Baru-baru ini, seorang pengguna membagikan pengalaman tidak menyenangkannya saat berpartisipasi dalam verifikasi pemindaian iris Worldcoin di Taipei, yang memicu keraguan terhadap proyek tersebut. Pengguna tersebut menyatakan bahwa ia pergi ke Taipei untuk pemindaian iris pada 3 Agustus, dan prosesnya tampak berjalan lancar. Namun, yang mengejutkan, pada hari berikutnya ketika mencoba untuk mengklaim batch pertama Token WLD, ia menemukan bahwa akunnya telah dibatasi, sehingga tidak dapat menerima hadiah airdrop.
Lebih mengecewakan lagi, pihak proyek Worldcoin tidak memberi tahu pengguna peraturan spesifik mana yang dilanggar, yang mengakibatkan akun dibatasi. Operasi yang tidak transparan ini memicu ketidakpuasan yang kuat dari pengguna, yang menganggap ini mungkin merupakan bentuk pengumpulan data iris yang terselubung.
Peristiwa ini memicu diskusi yang lebih luas tentang bagaimana proyek blockchain menyeimbangkan kebutuhan perlindungan privasi pengguna dengan kebutuhan verifikasi identitas. Banyak orang mulai mempertanyakan apakah proyek seperti Worldcoin benar-benar dapat mencapai tujuan verifikasi identitas terdesentralisasi yang mereka klaim sambil melindungi hak pengguna.
Dengan meningkatnya jumlah keluhan serupa, Worldcoin mungkin perlu menghadapi lebih banyak pertanyaan tentang transparansi operasinya dan perlindungan hak pengguna. Ini juga memberikan sinyal peringatan kepada proyek-proyek blockchain lainnya, mengingatkan mereka untuk tidak mengabaikan pentingnya pengalaman pengguna dan pembangunan kepercayaan saat mendorong teknologi inovatif.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, seorang pengguna membagikan pengalaman tidak menyenangkannya saat berpartisipasi dalam verifikasi pemindaian iris Worldcoin di Taipei, yang memicu keraguan terhadap proyek tersebut. Pengguna tersebut menyatakan bahwa ia pergi ke Taipei untuk pemindaian iris pada 3 Agustus, dan prosesnya tampak berjalan lancar. Namun, yang mengejutkan, pada hari berikutnya ketika mencoba untuk mengklaim batch pertama Token WLD, ia menemukan bahwa akunnya telah dibatasi, sehingga tidak dapat menerima hadiah airdrop.
Lebih mengecewakan lagi, pihak proyek Worldcoin tidak memberi tahu pengguna peraturan spesifik mana yang dilanggar, yang mengakibatkan akun dibatasi. Operasi yang tidak transparan ini memicu ketidakpuasan yang kuat dari pengguna, yang menganggap ini mungkin merupakan bentuk pengumpulan data iris yang terselubung.
Peristiwa ini memicu diskusi yang lebih luas tentang bagaimana proyek blockchain menyeimbangkan kebutuhan perlindungan privasi pengguna dengan kebutuhan verifikasi identitas. Banyak orang mulai mempertanyakan apakah proyek seperti Worldcoin benar-benar dapat mencapai tujuan verifikasi identitas terdesentralisasi yang mereka klaim sambil melindungi hak pengguna.
Dengan meningkatnya jumlah keluhan serupa, Worldcoin mungkin perlu menghadapi lebih banyak pertanyaan tentang transparansi operasinya dan perlindungan hak pengguna. Ini juga memberikan sinyal peringatan kepada proyek-proyek blockchain lainnya, mengingatkan mereka untuk tidak mengabaikan pentingnya pengalaman pengguna dan pembangunan kepercayaan saat mendorong teknologi inovatif.