Di era digital, kita sering menghadapi masalah kemacetan jaringan. Bayangkan saja gelombang belanja online pada pukul nol saat Hari Belanja 11.11, atau pertempuran tiket online selama musim perjalanan musim semi, sistem sering kali tidak dapat menangani beban. Saat ini, teknologi Blockchain juga menghadapi tantangan serupa.

Cara kerja jaringan Blockchain dapat dibandingkan dengan jalan raya yang hanya memiliki satu gerbang tol. Ketika volume kendaraan meningkat tajam, tidak hanya kecepatan berkendara menurun secara drastis, tetapi biaya tol juga melonjak. Situasi ini sangat memerlukan perbaikan.

Dalam konteks ini, Boundless mengusulkan solusi inovatif. Pendekatan mereka setara dengan membangun sistem jembatan layang yang kompleks untuk jaringan Blockchain. Gagasan inti adalah memindahkan tugas komputasi yang berat dari rantai utama ke node cepat khusus untuk diproses.

Node-node cepat ini setelah menyelesaikan perhitungan, tidak akan mengembalikan sejumlah besar data mentah langsung ke rantai utama, tetapi akan menghasilkan sebuah 'bukti' yang sederhana. Bukti ini seperti sebuah segel matematis, yang secara sederhana menyatakan informasi 'hasil perhitungan ini adalah benar'.

Dengan demikian, pekerjaan jaringan utama menjadi sangat sederhana, hanya perlu memverifikasi keaslian 'segel matematis' ini. Proses ini tidak hanya cepat, tetapi juga mengkonsumsi sumber daya yang sangat sedikit. Metode ini mirip dengan membagi arus data besar ke dalam banyak saluran cepat bawah tanah, dan akhirnya hanya perlu menunjukkan bukti 'sudah lewat' di pintu masuk jalan utama.

Visi Boundless adalah menjadi pengembang standar untuk "sistem jalur cepat bawah tanah" ini. Mereka berharap dapat memudahkan berbagai proyek blockchain untuk terhubung ke sistem ini, sehingga benar-benar mengucapkan selamat tinggal pada masalah kemacetan jaringan. Inovasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penyebaran dan penerapan teknologi blockchain yang lebih lanjut, sehingga dapat lebih baik menghadapi tantangan saat adopsi massal di masa depan.