Mengingat kembali perjalanan Web3 saya, momen yang paling ingin saya syukuri bukanlah euforia saat pertama kali menghasilkan uang, melainkan saat di mana, ketika saya paling tidak berdaya, seorang asing memberi bantuan tanpa pamrih.

Itu terjadi tak lama setelah saya masuk ke dunia ini. Demi ikut serta dalam sebuah proyek, saya harus mengatur dompet, melakukan cross-chain, lalu staking ulang. Bagi seorang pemula, setiap langkah terasa seperti berjalan di atas tali. Saya ingat malam itu saya berkutat hingga pukul dua dini hari, terjebak di langkah terakhir — transaksi cross-chain selalu gagal, biaya Gas sudah terpotong, tetapi aset saya entah ke mana.

Saya panik hingga berkeringat, lalu bertanya di channel Discord proyek tersebut dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, seperti berteriak di labirin gelap. Saat saya hampir menyerah, seorang admin bernama “Marcus” tiba-tiba menghubungi saya secara pribadi. Dia tidak menganggap pertanyaan saya “terlalu pemula”, malah dengan sabar, langkah demi langkah, mengajari saya cara melacak transaksi lewat block explorer, menjelaskan bahwa kemungkinan jaringan sedang padat, dan meyakinkan saya bahwa aset saya tidak akan hilang.

Selama satu jam penuh, dia seperti penjaga mercusuar di malam hari, membimbing saya menemukan aset yang “nyangkut” itu dengan instruksi dan kata-kata penyemangat yang jelas, hingga akhirnya saya berhasil menyelesaikan prosesnya. Saat akhirnya saya mengetikkan “It worked! Thank you SO MUCH!!”, dia hanya membalas, “Welcome to the future. We help each other here. 😊”

Saat itu, perasaan lega karena masalah terselesaikan bercampur dengan hangatnya sentuhan semangat Web3. Di dunia yang sering disalahpahami sebagai “penuh penipuan dan gelembung”, saya merasakan sendiri inti dari “kolaborasi” dan “saling membantu”. Terima kasih Marcus, kebaikannya bukan hanya membantu saya dalam satu transaksi on-chain, tapi juga membuat saya semakin yakin untuk terus berkontribusi dan menyebarkan kebaikan di bidang ini.

#我的Web3感恩瞬间