Analisis ekonomi terbaru menunjukkan bahwa kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) mungkin menghadapi perubahan besar. Menurut laporan The Kobeissi Letter, ketua The Federal Reserve (FED) Powell tampaknya telah mulai menyesuaikan posisinya, kemungkinan akan mengaitkan keputusan penurunan suku bunga di masa depan dengan lemahnya pasar tenaga kerja.
Perubahan kebijakan potensial ini terjadi di tengah latar belakang ekonomi yang kompleks. Di satu sisi, tingkat inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun; di sisi lain, Indeks Harga Konsumen (CPI) telah melampaui target 2% selama 53 bulan berturut-turut.
Dalam sebuah pidato publik baru-baru ini, Powell jarang mengakui: "Perubahan keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian posisi kebijakan." Pernyataan ini secara luas ditafsirkan sebagai sinyal bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin beralih dari kontrol inflasi yang ketat menuju perhatian pada pasar kerja.
Analisis menunjukkan bahwa pernyataan ini mengisyaratkan bahwa fokus kebijakan The Federal Reserve (FED) mungkin sedang beralih dari "melawan inflasi" ke "mencegah pengangguran". Dengan perubahan indikator ekonomi dan pernyataan para pembuat kebijakan, pasar secara umum memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September.
Namun, para ekonom mengingatkan bahwa meskipun ekspektasi penurunan suku bunga meningkat, keputusan nyata tetap akan bergantung pada data ekonomi beberapa bulan ke depan. Investor dan pengamat kebijakan harus memperhatikan perubahan di pasar tenaga kerja, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan untuk memprediksi langkah selanjutnya dari The Federal Reserve (FED) dengan lebih akurat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasWaster
· 4jam yang lalu
Ah, lagi-lagi bermain dengan data.
Lihat AsliBalas0
HappyMinerUncle
· 08-24 06:49
Apa gunanya penurunan suku bunga, Bencana Tambang tetap digali.
Lihat AsliBalas0
ShibaOnTheRun
· 08-24 06:40
Apakah kita akan kembali menyelamatkan pasar dengan cara yang buruk?
Lihat AsliBalas0
DarkPoolWatcher
· 08-24 06:33
September penurunan suku bunga, seluruh dunia merayakan!
Lihat AsliBalas0
HashBrownies
· 08-24 06:29
Sudah bermain lagi? Pak Bao sudah mengerti cara permainannya.
Analisis ekonomi terbaru menunjukkan bahwa kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) mungkin menghadapi perubahan besar. Menurut laporan The Kobeissi Letter, ketua The Federal Reserve (FED) Powell tampaknya telah mulai menyesuaikan posisinya, kemungkinan akan mengaitkan keputusan penurunan suku bunga di masa depan dengan lemahnya pasar tenaga kerja.
Perubahan kebijakan potensial ini terjadi di tengah latar belakang ekonomi yang kompleks. Di satu sisi, tingkat inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun; di sisi lain, Indeks Harga Konsumen (CPI) telah melampaui target 2% selama 53 bulan berturut-turut.
Dalam sebuah pidato publik baru-baru ini, Powell jarang mengakui: "Perubahan keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian posisi kebijakan." Pernyataan ini secara luas ditafsirkan sebagai sinyal bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin beralih dari kontrol inflasi yang ketat menuju perhatian pada pasar kerja.
Analisis menunjukkan bahwa pernyataan ini mengisyaratkan bahwa fokus kebijakan The Federal Reserve (FED) mungkin sedang beralih dari "melawan inflasi" ke "mencegah pengangguran". Dengan perubahan indikator ekonomi dan pernyataan para pembuat kebijakan, pasar secara umum memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September.
Namun, para ekonom mengingatkan bahwa meskipun ekspektasi penurunan suku bunga meningkat, keputusan nyata tetap akan bergantung pada data ekonomi beberapa bulan ke depan. Investor dan pengamat kebijakan harus memperhatikan perubahan di pasar tenaga kerja, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan untuk memprediksi langkah selanjutnya dari The Federal Reserve (FED) dengan lebih akurat.