Selama satu abad terakhir, tidak ada jenis aset yang dapat dibandingkan dengan saham dalam hal pertumbuhan keuntungan tahunan. Namun, jika hanya mempertimbangkan dekade terakhir, cryptocurrency telah melampaui indeks S&P 500 dalam hal profitabilitas. Bitcoin (BTC) tetap menjadi pelopor, tetapi dalam 12 bulan terakhir, XRP adalah nama yang paling menonjol dalam kelompok aset digital besar.
Hingga akhir bulan Agustus 2025, XRP telah meningkat hampir 396% – hampir lima kali lipat, sementara Bitcoin "hanya" meningkat sekitar 84%. Jelas, harapan dan psikologi optimis adalah faktor utama yang mendorong kenaikan XRP, alih-alih faktor-faktor fundamental keuangan seperti di pasar saham.
XRP Memulai 2025 Dengan Sejumlah Keuntungan
Sejak November 2024, hampir semua faktor berpihak pada XRP:
Kemenangan Donald Trump: Ia dianggap sebagai presiden yang paling ramah terhadap industri crypto, bahkan pernah menyebutkan ide untuk membentuk "cadangan strategis Bitcoin". Undang-Undang Genius Act: Undang-undang baru menetapkan standar transparansi untuk stablecoin, secara tidak langsung menunjukkan bahwa pemerintah AS siap untuk melonggarkan hambatan hukum terhadap crypto. Harapan ETF spot untuk XRP: Setelah keberhasilan Bitcoin ETF, banyak investor percaya bahwa jika ETF XRP disetujui oleh SEC ( yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2025), aliran modal besar akan mengalir ke pasar. Penutupan gugatan SEC – Ripple: Setelah 5 tahun ketegangan, kedua belah pihak telah sepakat untuk mengakhiri proses banding. Ini adalah peristiwa yang telah lama ditunggu oleh komunitas.
Namun, akhir dari "kisah besar" ini justru membuka risiko baru: tidak ada lagi katalis yang cukup kuat untuk menjaga semangat XRP.
Masalah Tersembunyi XRP
Secara teori, XRP dirancang untuk mengoptimalkan pembayaran lintas batas: kecepatan konfirmasi 3–5 detik, biaya transaksi hanya sebagian kecil dari satu sen, jauh lebih unggul dibandingkan sistem SWIFT tradisional yang memakan waktu beberapa hari dan biaya yang tinggi.
Namun kenyataannya ada banyak keterbatasan:
Tidak wajib menggunakan XRP
Bank-bank dapat menggunakan jaringan pembayaran Ripple (RippleNet) tanpa perlu menggunakan XRP sebagai token perantara. Hal ini membuat permintaan nyata untuk XRP sulit tumbuh sebanding dengan harga. Skala penerapan masih terbatas.
Saat ini SWIFT memiliki lebih dari 11.000 organisasi keuangan global yang menggunakannya, sementara RippleNet baru memiliki sekitar 300 organisasi. Jarak yang terlalu besar ini menunjukkan bahwa XRP masih menghadapi banyak tantangan untuk mendapatkan pangsa pasar. Kurangnya nilai independen.
Tidak seperti Bitcoin yang dapat dianggap sebagai sarana pembayaran atau aset anti-inflasi, XRP hanya berfokus pada peran sebagai perantara pembayaran di sistem Ripple. Jika peran ini tidak diperluas, nilai intrinsik XRP akan sulit bertahan. Pesaing yang kuat.
Solana (SOL) menawarkan kecepatan dan biaya transaksi yang bahkan lebih unggul dibandingkan XRP. Stellar (XLM) juga memiliki kemampuan untuk memproses pembayaran setara. Hal ini membuat posisi eksklusif XRP goyah.
Setelah "Berita Baik", Apakah Akan Ada Tahap Penutupan Keuntungan?
Pepatah Wall Street "Buy the rumor, sell the news" mungkin benar untuk XRP saat ini. Selama bertahun-tahun, gugatan terhadap SEC adalah "tongkat wortel" yang menjaga harapan komunitas. Namun, ketika cerita telah ditutup, tekanan untuk mengambil keuntungan dapat menjadi tren utama.
Tentu saja, jika ETF XRP benar-benar disetujui dan RippleNet memperluas kerjasama dengan banyak organisasi besar, harga XRP dapat terus diuntungkan. Namun, jika tidak ada dorongan baru, kemungkinan besar XRP akan menghadapi periode penyesuaian setelah serangkaian kenaikan yang kuat pada 2024–2025.
👉 Singkatnya: XRP telah mengalami tahun yang cemerlang berkat pertemuan "waktu yang tepat - tempat yang tepat - harmoni manusia". Namun, ketika peristiwa-peristiwa penting telah berlalu, pertanyaan besar
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
XRP: Setelah "Tongkat Wortel" Menghilang, Apakah Kenaikan Masih Akan Berlanjut?
