"Tren On-Chain Bank": Tokenisasi Simpanan Menjadi Medan Pertarungan Keuangan Global yang BaruDari "De-Banking" ke "Banking on Chain"
Selama sepuluh tahun terakhir, narasi mata uang digital didominasi oleh "desentralisasi". Bitcoin menantang sistem mata uang berdaulat, stablecoin membentuk kembali logika pembayaran, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) sempat membuat bank terlihat lamban dan berat.
Namun, mulai tahun 2024, keseimbangan ini tampaknya berbalik - bank-bank kembali muncul. Mereka tidak lagi dengan angkuh mengamati dari jauh, tetapi dengan "setoran ter-tokenisasi" sebagai senjata, berusaha untuk merebut kembali kendali atas digitalisasi mata uang.
Tokenisasi simpanan bukanlah mata uang baru, melainkan representasi simpanan bank di atas rantai. Setiap token mewakili saldo akun yang nyata, memiliki likuiditas on-chain dari stablecoin, dan tetap mempertahankan kekuatan hukum kewajiban bank. Ini menandai digitalisasi keuangan memasuki "tahap kedua": dari "pemberontakan terdesentralisasi" di dunia kripto, menuju "penginstitusian on-chain" dalam sistem perbankan.
Singapura: Pelopor institusional dalam interoperabilitas lintas rantai
Bank DBS Singapura (
PANews·17menit yang lalu