Pada tanggal 19 September, dua proyek Blockchain yang sangat diperhatikan, Dill (DL) dan Ark of Panda (AOP), secara resmi masuk ke platform perdagangan. Meskipun kedua proyek ini dikembangkan oleh tim dari China, masing-masing berfokus pada bidang teknologi yang berbeda.
Dill (DL) sebagai proyek L1 blockchain baru, mengklaim dapat mencapai desentralisasi tinggi dan skalabilitas tanpa batas. Total pasokan proyek ini adalah 6 miliar token, dengan sirkulasi awal sebanyak 1,18 miliar, sekitar 19,6% dari total. Dill dijadwalkan akan diluncurkan di platform Binance Alpha pada pukul 19:00, dan kemudian akan dibuka untuk perdagangan di bursa Gate pada pukul 20:00.
Sementara itu, Ark of Panda (AOP) berfokus pada penggabungan AI dan konten yang dihasilkan pengguna (UGC). Proyek ini didirikan pada tahun 2022 dan telah mendapatkan dukungan pendanaan sebesar 2 juta USD. Total pasokan token AOP adalah 2 miliar, dengan jumlah penerbitan awal sebesar 271 juta, yang merupakan 13,55%. Saat ini, AOP hanya mengonfirmasi bahwa mereka akan diluncurkan di platform Binance Alpha, tetapi waktu spesifiknya belum diumumkan.
Perlu dicatat bahwa meskipun kedua proyek ini memiliki karakteristik teknologi yang unik, reaksi pasar saat ini relatif datar. Dill sebagai proyek yang mengklaim didirikan pada tahun 2024, kemajuan pengembangannya dan kekuatan teknisnya masih harus diuji oleh pasar. Sementara Ark of Panda adalah platform AIGC yang bertransformasi dari proyek NFT metaverse, apakah dapat menonjol di pasar AI yang sangat kompetitif masih menjadi tanda tanya.
Bagi investor yang berniat untuk berpartisipasi dalam perdagangan awal kedua proyek ini, para ahli industri menyarankan untuk tetap bersikap hati-hati. Karena volume peredaran awal yang rendah, kemungkinan akan terjadi fluktuasi harga yang besar. Investor harus memperhatikan dinamika pasar dengan cermat, mengevaluasi risiko secara tepat waktu, dan jangan sekali-kali mengejar harga secara membabi buta.
Seiring dengan perkembangan teknologi Blockchain dan AI, proyek inovatif seperti Dill dan Ark of Panda terus bermunculan. Namun, keberhasilan jangka panjang proyek tidak hanya bergantung pada inovasi teknologinya, tetapi juga perlu mempertimbangkan tingkat penerimaan pasar, kemampuan eksekusi tim, serta kesehatan perkembangan ekosistem secara keseluruhan. Di masa depan, apakah kedua proyek ini dapat menembus persaingan yang ketat akan menjadi fokus perhatian para pelaku dan investor di bidang Blockchain dan AI.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada tanggal 19 September, dua proyek Blockchain yang sangat diperhatikan, Dill (DL) dan Ark of Panda (AOP), secara resmi masuk ke platform perdagangan. Meskipun kedua proyek ini dikembangkan oleh tim dari China, masing-masing berfokus pada bidang teknologi yang berbeda.
Dill (DL) sebagai proyek L1 blockchain baru, mengklaim dapat mencapai desentralisasi tinggi dan skalabilitas tanpa batas. Total pasokan proyek ini adalah 6 miliar token, dengan sirkulasi awal sebanyak 1,18 miliar, sekitar 19,6% dari total. Dill dijadwalkan akan diluncurkan di platform Binance Alpha pada pukul 19:00, dan kemudian akan dibuka untuk perdagangan di bursa Gate pada pukul 20:00.
Sementara itu, Ark of Panda (AOP) berfokus pada penggabungan AI dan konten yang dihasilkan pengguna (UGC). Proyek ini didirikan pada tahun 2022 dan telah mendapatkan dukungan pendanaan sebesar 2 juta USD. Total pasokan token AOP adalah 2 miliar, dengan jumlah penerbitan awal sebesar 271 juta, yang merupakan 13,55%. Saat ini, AOP hanya mengonfirmasi bahwa mereka akan diluncurkan di platform Binance Alpha, tetapi waktu spesifiknya belum diumumkan.
Perlu dicatat bahwa meskipun kedua proyek ini memiliki karakteristik teknologi yang unik, reaksi pasar saat ini relatif datar. Dill sebagai proyek yang mengklaim didirikan pada tahun 2024, kemajuan pengembangannya dan kekuatan teknisnya masih harus diuji oleh pasar. Sementara Ark of Panda adalah platform AIGC yang bertransformasi dari proyek NFT metaverse, apakah dapat menonjol di pasar AI yang sangat kompetitif masih menjadi tanda tanya.
Bagi investor yang berniat untuk berpartisipasi dalam perdagangan awal kedua proyek ini, para ahli industri menyarankan untuk tetap bersikap hati-hati. Karena volume peredaran awal yang rendah, kemungkinan akan terjadi fluktuasi harga yang besar. Investor harus memperhatikan dinamika pasar dengan cermat, mengevaluasi risiko secara tepat waktu, dan jangan sekali-kali mengejar harga secara membabi buta.
Seiring dengan perkembangan teknologi Blockchain dan AI, proyek inovatif seperti Dill dan Ark of Panda terus bermunculan. Namun, keberhasilan jangka panjang proyek tidak hanya bergantung pada inovasi teknologinya, tetapi juga perlu mempertimbangkan tingkat penerimaan pasar, kemampuan eksekusi tim, serta kesehatan perkembangan ekosistem secara keseluruhan. Di masa depan, apakah kedua proyek ini dapat menembus persaingan yang ketat akan menjadi fokus perhatian para pelaku dan investor di bidang Blockchain dan AI.