospek;

Produk berbayar di tengah;

Produk utama di bagian atas;

Dan aset jangka panjang yang mampu menghasilkan pendapatan terus-menerus.

Dengan struktur seperti ini, setiap konten yang Anda buat memiliki tujuan dan makna yang jelas.

Tanpa struktur ini, Anda mungkin akan mendapatkan pengikut, tapi tidak akan menghasilkan uang. Dalam industri ini, kombinasi ini adalah yang paling buruk. Anda bisa terkenal tapi miskin, dan akhirnya merasa sia-sia hingga kelelahan.

Kesalahan 5: Setelah memilih niche, berhenti belajar dan berkembang

Memilih niche hanyalah langkah awal. Untuk menjadi ahli terbaik dan pembuat konten terbaik di bidang tersebut, Anda harus selalu berada di garis depan perkembangan industri.

Bidang Anda berkembang dengan kecepatan cahaya, selalu ada hal baru, pengumuman baru, tren baru yang muncul.

Anda perlu menjadi “ahli pilihan utama” di bidang ini, dan caranya adalah dengan terus belajar. Ini berarti Anda harus terus menyerap konten, membaca buku terkait, mendengarkan podcast, dan sebagainya.

Saya pribadi rutin membaca satu buku pemasaran setiap bulan, agar tetap berada di garis depan pengetahuan pemasaran. Anda harus menjadi “ensiklopedia” industri.

Orang akan mengikuti orang-orang paling cerdas di bidangnya, bukan mereka yang tertinggal zaman. Pengguna menyukai konten yang mendalam dan ingin mendapatkan pengetahuan dari sana.

Kecepatan Anda belajar dan mencatat menentukan kecepatan pertumbuhan Anda.

Begitu Anda berhenti belajar tentang bidang Anda, Anda pun berhenti berkembang bersama bidang tersebut.