Seorang investor teknologi terkenal baru-baru ini menyoroti sesuatu yang brutal tentang pasar perumahan saat ini. Generasi milenial sedang terjepit sementara generasi baby boomer terus menang. Perhitungannya sederhana tapi menghancurkan: aturan zonasi yang ketat menghambat pembangunan baru, pemilik rumah yang sudah ada melihat nilai properti mereka meroket, dan anak muda? Mereka sama sekali terkunci di luar. Ini bukan lagi soal kerja keras. Ketika pemerintah daerah menghalangi pembangunan perumahan, pada dasarnya mereka memilih pihak dalam perang kekayaan antargenerasi. Generasi yang lebih tua duduk di atas aset yang nilainya terus naik. Generasi muda bahkan tidak bisa ikut bermain. Ini bukan sekadar krisis perumahan—ini adalah transfer peluang secara sistematis dari satu generasi ke generasi lain, yang sengaja dilekatkan dalam kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FOMOmonster
· 7jam yang lalu
ngl inilah mengapa generasi kami semua ingin keluar dari TradFi, rumah sudah menjadi permainan orang kaya
Lihat AsliBalas0
TommyTeacher
· 7jam yang lalu
ngl inilah alasan kenapa kita harus on-chain, sistem keuangan tradisional sudah benar-benar rusak.
Lihat AsliBalas0
PanicSeller
· 7jam yang lalu
ngl inilah kenyataannya, kebijakan ditandatangani satu per satu, mimpi anak muda hancur.
Lihat AsliBalas0
StakeWhisperer
· 8jam yang lalu
Sejujurnya, soal harga rumah ini memang kebijakan pemerintah yang membantu boomer untuk "menggorok" generasi 90-an. Benar-benar parah.
Seorang investor teknologi terkenal baru-baru ini menyoroti sesuatu yang brutal tentang pasar perumahan saat ini. Generasi milenial sedang terjepit sementara generasi baby boomer terus menang. Perhitungannya sederhana tapi menghancurkan: aturan zonasi yang ketat menghambat pembangunan baru, pemilik rumah yang sudah ada melihat nilai properti mereka meroket, dan anak muda? Mereka sama sekali terkunci di luar. Ini bukan lagi soal kerja keras. Ketika pemerintah daerah menghalangi pembangunan perumahan, pada dasarnya mereka memilih pihak dalam perang kekayaan antargenerasi. Generasi yang lebih tua duduk di atas aset yang nilainya terus naik. Generasi muda bahkan tidak bisa ikut bermain. Ini bukan sekadar krisis perumahan—ini adalah transfer peluang secara sistematis dari satu generasi ke generasi lain, yang sengaja dilekatkan dalam kebijakan.