Wu mengungkapkan bahwa Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, menanggapi insiden "seorang hakim yang rumahnya dibakar" dengan menyatakan bahwa lebih banyak tindakan tata kelola harus menggunakan mekanisme suara anonim atau rahasia, bahkan ia berpendapat bahwa pemungutan suara dalam sidang umum PBB harus bersifat rahasia. Vitalik menyebutkan bahwa identitas hakim harus disembunyikan saat membuat keputusan, dan tanggung jawabnya adalah untuk memutuskan berdasarkan hati nurani, bukan "bertanggung jawab" kepada kelompok kekerasan. Ia menunjukkan bahwa di era "balas dendam fisik yang semakin mudah", ide pengelolaan anonim yang didasarkan pada teknologi zero-knowledge (zk) mungkin akan memasuki diskusi arus utama.