Selama satu abad terakhir, tidak ada jenis aset yang dapat dibandingkan dengan saham dalam hal pertumbuhan keuntungan tahunan. Namun, jika hanya mempertimbangkan dekade terakhir, cryptocurrency telah melampaui indeks S&P 500 dalam hal profitabilitas. Bitcoin (BTC) tetap menjadi pelopor, tetapi dalam 12 bulan terakhir, XRP adalah nama yang paling menonjol dalam kelompok aset digital besar. Hingga akhir bulan Agustus 2025, XRP telah meningkat hampir 396% – hampir lima kali lipat, sementara Bitcoin "hanya" meningkat sekitar 84%. Jelas, harapan dan psikologi optimis adalah faktor utama yang mendorong kenaikan XRP, alih-alih faktor-faktor fundamental keuangan seperti di pasar saham. XRP Memulai 2025 Dengan Sejumlah Keuntungan Sejak November 2024, hampir semua faktor berpihak pada XRP: Kemenangan Donald Trump: Ia dianggap sebagai presiden yang paling ramah terhadap industri crypto, bahkan pernah menyebutkan ide untuk membentuk "cadangan strategis Bitcoin". Undang-Undang Genius Act: Undang-undang baru menetapkan standar transparansi untuk stablecoin, secara tidak langsung menunjukkan bahwa pemerintah AS siap untuk melonggarkan hambatan hukum terhadap crypto. Harapan ETF spot untuk XRP: Setelah keberhasilan Bitcoin ETF, banyak investor percaya bahwa jika ETF XRP disetujui oleh SEC ( yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2025), aliran modal besar akan mengalir ke pasar. Penutupan gugatan SEC – Ripple: Setelah 5 tahun ketegangan, kedua belah pihak telah sepakat untuk mengakhiri proses banding. Ini adalah peristiwa yang telah lama ditunggu oleh komunitas. Namun, akhir dari "kisah besar" ini justru membuka risiko baru: tidak ada lagi katalis yang cukup kuat untuk menjaga semangat XRP. Masalah Tersembunyi XRP Secara teori, XRP dirancang untuk mengoptimalkan pembayaran lintas batas: kecepatan konfirmasi 3–5 detik, biaya transaksi hanya sebagian kecil dari satu sen, jauh lebih unggul dibandingkan sistem SWIFT tradisional yang memakan waktu beberapa hari dan biaya yang tinggi. Namun kenyataannya ada banyak keterbatasan: Tidak wajib menggunakan XRP Bank-bank dapat menggunakan jaringan pembayaran Ripple (RippleNet) tanpa perlu menggunakan XRP sebagai token perantara. Hal ini membuat permintaan nyata untuk XRP sulit tumbuh sebanding dengan harga. Skala penerapan masih terbatas. Saat ini SWIFT memiliki lebih dari 11.000 organisasi keuangan global yang menggunakannya, sementara RippleNet baru memiliki sekitar 300 organisasi. Jarak yang terlalu besar ini menunjukkan bahwa XRP masih menghadapi banyak tantangan untuk mendapatkan pangsa pasar. Kurangnya nilai independen. Tidak seperti Bitcoin yang dapat dianggap sebagai sarana pembayaran atau aset anti-inflasi, XRP hanya berfokus pada peran sebagai perantara pembayaran di sistem Ripple. Jika peran ini tidak diperluas, nilai intrinsik XRP akan sulit bertahan. Pesaing yang kuat. Solana (SOL) menawarkan kecepatan dan biaya transaksi yang bahkan lebih unggul dibandingkan XRP. Stellar (XLM) juga memiliki kemampuan untuk memproses pembayaran setara. Hal ini membuat posisi eksklusif XRP goyah. Setelah "Berita Baik", Apakah Akan Ada Tahap Penutupan Keuntungan? Pepatah Wall Street "Buy the rumor, sell the news" mungkin benar untuk XRP saat ini. Selama bertahun-tahun, gugatan terhadap SEC adalah "tongkat wortel" yang menjaga harapan komunitas. Namun, ketika cerita telah ditutup, tekanan untuk mengambil keuntungan dapat menjadi tren utama. Tentu saja, jika ETF XRP benar-benar disetujui dan RippleNet memperluas kerjasama dengan banyak organisasi besar, harga XRP dapat terus diuntungkan. Namun, jika tidak ada dorongan baru, kemungkinan besar XRP akan menghadapi periode penyesuaian setelah serangkaian kenaikan yang kuat pada 2024–2025. 👉 Singkatnya: XRP telah mengalami tahun yang cemerlang berkat pertemuan "waktu yang tepat - tempat yang tepat - harmoni manusia". Namun, ketika peristiwa-peristiwa penting telah berlalu, pertanyaan besar