Bitcoin menguasai lebih dari $543 miliar dalam nilai pasar, tetapi itu hanya sebagian dari ceritanya. Yang benar-benar penting adalah seberapa besar porsi kue kripto yang dimiliki Bitcoin—itulah yang disebut dominasi.
Bayangkan seperti ini: jika semua kripto adalah pizza, ukuran irisan Bitcoin terus mengecil seiring munculnya altcoin baru. Saat ini, BTC memegang sekitar 46% dari total kapitalisasi pasar kripto. Satu dekade lalu? Hampir 100%.
Perhitungannya sangat sederhana:
Kapitalisasi pasar Bitcoin ÷ Total kapitalisasi pasar kripto × 100 = % Dominasi BTC
Contoh: $543B ÷ $1,18T × 100 = 46%
Kenapa Dominasi Penting untuk Trading
Membaca suasana: Ketika dominasi BTC naik, uang pintar menjadi defensif. Investor menarik dana dari altcoin berisiko dan menaruh uang di aset kripto yang dianggap “paling aman”. Ini biasanya menandakan ketakutan atau ketidakpastian pasar.
Sebaliknya: Saat dominasi turun, itu pertanda altseason mulai. Uang mengalir ke Ethereum, Solana, koin meme—ke mana saja untuk peluang keuntungan yang lebih besar.
Hubungan terbalik:
Dominasi BTC tinggi = Altcoin tertekan
Dominasi BTC rendah = Alt pump akan datang
Apa yang Benar-Benar Menggerakkan Angka Ini
Volatilitas pasar adalah juaranya. Saat pasar kripto menjadi kacau, BTC dan alt tidak bergerak seirama—jadi dominasi bisa berayun liar.
Breakout altcoin jelas menggerus dominasi BTC. Setiap token baru yang panas (ingat SHIB? NFT?) menarik likuiditas dari Bitcoin.
Lonjakan stablecoin adalah pembunuh diam-diam. Saat pasar turun, trader lari ke USDT, USDC, atau BUSD. Koin “tempat berlindung” ini telah menggerogoti pangsa pasar BTC selama bertahun-tahun.
Cara Benar-benar Memanfaatkannya
Cari altseason: Pantau dominasi di TradingView. Saat turun di bawah 40%, altcoin secara historis mengungguli BTC. Saat naik di atas 60%, biasanya panggung milik Bitcoin.
Trading di ekstrem: Secara historis, dominasi BTC yang sangat tinggi (70%+) sering mendahului penurunan. Dominasi sangat rendah (<35%) bisa menjadi sinyal altcoin sedang overheat.
Gunakan sebagai SATU alat: Jangan YOLO hanya berdasarkan dominasi. Gabungkan dengan data on-chain, analisis volume, dan sentimen makro. Ini adalah kompas, bukan bola kristal.
Bicara Apa Adanya
Dominasi BTC itu berguna tapi bukan segalanya. Pasar kripto terus berkembang—token baru, narasi baru, investor baru. BTC mungkin tidak akan pernah kembali ke dominasi 100%, tapi selama masih jadi kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, metrik ini akan memberi tahu sesuatu yang penting soal psikologi investor dan arah pasar.
Intinya: Dominasi turun = musim altcoin (risk-on). Dominasi naik = Bitcoin jadi tempat aman (risk-off). Kuasai pola itu, kamu punya keunggulan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dominasi Bitcoin: Mengapa Metrik Ini Penting (Dan Cara Memperdagangkannya)
Pangsa Pasar Raja
Bitcoin menguasai lebih dari $543 miliar dalam nilai pasar, tetapi itu hanya sebagian dari ceritanya. Yang benar-benar penting adalah seberapa besar porsi kue kripto yang dimiliki Bitcoin—itulah yang disebut dominasi.
Bayangkan seperti ini: jika semua kripto adalah pizza, ukuran irisan Bitcoin terus mengecil seiring munculnya altcoin baru. Saat ini, BTC memegang sekitar 46% dari total kapitalisasi pasar kripto. Satu dekade lalu? Hampir 100%.
Perhitungannya sangat sederhana:
Kenapa Dominasi Penting untuk Trading
Membaca suasana: Ketika dominasi BTC naik, uang pintar menjadi defensif. Investor menarik dana dari altcoin berisiko dan menaruh uang di aset kripto yang dianggap “paling aman”. Ini biasanya menandakan ketakutan atau ketidakpastian pasar.
Sebaliknya: Saat dominasi turun, itu pertanda altseason mulai. Uang mengalir ke Ethereum, Solana, koin meme—ke mana saja untuk peluang keuntungan yang lebih besar.
Hubungan terbalik:
Apa yang Benar-Benar Menggerakkan Angka Ini
Volatilitas pasar adalah juaranya. Saat pasar kripto menjadi kacau, BTC dan alt tidak bergerak seirama—jadi dominasi bisa berayun liar.
Breakout altcoin jelas menggerus dominasi BTC. Setiap token baru yang panas (ingat SHIB? NFT?) menarik likuiditas dari Bitcoin.
Lonjakan stablecoin adalah pembunuh diam-diam. Saat pasar turun, trader lari ke USDT, USDC, atau BUSD. Koin “tempat berlindung” ini telah menggerogoti pangsa pasar BTC selama bertahun-tahun.
Cara Benar-benar Memanfaatkannya
Cari altseason: Pantau dominasi di TradingView. Saat turun di bawah 40%, altcoin secara historis mengungguli BTC. Saat naik di atas 60%, biasanya panggung milik Bitcoin.
Trading di ekstrem: Secara historis, dominasi BTC yang sangat tinggi (70%+) sering mendahului penurunan. Dominasi sangat rendah (<35%) bisa menjadi sinyal altcoin sedang overheat.
Gunakan sebagai SATU alat: Jangan YOLO hanya berdasarkan dominasi. Gabungkan dengan data on-chain, analisis volume, dan sentimen makro. Ini adalah kompas, bukan bola kristal.
Bicara Apa Adanya
Dominasi BTC itu berguna tapi bukan segalanya. Pasar kripto terus berkembang—token baru, narasi baru, investor baru. BTC mungkin tidak akan pernah kembali ke dominasi 100%, tapi selama masih jadi kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, metrik ini akan memberi tahu sesuatu yang penting soal psikologi investor dan arah pasar.
Intinya: Dominasi turun = musim altcoin (risk-on). Dominasi naik = Bitcoin jadi tempat aman (risk-off). Kuasai pola itu, kamu punya keunggulan.