Pindai untuk Mengunduh Aplikasi Gate
qrCode
Opsi Unduhan Lainnya
Jangan ingatkan saya lagi hari ini

8 indikator agar trading kripto kamu rugi 50% lebih sedikit

robot
Pembuatan abstrak sedang berlangsung

Apa yang Paling Ditakuti Saat Trading di Dunia Kripto? Mengandalkan Perasaan, Sekali Salah Langsung Rugi Besar. Tapi Kalau Bisa Pakai Indikator, Rasanya Seperti Pasang Kacamata Malam—Arah Pasar Kamu Tahu Duluan.

Hari ini kita bongkar 8 indikator yang paling sering dipakai trader kripto, supaya kamu naik level dari pemula jadi trader yang lebih mahir.

Kenapa Harus Pakai Indikator?

Pasar kripto jalan 24 jam nonstop, fluktuasi harga kaya roller coaster. Cuma modal feeling? Itu namanya judi. Indikator pakai matematika dan statistik untuk kasih sinyal objektif, bantu kamu tahu kapan masuk, kapan keluar.

Kuncinya: Beberapa indikator dipakai barengan, hasilnya jadi dobel efektif. Satu indikator gampang kasih sinyal palsu, kalau digabung bisa jauh lebih akurat.

1. RSI (Relative Strength Index/Indeks Kekuatan Relatif)

RSI adalah indikator yang paling simpel—permainan angka dari 0 sampai 100.

  • >70 = Aset sudah terlalu mahal, bisa jadi akan koreksi (saatnya jual)
  • <30 = Harga sudah terlalu murah, bisa jadi akan rebound (saatnya beli)

Kelebihan: Simpel, mudah dipahami, ramah untuk pemula. Kekurangan: Gampang kena jebakan, kadang harga bisa lama bertahan di area overbought/oversold. Jadi harus dipasangkan dengan indikator lain.

2. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD dipakai buat nangkap tren. Dia kasih sinyal beli/jual lewat perpotongan garis cepat dan lambat.

Garis cepat memotong ke atas garis lambat = Golden Cross = Potensi naik Garis cepat memotong ke bawah garis lambat = Death Cross = Potensi turun

Tapi hati-hati: 20 Maret 2021, MACD BTC muncul death cross, banyak orang kira bakal jatuh, ternyata cuma alarm palsu, harga lanjut naik. Jadi MACD juga harus divalidasi indikator lain.

3. Aroon

Indikator ini sederhana: lihat berapa periode terakhir yang membentuk harga tertinggi baru (Aroon Up) dan terendah baru (Aroon Down).

  • Aroon Up >50% & Aroon Down <50% = Uptrend kuat
  • Aroon Up <50% & Aroon Down >50% = Downtrend kuat
  • Keduanya dekat 50% = Konsolidasi, arah belum jelas

Kelebihan: Mudah dipahami, bisa deteksi perubahan tren. Kekurangan: Indikator lagging, respon lambat, gampang kasih sinyal palsu di market yang volatil.

4. Fibonacci Retracement

Alat ini buat cari area support dan resistance. Berdasarkan deret Fibonacci (23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%) untuk membagi zona harga.

Contoh: BTC naik dari titik terendah ke tertinggi, lalu koreksi. Biasanya akan ketemu support di 23.6% atau 38.2%, di situlah potensi entry.

Kelebihan: Simpel dan efisien. Kekurangan: Tiap orang bisa pakai parameter beda, hasilnya bisa beda-beda, rawan perdebatan.

5. OBV (On Balance Volume)

OBV pakai volume transaksi buat deteksi tekanan beli/jual. Harga naik, volume ditambah; harga turun, volume dikurang.

  • OBV dan harga sama-sama bikin high baru = Tren kuat, sinyal beli
  • OBV dan harga berlawanan = Potensi reversal

Kelebihan: Bisa deteksi divergence harga vs volume. Kekurangan: Kurang efektif di market sideways atau volume kecil.

6. Ichimoku Cloud (Ichimoku Kinko Hyo)

Diciptakan orang Jepang, satu indikator langsung kasih 5 garis dan 1 “awan”. Walaupun kelihatan ribet, infonya super lengkap—tren, support/resistance, momentum semua dapat.

Kelebihan: Super lengkap, multi-dimensi analisa. Kekurangan: Pemula bisa pusing, garis banyak jadi membingungkan. Butuh waktu belajar.

7. Stochastic Oscillator (Indikator KD)

Logikanya mirip RSI, sama-sama deteksi overbought/oversold. Tapi KD pakai posisi harga relatif dalam periode tertentu.

80 = Potensi turun, <20 = Potensi naik.

Kelebihan: Simpel dan efektif. Kekurangan: Gampang kasih sinyal salah di market konsolidasi atau range sempit.

8. Bollinger Bands

Bollinger Bands terdiri dari 3 garis: tengah moving average, atas dan bawah jadi batas. Lebarnya menyesuaikan volatilitas.

  • Harga sentuh upper band = Potensi jual
  • Harga sentuh lower band = Potensi beli
  • Band menyempit = Volatilitas rendah, bisa jadi sinyal bakal ada pergerakan besar

Kelebihan: Visual, bisa pantau volatilitas real-time. Kekurangan: Kadang kasih sinyal palsu, apalagi saat pasar bearish.

Saran Utama

1. Indikator Bukan Holy Grail

Tidak ada indikator sempurna. RSI bisa menipu, MACD juga bisa menipu. Cara terbaik: pakai 2-3 indikator saling konfirmasi.

2. Selalu Kombinasi dengan Tren

Tren besar naik, meski indikator bilang overbought tetap bisa lanjut naik. Begitu juga sebaliknya.

3. Pemula Jangan Serakah Indikator

Kuasai dulu RSI + MACD + Bollinger Bands, 3 ini sudah cukup untuk sebagian besar situasi. Kalau sudah mahir, baru tambah indikator lain.

4. Risiko Selalu Ada

Indikator itu main probabilitas, bukan kepastian. Jangan pernah All-in, wajib pasang stop loss.

Trading kripto itu mencari kepastian di tengah ketidakpastian. Indikator bisa tingkatkan peluang menang, tapi tidak bisa jamin 100% profit. Latihan basic yang kuat, itu kunci bertahan jangka panjang.

BTC2.91%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)