Emas belakangan ini sedang mengalami volatilitas harga yang tinggi. Volatilitas harga meningkat saat mulai mengikuti sentimen risiko-aktif/risiko-pasif lebih dekat—yang menarik karena emas dulunya adalah pilihan untuk berlindung. Tapi inilah twist-nya: sementara pedagang ritel dan institusi berpindah sisi, bank sentral terus menambah stok. Mereka tidak terpengaruh oleh fluktuasi ini. Faktanya, pembeli berdaulat telah menjadi dasar pasar ini. Ketika korelasi dengan ekuitas semakin ketat dan pedagang momentum keluar, bank sentral dengan tenang menyerap pasokan. Perbedaan klasik antara uang panas dan modal yang sabar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ponzi_poet
· 2jam yang lalu
Bank Sentral diam-diam membeli emas, investor ritel justru sedang Cut Loss, perbedaan ini benar-benar mencolok.
Lihat AsliBalas0
Fren_Not_Food
· 2jam yang lalu
Bank Sentral adalah smart money yang sebenarnya, investor ritel masih bingung dengan Fluktuasi.
Lihat AsliBalas0
AlphaLeaker
· 2jam yang lalu
Bank Sentral sedang diam-diam buy the dip, investor ritel masih mengejar harga dan jual dengan pasar bearish, inilah perbedaannya.
Lihat AsliBalas0
ReverseFOMOguy
· 2jam yang lalu
Bank Sentral sedang diam-diam buy the dip, investor ritel masih mengejar harga dan menjual dengan pasar bearish, jarak ini benar-benar luar biasa.
Emas belakangan ini sedang mengalami volatilitas harga yang tinggi. Volatilitas harga meningkat saat mulai mengikuti sentimen risiko-aktif/risiko-pasif lebih dekat—yang menarik karena emas dulunya adalah pilihan untuk berlindung. Tapi inilah twist-nya: sementara pedagang ritel dan institusi berpindah sisi, bank sentral terus menambah stok. Mereka tidak terpengaruh oleh fluktuasi ini. Faktanya, pembeli berdaulat telah menjadi dasar pasar ini. Ketika korelasi dengan ekuitas semakin ketat dan pedagang momentum keluar, bank sentral dengan tenang menyerap pasokan. Perbedaan klasik antara uang panas dan modal yang sabar.