Pada dini hari tanggal 3 Oktober 2025, pasar Aset Kripto mengalami momen penting: harga Bitcoin (BTC) kembali melampaui batas psikologis penting sebesar 120.000 dolar. Dalam 24 jam terakhir, harga BTC mencatatkan kenaikan sebesar 1,6%, memicu perhatian luas di pasar.
Ada berbagai faktor yang mendorong lonjakan ini. Pertama, ketidakpastian dalam lingkungan ekonomi makro global semakin meningkat. Pemerintah Amerika Serikat telah memasuki hari kedua dari penutupan, yang memicu kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal, tekanan inflasi, dan kredit jangka panjang dolar. Dalam situasi ini, banyak investor mulai mengalihkan perhatian mereka ke Bitcoin, melihatnya sebagai alat potensial untuk melindungi risiko mata uang fiat.
Sementara itu, konsep "perdagangan depresiasi" juga sedang populer di pasar, di mana investor berharap dapat menghadapi kemungkinan depresiasi mata uang dengan memegang Bitcoin. Pandangan ini memiliki kesamaan dengan teori lindung nilai emas tradisional, mencerminkan bahwa aset kripto telah memiliki sifat lindung nilai yang serupa dengan logam mulia di mata beberapa investor.
Perlu dicatat bahwa analis dari bank investasi terkemuka, JPMorgan Chase, memiliki pandangan optimis tentang pergerakan masa depan Bitcoin. Mereka memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat naik ke level tinggi sebesar 165.000 dolar AS sebelum akhir tahun. Prediksi ini didasarkan pada analisis fundamental yang disesuaikan dengan volatilitas Bitcoin, dan para analis percaya bahwa dibandingkan dengan emas, Bitcoin saat ini mungkin berada dalam keadaan undervalued.
Seiring dengan Bitcoin yang kembali berada di puncak $120,000, para peserta pasar Aset Kripto sedang mengikuti perkembangan lanjutan dari aset digital ini. Baik sebagai alat lindung nilai maupun sebagai objek investasi, kenaikan Bitcoin kali ini tidak diragukan lagi akan memicu lebih banyak diskusi mengenai perannya dalam sistem keuangan global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada dini hari tanggal 3 Oktober 2025, pasar Aset Kripto mengalami momen penting: harga Bitcoin (BTC) kembali melampaui batas psikologis penting sebesar 120.000 dolar. Dalam 24 jam terakhir, harga BTC mencatatkan kenaikan sebesar 1,6%, memicu perhatian luas di pasar.
Ada berbagai faktor yang mendorong lonjakan ini. Pertama, ketidakpastian dalam lingkungan ekonomi makro global semakin meningkat. Pemerintah Amerika Serikat telah memasuki hari kedua dari penutupan, yang memicu kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal, tekanan inflasi, dan kredit jangka panjang dolar. Dalam situasi ini, banyak investor mulai mengalihkan perhatian mereka ke Bitcoin, melihatnya sebagai alat potensial untuk melindungi risiko mata uang fiat.
Sementara itu, konsep "perdagangan depresiasi" juga sedang populer di pasar, di mana investor berharap dapat menghadapi kemungkinan depresiasi mata uang dengan memegang Bitcoin. Pandangan ini memiliki kesamaan dengan teori lindung nilai emas tradisional, mencerminkan bahwa aset kripto telah memiliki sifat lindung nilai yang serupa dengan logam mulia di mata beberapa investor.
Perlu dicatat bahwa analis dari bank investasi terkemuka, JPMorgan Chase, memiliki pandangan optimis tentang pergerakan masa depan Bitcoin. Mereka memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat naik ke level tinggi sebesar 165.000 dolar AS sebelum akhir tahun. Prediksi ini didasarkan pada analisis fundamental yang disesuaikan dengan volatilitas Bitcoin, dan para analis percaya bahwa dibandingkan dengan emas, Bitcoin saat ini mungkin berada dalam keadaan undervalued.
Seiring dengan Bitcoin yang kembali berada di puncak $120,000, para peserta pasar Aset Kripto sedang mengikuti perkembangan lanjutan dari aset digital ini. Baik sebagai alat lindung nilai maupun sebagai objek investasi, kenaikan Bitcoin kali ini tidak diragukan lagi akan memicu lebih banyak diskusi mengenai perannya dalam sistem keuangan global.