Mengapa Indonesia tiba-tiba menjadi primadona baru di dunia enkripsi? Data berbicara: dari peringkat indeks adopsi global yang ke-20 melesat ke posisi ke-7, pendapatan pasar pada tahun 2024 telah mencapai 577,6 juta dolar AS. Ini bukan kebetulan, di baliknya ada perubahan sikap pemerintah yang drastis.
Dari Terpenjara ke Terbuka: Evolusi Regulasi di Indonesia
Masih ingat dua tahun lalu ketika berbagai negara “melarang enkripsi”? Indonesia justru melakukan kebijakan sebaliknya. Pada Juli 2023, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan bursa enkripsi nasional yang didukung pemerintah PT Bursa Komoditi Nusantara. Ini bukanlah langkah kecil—ini setara dengan pemerintah Indonesia mengatakan “kami tidak takut, kami mengatur”.
Perubahan penting telah tiba: aset enkripsi yang sebelumnya diatur oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) akan dialihkan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sekitar Januari 2025. Apa artinya ini? Enkripsi secara resmi dimasukkan ke dalam sistem pengawasan keuangan, statusnya dari “komoditas berjangka” ditingkatkan menjadi “produk keuangan”.
Bagaimana cara bermain aturan yang berlaku
Logika di Indonesia sangat jelas:
Diizinkan: sebagai perdagangan barang, penambangan, NFT, aktivitas DeFi
Dilarang: menggunakan enkripsi sebagai alat pembayaran (ini sangat ketat)
Seberapa tinggi ambang batasnya: Ingin membuka platform perdagangan enkripsi di Indonesia? Diperlukan:
Modal dasar minimal 50 miliar rupiah (sekitar 320 ribu dolar AS)
Aset bersih tetap di atas 40 miliar rupiah
Melalui sertifikasi penyedia sistem elektronik (PSE)
Sudah 229 jenis enkripsi aset yang disetujui untuk diperdagangkan di Indonesia. Riwayat transaksi harus disimpan selama 5 tahun, server harus ditempatkan secara lokal—persyaratan ini terlihat ketat, tetapi lebih matang dibandingkan dengan praktik banyak negara.
Arah Terbaru 2024: Bekerja Sama dengan Negara Tetangga
Rencana baru di bulan Maret tahun ini sangat menarik untuk diperhatikan — OJK bekerja sama dengan Malaysia, Singapura, dan Dubai untuk menyusun kerangka kebijakan enkripsi. Ini menunjukkan bahwa Asia Tenggara sedang membangun semacam standar regulasi enkripsi regional.
Langkah baru OJK mencakup:
Panduan Perlindungan Konsumen
Skenario Uji Teknologi (Sandbox)
Sistem laporan hasil uji coba
Bagaimana cara menghitung pajak
Indonesia menganggap enkripsi sebagai komoditas, jadi:
Enkripsi所得要交所得税
Standar yang ditetapkan pada tahun 2022 adalah pajak pendapatan enkripsi sebesar 0,1%
Membeli enkripsi harus membayar pajak pertambahan nilai
Setelah pengalihan kekuasaan regulasi pada tahun 2025, tarif pajak mungkin akan disesuaikan—ini juga merupakan fokus pengamatan.
Mengapa Hal Ini Perlu Diperhatikan
Indonesia memiliki lebih dari 16 juta pemegang akun enkripsi, sudah melebihi jumlah akun pasar saham. Populasi yang muda dan paham teknologi, infrastruktur semakin baik.
Dukungan pemerintah + pengguna muda + kerangka kebijakan yang relatif terbuka, kawasan Asia Tenggara memang sedang menjadi mesin pertumbuhan enkripsi global yang baru. Pendekatan Indonesia - yang tidak kaku dan tidak sepenuhnya membebaskan - dalam beberapa hal memberikan arah referensi bagi negara-negara berkembang lainnya.
Melihat jalur saat ini, Indonesia masih serius dalam regulasi enkripsi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tinjauan Regulasi Pasar Kripto 2024 di Indonesia: Peluang Baru di Asia Tenggara
Mengapa Indonesia tiba-tiba menjadi primadona baru di dunia enkripsi? Data berbicara: dari peringkat indeks adopsi global yang ke-20 melesat ke posisi ke-7, pendapatan pasar pada tahun 2024 telah mencapai 577,6 juta dolar AS. Ini bukan kebetulan, di baliknya ada perubahan sikap pemerintah yang drastis.
Dari Terpenjara ke Terbuka: Evolusi Regulasi di Indonesia
Masih ingat dua tahun lalu ketika berbagai negara “melarang enkripsi”? Indonesia justru melakukan kebijakan sebaliknya. Pada Juli 2023, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan bursa enkripsi nasional yang didukung pemerintah PT Bursa Komoditi Nusantara. Ini bukanlah langkah kecil—ini setara dengan pemerintah Indonesia mengatakan “kami tidak takut, kami mengatur”.
Perubahan penting telah tiba: aset enkripsi yang sebelumnya diatur oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) akan dialihkan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sekitar Januari 2025. Apa artinya ini? Enkripsi secara resmi dimasukkan ke dalam sistem pengawasan keuangan, statusnya dari “komoditas berjangka” ditingkatkan menjadi “produk keuangan”.
Bagaimana cara bermain aturan yang berlaku
Logika di Indonesia sangat jelas:
Diizinkan: sebagai perdagangan barang, penambangan, NFT, aktivitas DeFi
Dilarang: menggunakan enkripsi sebagai alat pembayaran (ini sangat ketat)
Seberapa tinggi ambang batasnya: Ingin membuka platform perdagangan enkripsi di Indonesia? Diperlukan:
Sudah 229 jenis enkripsi aset yang disetujui untuk diperdagangkan di Indonesia. Riwayat transaksi harus disimpan selama 5 tahun, server harus ditempatkan secara lokal—persyaratan ini terlihat ketat, tetapi lebih matang dibandingkan dengan praktik banyak negara.
Arah Terbaru 2024: Bekerja Sama dengan Negara Tetangga
Rencana baru di bulan Maret tahun ini sangat menarik untuk diperhatikan — OJK bekerja sama dengan Malaysia, Singapura, dan Dubai untuk menyusun kerangka kebijakan enkripsi. Ini menunjukkan bahwa Asia Tenggara sedang membangun semacam standar regulasi enkripsi regional.
Langkah baru OJK mencakup:
Bagaimana cara menghitung pajak
Indonesia menganggap enkripsi sebagai komoditas, jadi:
Setelah pengalihan kekuasaan regulasi pada tahun 2025, tarif pajak mungkin akan disesuaikan—ini juga merupakan fokus pengamatan.
Mengapa Hal Ini Perlu Diperhatikan
Indonesia memiliki lebih dari 16 juta pemegang akun enkripsi, sudah melebihi jumlah akun pasar saham. Populasi yang muda dan paham teknologi, infrastruktur semakin baik.
Dukungan pemerintah + pengguna muda + kerangka kebijakan yang relatif terbuka, kawasan Asia Tenggara memang sedang menjadi mesin pertumbuhan enkripsi global yang baru. Pendekatan Indonesia - yang tidak kaku dan tidak sepenuhnya membebaskan - dalam beberapa hal memberikan arah referensi bagi negara-negara berkembang lainnya.
Melihat jalur saat ini, Indonesia masih serius dalam regulasi enkripsi.