Berita Odaily: Pada hari Senin, obligasi pemerintah jangka panjang Jepang mengalami penurunan tajam, karena kekhawatiran pasar tentang kondisi fiskal kembali meningkat sebelum pemerintah Jepang diperkirakan akan mengumumkan paket stimulus ekonomi pertamanya paling cepat minggu ini. Penurunan obligasi Jepang sejalan dengan penurunan pasar obligasi AS dan Inggris pada akhir pekan lalu. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang dengan tenor 20 tahun naik ke level tertinggi sejak 1999; imbal hasil tenor 30 tahun naik 5 poin dasar menjadi 3,26%, dan tenor 40 tahun meningkat 5,5 poin dasar menjadi 3,6%. Fokus perhatian para trader adalah pada skala pengeluaran fiskal aktual dalam paket ekonomi Perdana Menteri Kishi Nobuo, di mana mereka khawatir bahwa peningkatan volume penerbitan utang dapat mengancam stabilitas pasar Jepang. Data GDP yang dirilis pada hari Senin mendukung posisi Kishi untuk mendorong rencana stimulus besar-besaran, meskipun Bank Sentral Jepang masih memperkirakan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Daiwa Securities menyatakan, "Kekhawatiran tentang rencana stimulus besar-besaran membuat investor tetap berhati-hati, dan dampaknya terhadap penerbitan obligasi masih tidak jelas, yang memberikan tekanan jual pada obligasi jangka panjang."
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Berita Odaily: Pada hari Senin, obligasi pemerintah jangka panjang Jepang mengalami penurunan tajam, karena kekhawatiran pasar tentang kondisi fiskal kembali meningkat sebelum pemerintah Jepang diperkirakan akan mengumumkan paket stimulus ekonomi pertamanya paling cepat minggu ini. Penurunan obligasi Jepang sejalan dengan penurunan pasar obligasi AS dan Inggris pada akhir pekan lalu. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang dengan tenor 20 tahun naik ke level tertinggi sejak 1999; imbal hasil tenor 30 tahun naik 5 poin dasar menjadi 3,26%, dan tenor 40 tahun meningkat 5,5 poin dasar menjadi 3,6%. Fokus perhatian para trader adalah pada skala pengeluaran fiskal aktual dalam paket ekonomi Perdana Menteri Kishi Nobuo, di mana mereka khawatir bahwa peningkatan volume penerbitan utang dapat mengancam stabilitas pasar Jepang. Data GDP yang dirilis pada hari Senin mendukung posisi Kishi untuk mendorong rencana stimulus besar-besaran, meskipun Bank Sentral Jepang masih memperkirakan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Daiwa Securities menyatakan, "Kekhawatiran tentang rencana stimulus besar-besaran membuat investor tetap berhati-hati, dan dampaknya terhadap penerbitan obligasi masih tidak jelas, yang memberikan tekanan jual pada obligasi jangka panjang."