Perangkap Tersembunyi dalam Regulasi Stablecoin Eropa: Mengapa MiCA Bisa Berbalik Merugikan

Regulasi MiCA Uni Eropa terlihat bagus di atas kertas—bukti cadangan, penyangga modal, jaminan penebusan—namun para kritikus memperingatkan bahwa regulasi ini justru menciptakan kondisi bagi krisis keuangan sistemik.

Paradoks: Legitimasi Tanpa Keamanan

Inilah masalahnya: MiCA memberikan stablecoin lapisan legitimasi yang mendorong mereka bersaing langsung dengan bank. Aset digital ini sekarang menawarkan apa yang diinginkan deposan—likuiditas, volatilitas nol, akses instan—tanpa pembatasan regulasi yang dihadapi bank. Ketika aliran modal beralih dari bank tradisional ke token stablecoin yang didukung surat berharga pemerintah jangka pendek, efektivitas kebijakan moneter runtuh.

Bank of England sudah menyoroti hal ini. Gubernur Andrew Bailey memperingatkan bahwa stablecoin harus menghadapi regulasi dan batasan penerbitan setara bank untuk mencegah risiko sistemik yang tak terkendali.

Bahaya Sebenarnya: Titik Buta DeFi $2 Triliun

Standard Chartered memproyeksikan aset dunia nyata yang ditokenisasi akan mencapai $2 triliun pada 2028, didorong lonjakan stablecoin di 2025. Itu adalah likuiditas on-chain masif yang membanjiri protokol pinjaman DeFi. Namun MiCA berasumsi bahwa bukti cadangan saja sudah cukup untuk mencegah krisis—padahal tidak.

Stablecoin yang sepenuhnya didukung pun bisa memicu keruntuhan likuiditas jika terjadi kepanikan penebusan. Jika deposan memperlakukan mereka seperti simpanan bank yang diasuransikan padahal sebenarnya mereka aset digital tanpa perlindungan, penularan menyebar dengan cepat.

Arbitrase Regulasi: Versi Baru Shadow Banking

FCA Inggris lunak terhadap stablecoin luar negeri namun ketat di dalam negeri. Hasilnya? Penerbit cukup memindahkan operasi ke luar negeri dan tetap melayani pelanggan Inggris. Celah shadow banking klasik. Ini seperti buku pedoman 2008, tapi rasa kripto.

Potongan yang Hilang

MiCA mengabaikan risiko substitusi mata uang (token yang dipatok dolar menjadi uang de facto di ekonomi non-AS) dan tidak memiliki alat manajemen krisis. Tidak ada batas penerbitan, tidak ada penyangga likuiditas, tidak ada circuit breaker.

Intinya: Tanpa alat makro yang komprehensif, MiCA bisa dikenal bukan karena mencegah krisis berikutnya—melainkan secara tak sengaja memicunya.