Sumber Terbuka: Mendorong Jalur Ketiga yang Adil dan Transparan

Teknologi baru sering dianggap dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial, karena orang kaya dan berkuasa lebih mudah mengakses teknologi ini. Misalnya, teknologi perpanjangan umur mungkin hanya terbatas pada negara-negara kaya, yang menyebabkan kesenjangan antara kaya dan miskin dalam kualitas hidup dan umur semakin lebar. Teknologi penguatan gen manusia juga mungkin dikuasai oleh segelintir orang kaya, memperburuk ketidaksetaraan pendapatan. Kekhawatiran serupa juga ada di bidang teknologi digital, perjalanan luar angkasa, dan lain-lain.

Selain ketidaksetaraan dalam perolehan teknologi, terdapat bentuk penyalahgunaan teknologi lainnya: produsen mengontrol pengguna melalui pengumpulan data, menyembunyikan informasi secara sengaja, dan cara lainnya. Praktik ini pada dasarnya berbeda dengan ketidaksetaraan perolehan teknologi, tetapi juga akan memperburuk ketidakseimbangan kekuasaan.

Menghadapi kekhawatiran ini, Sumber Terbuka menawarkan jalan ketiga yang terabaikan. Teknologi sumber terbuka memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesetaraan dalam akses teknologi, sehingga siapa pun dapat mengaksesnya.

2. Meningkatkan kesetaraan kesempatan untuk menjadi produsen, agar orang-orang di seluruh dunia dapat berpartisipasi dalam proses produksi.

3. Meningkatkan verifikasi, memudahkan penelitian pihak ketiga untuk mengidentifikasi masalah potensial.

4. Menghilangkan penguncian vendor, menghindari ketergantungan pengguna pada satu penyedia.

Sebagai contoh teknologi perpanjangan umur, jika bersifat Sumber Terbuka, siapa pun dapat menggunakannya dan menyediakannya kepada orang lain dengan biaya rendah, bukan hanya terbatas pada segelintir orang kaya. Untuk peningkatan gen manusia, Sumber Terbuka dapat memperkecil kesenjangan dalam akses konten antara berbagai kelompok. Pengujian keamanan bioteknologi yang bersifat Sumber Terbuka mungkin lebih efektif dan jujur dibandingkan dengan endorsement yang dilakukan perusahaan.

Salah satu argumen utama menentang Sumber Terbuka adalah risiko penyalahgunaan, seperti senjata nuklir, dan beberapa orang berpendapat bahwa teknologi harus dikontrol secara ketat oleh penjaga yang dapat dipercaya. Namun, dalam dunia modern, patut dipertanyakan apakah ada penjaga yang benar-benar dapat dipercaya. Secara historis, lembaga seperti militer telah menunjukkan kinerja yang buruk dalam membatasi diri, seperti program senjata biologi Uni Soviet.

Selain itu, penjaga yang dikendalikan oleh pemerintah mungkin dapat memastikan kesetaraan domestik, tetapi sulit untuk menjamin kesetaraan antar negara. Oleh karena itu, jika suatu teknologi memiliki risiko penyalahgunaan yang serius, praktik yang lebih baik mungkin adalah tidak mengembangkan teknologi tersebut sama sekali. Jika ada kekhawatiran tentang risiko dinamika kekuasaan yang ditimbulkan oleh teknologi, lebih baik mengembangkannya dengan cara Sumber Terbuka, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang adil untuk memahami dan berpartisipasi.

Sumber Terbuka tidak berarti sepenuhnya membebaskan. Misalnya, rekayasa geologi dapat dilakukan dengan cara sumber terbuka dan ilmu pengetahuan terbuka, sambil tetap terikat oleh hukum dan diplomasi internasional. Nilai sumber terbuka terletak pada memastikan demokratisasi teknologi, meningkatkan aksesibilitas informasi, dan memungkinkan orang untuk lebih baik menilai efektivitas dan keamanan dari apa yang dilakukan.

Secara fundamental, Sumber Terbuka adalah titik keseimbangan yang mengurangi risiko konsentrasi kekayaan dan kekuasaan sambil mencapai kemajuan teknologi. Meskipun dalam beberapa kasus, nilai kemajuan teknologi yang cepat jauh melebihi kekhawatiran ini; dalam kasus lain, memperlambat perkembangan teknologi sangat penting. Namun, memilih Sumber Terbuka sebagai cara untuk kemajuan teknologi, dengan fokus pada gaya kemajuan daripada kecepatan, adalah pendekatan yang sering diremehkan tetapi mungkin membawa perbaikan yang signifikan.