ETH baru-baru ini merangkak kembali di atas 3000 dolar setelah terjun ke titik terendah 2623 dolar pada bulan Oktober. Sekilas, ini tampak seperti awal serangan baru. Namun, setelah melihat data dengan seksama, rebound ini lebih mirip dengan usaha permukaan—dukungan yang mendasarinya sebenarnya sangat rapuh.

Pertama, mari kita bicara tentang aktivitas on-chain. Data dari DefiLlama menunjukkan bahwa total nilai terkunci (TVL) Ethereum telah menyusut dari 99,8 miliar dolar AS menjadi 72,3 miliar dolar AS. Nansen juga mengonfirmasi bahwa biaya jaringan mingguan turun 13%. Apa masalahnya? Mekanisme deflasi Ethereum bergantung pada jumlah pembakaran yang dihasilkan oleh perdagangan frekuensi tinggi. Sekarang perdagangan sepi, pasokan justru meningkat, narasi kelangkaan langsung terpatahkan.

Pasar derivatif juga tidak terlalu bergairah. Meskipun ada beberapa pembeli di pasar spot, tingkat biaya dana tahunan jauh di bawah level 6%-12% yang biasa terjadi saat pasar bullish. Apa artinya ini? Dana leverage sama sekali tidak berani bertaruh besar, dan kepercayaan pasar jelas kurang.

Lihat lebih jauh ke lingkungan makro. Masalah defisit anggaran pemerintah saat ini dan gelombang PHK sedang menyebar, preferensi risiko tertekan habis-habisan. Dalam lingkungan besar seperti ini, dana lebih cenderung untuk mencari perlindungan, bukan terjun ke pasar kripto untuk mengambil risiko.

Jadi sekarang ETH ingin menembus 4000 dolar AS? Jalan tersebut terhalang oleh banyak angin belakang yang kuat. Lorong menuju puncak ini meskipun dihias dengan megah, tetapi dukungan strukturalnya belum menyusul.