Seorang pastor daring yang berbasis di Colorado terlibat dalam kontroversi terkait dengan criptomonedas. Pemimpin agama tersebut mengakui dalam sebuah video berdurasi sembilan menit bahwa tuduhan terhadapnya adalah benar. Menurutnya, "Tuhan" menunjukkan kepadanya untuk menawarkan kepada pengikutnya imbal hasil sebesar 1000%.
Tuduhan Penipuan dan Tanggapan Pendeta
Otoritas regulasi Colorado telah menuduh seorang pendeta dan pasangannya melakukan penipuan dengan mengeluarkan dan mempromosikan sebuah koin yang diduga tidak bernilai di antara para pengikutnya. Regulator mengklaim bahwa antara Juni 2022 dan April 2023, hampir $3,2 juta dikumpulkan dari lebih dari 300 investor, sebagian besar berasal dari gereja online pendeta tersebut, melalui sebuah platform pertukaran.
Penggunaan Dana dan Pembenaran Ilahi
Pendeta menyatakan bahwa sekitar setengah dari koin yang terkumpul ($1,6 juta) dialokasikan untuk pajak, sementara ratusan ribu dolar digunakan untuk merenovasi rumahnya, dengan alasan bahwa itu adalah atas instruksi ilahi. Meskipun ada tuduhan mengenai pengeluaran untuk barang-barang mewah dan liburan, dia menyebutkan bahwa mereka berada di "tepi kemiskinan".
Penutupan Platform dan Pesan untuk Investor
Pada bulan November 2023, platform pertukaran ditutup dengan alasan kurangnya sumber daya untuk mempertahankan server internal. Menariknya, pendeta menyarankan para investor untuk menahan diri dari menjual koin, dengan alasan bahwa nasihat ini berasal langsung dari Tuhan.
Implikasi untuk Komunitas Agama
Kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang eksploitasi kepercayaan di komunitas religius. Pihak berwenang menyatakan bahwa pendeta memanfaatkan iman komunitas Kristennya untuk menjanjikan kekayaan melalui investasi dalam koin, yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan, pertanyaan tentang praktik keuangan, dan perdebatan intens tentang etika dan agama di ruang-ruang ini.
Insiden ini menyoroti pentingnya kehati-hatian saat menggabungkan keuangan dan iman, terutama di dunia cryptocurrency yang volatil.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Strategi Pemasaran Eli Regalado di Dunia Cryptocurrency
Gembala Daring dan Kontroversi Kripto
Seorang pastor daring yang berbasis di Colorado terlibat dalam kontroversi terkait dengan criptomonedas. Pemimpin agama tersebut mengakui dalam sebuah video berdurasi sembilan menit bahwa tuduhan terhadapnya adalah benar. Menurutnya, "Tuhan" menunjukkan kepadanya untuk menawarkan kepada pengikutnya imbal hasil sebesar 1000%.
Tuduhan Penipuan dan Tanggapan Pendeta
Otoritas regulasi Colorado telah menuduh seorang pendeta dan pasangannya melakukan penipuan dengan mengeluarkan dan mempromosikan sebuah koin yang diduga tidak bernilai di antara para pengikutnya. Regulator mengklaim bahwa antara Juni 2022 dan April 2023, hampir $3,2 juta dikumpulkan dari lebih dari 300 investor, sebagian besar berasal dari gereja online pendeta tersebut, melalui sebuah platform pertukaran.
Penggunaan Dana dan Pembenaran Ilahi
Pendeta menyatakan bahwa sekitar setengah dari koin yang terkumpul ($1,6 juta) dialokasikan untuk pajak, sementara ratusan ribu dolar digunakan untuk merenovasi rumahnya, dengan alasan bahwa itu adalah atas instruksi ilahi. Meskipun ada tuduhan mengenai pengeluaran untuk barang-barang mewah dan liburan, dia menyebutkan bahwa mereka berada di "tepi kemiskinan".
Penutupan Platform dan Pesan untuk Investor
Pada bulan November 2023, platform pertukaran ditutup dengan alasan kurangnya sumber daya untuk mempertahankan server internal. Menariknya, pendeta menyarankan para investor untuk menahan diri dari menjual koin, dengan alasan bahwa nasihat ini berasal langsung dari Tuhan.
Implikasi untuk Komunitas Agama
Kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang eksploitasi kepercayaan di komunitas religius. Pihak berwenang menyatakan bahwa pendeta memanfaatkan iman komunitas Kristennya untuk menjanjikan kekayaan melalui investasi dalam koin, yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan, pertanyaan tentang praktik keuangan, dan perdebatan intens tentang etika dan agama di ruang-ruang ini.
Insiden ini menyoroti pentingnya kehati-hatian saat menggabungkan keuangan dan iman, terutama di dunia cryptocurrency yang volatil.