Di era ledakan informasi ini, apakah kita pernah membayangkan masa depan di mana setiap pernyataan, setiap hasil kerja, setiap pembaruan media sosial, harus disertai dengan bukti yang tidak dapat dipalsukan?
Pemandangan yang tampak jauh ini, sebenarnya sedang perlahan-lahan terbentuk. Dengan perkembangan pesat teknologi Web3, kecerdasan buatan, dan blockchain, kita sedang melangkah menuju era baru 'segala sesuatu dapat diverifikasi'. Di era ini, hanya pernyataan lisan atau catatan tertulis tidak cukup untuk membuktikan kebenaran suatu hal, kita memerlukan cara pembuktian yang lebih dapat diandalkan dan tidak dapat diubah.
Teknologi pembuktian nol-pengetahuan (ZK Proof) muncul untuk menawarkan cara yang melindungi privasi sekaligus membuktikan kebenaran. Baik dalam interaksi sosial sehari-hari, penyelesaian tugas di tempat kerja, maupun urusan penting seperti pelaporan pajak, pembuktian ini mungkin diperlukan untuk memastikan kebenaran dan kredibilitasnya.
Revolusi ini bukanlah angan-angan belaka. Baru-baru ini, sebuah proyek bernama Succinct Prover Network telah diam-diam meluncurkan mainnet, dan telah diadopsi oleh proyek blockchain terkenal seperti Polygon, Celestia, dan Lido. Inti dari jaringan ini adalah: setiap klaim data, perilaku, atau hasil harus menghasilkan bukti nol-pengetahuan, yang kemudian divalidasi oleh jaringan terdesentralisasi.
Sebagai contoh, jika seseorang mengklaim telah menyelesaikan suatu prediksi menggunakan AI, mereka mungkin perlu menyediakan bukti yang dihasilkan oleh SP1 (Succinct Prover 1). Demikian juga, setelah melakukan suatu operasi di blockchain, perlu divalidasi melalui jaringan agar dapat dianggap sah.
Meskipun tren ini tampak mengkhawatirkan pada pandangan pertama, sebenarnya ini adalah respons yang diperlukan terhadap lingkungan informasi saat ini. Dalam konteks di mana AI dapat menghasilkan berbagai konten dan dunia blockchain sering mengalami penipuan, kebenaran menjadi semakin berharga. Melalui bukti yang dapat diverifikasi, kita dapat menjaga keaslian dan kredibilitas informasi sambil melindungi privasi.
Tentu saja, penerapan luas teknologi ini masih menghadapi banyak tantangan, termasuk hambatan teknis, tingkat penerimaan pengguna, dan masalah lainnya. Namun, tidak dapat disangkal bahwa dalam upaya mengejar keaslian dan kredibilitas, bukti tanpa pengetahuan (zero-knowledge proof) semakin memainkan peran penting, memberikan kemungkinan baru untuk ekosistem informasi di era Web3.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ZenZKPlayer
· 16jam yang lalu
zk adalah masa depan, lakukan saja.
Lihat AsliBalas0
0xSunnyDay
· 08-08 21:07
zk sangat bagus
Lihat AsliBalas0
PessimisticOracle
· 08-08 17:50
Satu lagi proyek yang mempertaruhkan teknologi untuk menyelesaikan masalah kepercayaan.
Lihat AsliBalas0
SleepyArbCat
· 08-08 17:50
jebakan gas sangat mahal ambil kepala untuk verifikasi ah
Lihat AsliBalas0
Lonely_Validator
· 08-08 17:49
zk adalah tren yang tidak terhindarkan, maju terus!
Di era ledakan informasi ini, apakah kita pernah membayangkan masa depan di mana setiap pernyataan, setiap hasil kerja, setiap pembaruan media sosial, harus disertai dengan bukti yang tidak dapat dipalsukan?
Pemandangan yang tampak jauh ini, sebenarnya sedang perlahan-lahan terbentuk. Dengan perkembangan pesat teknologi Web3, kecerdasan buatan, dan blockchain, kita sedang melangkah menuju era baru 'segala sesuatu dapat diverifikasi'. Di era ini, hanya pernyataan lisan atau catatan tertulis tidak cukup untuk membuktikan kebenaran suatu hal, kita memerlukan cara pembuktian yang lebih dapat diandalkan dan tidak dapat diubah.
Teknologi pembuktian nol-pengetahuan (ZK Proof) muncul untuk menawarkan cara yang melindungi privasi sekaligus membuktikan kebenaran. Baik dalam interaksi sosial sehari-hari, penyelesaian tugas di tempat kerja, maupun urusan penting seperti pelaporan pajak, pembuktian ini mungkin diperlukan untuk memastikan kebenaran dan kredibilitasnya.
Revolusi ini bukanlah angan-angan belaka. Baru-baru ini, sebuah proyek bernama Succinct Prover Network telah diam-diam meluncurkan mainnet, dan telah diadopsi oleh proyek blockchain terkenal seperti Polygon, Celestia, dan Lido. Inti dari jaringan ini adalah: setiap klaim data, perilaku, atau hasil harus menghasilkan bukti nol-pengetahuan, yang kemudian divalidasi oleh jaringan terdesentralisasi.
Sebagai contoh, jika seseorang mengklaim telah menyelesaikan suatu prediksi menggunakan AI, mereka mungkin perlu menyediakan bukti yang dihasilkan oleh SP1 (Succinct Prover 1). Demikian juga, setelah melakukan suatu operasi di blockchain, perlu divalidasi melalui jaringan agar dapat dianggap sah.
Meskipun tren ini tampak mengkhawatirkan pada pandangan pertama, sebenarnya ini adalah respons yang diperlukan terhadap lingkungan informasi saat ini. Dalam konteks di mana AI dapat menghasilkan berbagai konten dan dunia blockchain sering mengalami penipuan, kebenaran menjadi semakin berharga. Melalui bukti yang dapat diverifikasi, kita dapat menjaga keaslian dan kredibilitas informasi sambil melindungi privasi.
Tentu saja, penerapan luas teknologi ini masih menghadapi banyak tantangan, termasuk hambatan teknis, tingkat penerimaan pengguna, dan masalah lainnya. Namun, tidak dapat disangkal bahwa dalam upaya mengejar keaslian dan kredibilitas, bukti tanpa pengetahuan (zero-knowledge proof) semakin memainkan peran penting, memberikan kemungkinan baru untuk ekosistem informasi di era Web3.