Mencoba menebak waktu pasar kripto? Kamu tidak sendiri. Setiap trader bermimpi bisa melihat penurunan besar berikutnya sebelum terjadi. Tapi masalahnya—kebanyakan orang melewatkannya karena mereka tidak memantau sinyal yang tepat.
Kenalkan death cross: salah satu trik tertua dalam analisis teknikal yang sering muncul sebelum crash besar kripto.
Apa Itu Death Cross (Dan Kenapa Kamu Harus Peduli?)
Sederhananya, death cross terjadi ketika moving average jangka pendek (MA) turun di bawah moving average jangka panjang. Biasanya, trader memperhatikan MA 50-hari yang melintasi ke bawah MA 200-hari.
Kenapa ini penting? Karena secara historis, setiap kali ini terjadi di chart Bitcoin, harganya cenderung mengikuti. Tidak selalu—tapi cukup sering sehingga layak diperhatikan.
Tiga Fase yang Akan Kamu Lihat
Fase 1: Setup
Setelah pump besar, harga terkonsolidasi. MA 50-hari masih di atas MA 200-hari, tapi mulai terlihat retakan. Ini adalah tanda peringatan pertama.
Fase 2: The Cross
Inilah momennya. MA jangka pendek melintasi ke bawah MA jangka panjang. Ketakutan membanjiri pasar. Trader cerdas mulai shorting. Yang lain panik.
Fase 3: The Drop
Harga terus turun. MA 50-hari bahkan bisa berubah jadi resistance, menjebak bull yang berharap harga memantul.
Apakah Ini Benar-benar Andal?
Jawaban jujurnya? Tidak selalu. Pada 2016, death cross muncul dan tidak terjadi apa-apa. Itulah kenapa menggabungkannya dengan indikator lain sangat penting:
Lonjakan volume: Volume transaksi tinggi saat cross = sinyal bearish lebih kuat
Fear Index (VIX) di atas 20: Kepanikan pasar meningkatkan keandalan sinyal
RSI overbought: Aset sudah terlalu tinggi = peluang pullback lebih besar
MACD melemah: Momentum memudar, bukan cuma alarm palsu
Intinya
Death cross tidak akan membuatmu jadi miliarder dalam semalam. Tapi ini sistem peringatan yang berguna—seperti prakiraan cuaca sebelum badai. Gunakan untuk:
Mengunci profit sebelum rug pull
Memperketat stop loss
Merencanakan trading berikutnya
Jangan hanya mengandalkannya sendirian. Gabungkan dengan volume, sentimen, dan RSI, dan kamu punya bias yang solid. Trader yang selamat dari crash besar? Mereka melihat pola ini datang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Death Cross Diungkap: Mengapa Trader Takut Pola Grafik Ini
Mencoba menebak waktu pasar kripto? Kamu tidak sendiri. Setiap trader bermimpi bisa melihat penurunan besar berikutnya sebelum terjadi. Tapi masalahnya—kebanyakan orang melewatkannya karena mereka tidak memantau sinyal yang tepat.
Kenalkan death cross: salah satu trik tertua dalam analisis teknikal yang sering muncul sebelum crash besar kripto.
Apa Itu Death Cross (Dan Kenapa Kamu Harus Peduli?)
Sederhananya, death cross terjadi ketika moving average jangka pendek (MA) turun di bawah moving average jangka panjang. Biasanya, trader memperhatikan MA 50-hari yang melintasi ke bawah MA 200-hari.
Kenapa ini penting? Karena secara historis, setiap kali ini terjadi di chart Bitcoin, harganya cenderung mengikuti. Tidak selalu—tapi cukup sering sehingga layak diperhatikan.
Tiga Fase yang Akan Kamu Lihat
Fase 1: Setup Setelah pump besar, harga terkonsolidasi. MA 50-hari masih di atas MA 200-hari, tapi mulai terlihat retakan. Ini adalah tanda peringatan pertama.
Fase 2: The Cross Inilah momennya. MA jangka pendek melintasi ke bawah MA jangka panjang. Ketakutan membanjiri pasar. Trader cerdas mulai shorting. Yang lain panik.
Fase 3: The Drop Harga terus turun. MA 50-hari bahkan bisa berubah jadi resistance, menjebak bull yang berharap harga memantul.
Apakah Ini Benar-benar Andal?
Jawaban jujurnya? Tidak selalu. Pada 2016, death cross muncul dan tidak terjadi apa-apa. Itulah kenapa menggabungkannya dengan indikator lain sangat penting:
Intinya
Death cross tidak akan membuatmu jadi miliarder dalam semalam. Tapi ini sistem peringatan yang berguna—seperti prakiraan cuaca sebelum badai. Gunakan untuk:
Jangan hanya mengandalkannya sendirian. Gabungkan dengan volume, sentimen, dan RSI, dan kamu punya bias yang solid. Trader yang selamat dari crash besar? Mereka melihat pola ini datang.