Bitcoin telah menetapkan tonggak sejarah baru ketika pertama kali melewati ambang 124.000 USD pada awal bulan ini, menandai puncak tertinggi terbaru dalam siklus bullish saat ini. Namun, euforia hanya bertahan dalam waktu yang singkat. Segera setelah itu, pasar dengan cepat memasuki fase volatilitas yang hebat, dengan banyak sesi penyesuaian yang kuat menyebabkan harga terkadang jatuh di bawah 109.000 USD – penurunan lebih dari 12% hanya dalam beberapa hari.
Perkembangan ini jelas mencerminkan tarik ulur antara dua pihak: satu sisi adalah kekuatan beli dari para investor yang percaya pada prospek pertumbuhan jangka panjang, dan sisi lainnya adalah tekanan untuk mengambil keuntungan dan kehati-hatian dari kelompok spekulan jangka pendek. Volatilitas yang kuat seperti ini biasanya merupakan sinyal bahwa pasar sedang memasuki fase sensitif, di mana setiap pergerakan aliran dana atau berita makroekonomi dapat memicu reaksi berantai.
Sementara harapan umum para investor masih condong pada skenario Bitcoin terus mempertahankan tren bullish, faktor-faktor merugikan musiman (bulan 8 – 9 yang biasanya mencatatkan kinerja buruk ) bersama dengan risiko bersifat siklis (siklus bullish yang telah berlalu sebagian besar dari jalur sejarah )sedang menciptakan hambatan yang signifikan. Kombinasi antara psikologi euforia ekstrem setelah rekor baru dan tekanan penyesuaian siklus membuat momentum kenaikan Bitcoin menjadi rapuh dan sulit dipertahankan secara berkelanjutan.
Siklus bullish telah selesai lebih dari 90%
Menurut data terbaru, siklus bullish saat ini dari Bitcoin telah menempuh sekitar 93% perjalanan, menunjukkan bahwa pasar sangat dekat dengan fase puncak. Berdasarkan pola sejarah, puncak siklus kemungkinan akan terbentuk antara akhir bulan Oktober hingga pertengahan bulan November 2025 – yaitu hanya tinggal kurang dari dua bulan lagi.
Analisis cryptocurrency terkenal Cryptobirb menekankan bahwa pasar saat ini berada di "ujung" dari tren bullish. Argumennya tidak hanya didasarkan pada indikator teknis tetapi juga menggabungkan siklus halving, pola sejarah, dan musiman – tiga faktor yang selalu memiliki pengulangan yang jelas dalam sejarah Bitcoin.
Bukti dari sejarah siklus
Siklus bullish saat ini diaktifkan setelah peristiwa halving pada 19/4/2024, yang mengurangi setengah dari hadiah penambangan dan berdampak besar pada pasokan.
Melihat kembali sejarah, siklus sebelumnya memiliki durasi yang sangat berbeda:
2010–2011: 350 hari2011–2013: 746 hari2015–2017: 1.068 hari2018–2021: 1.061 hari
Saat ini, siklus 2024–2025 telah berlangsung selama 1.007 hari. Berdasarkan kerangka referensi sejarah (1.060–1.100 hari), pasar sedang mendekati zona waktu yang diperkirakan untuk puncak siklus.
Faktor halving memperkuat skenario
Tidak hanya durasi, data-data yang berkaitan dengan waktu setelah halving juga menguatkan skenario ini. Dalam tiga siklus sebelumnya, Bitcoin biasanya mencapai puncaknya antara 366 hingga 548 hari setelah halving. Jika menerapkan rumus ini untuk peristiwa halving pada April 2024, periode yang wajar untuk munculnya puncak harga akan jatuh pada 19/10 – 20/11/2025.
Dengan kata lain, baik waktu pergerakan siklus maupun titik waktu setelah halving sedang berkumpul, menunjukkan bahwa Bitcoin sangat mungkin akan mencapai puncaknya pada kuartal IV tahun ini. Ini adalah fase di mana pasar sering mengalami euforia yang ekstrem sebelum beralih ke penyesuaian.
Risiko penyesuaian yang dalam setelah puncak
Meskipun prospek Bitcoin mencapai puncak harga baru pada kuartal IV/2025 disetujui oleh banyak analis, risiko fase penyesuaian yang dalam setelah itu hampir tidak terhindarkan. Analis Cryptobirb memperingatkan bahwa jika Bitcoin benar-benar mencapai puncak dalam kerangka waktu yang diharapkan, investor perlu mempersiapkan mental untuk pasar harga turun (bear market) yang berkepanjangan.
Pelajaran dari siklus sebelumnya
Data sejarah menunjukkan:
Setelah puncak tahun 2011, Bitcoin mengoreksi lebih dari –93% dan membutuhkan waktu hampir 400 hari untuk mencapai dasar baru. Setelah puncak tahun 2013, penurunan berada di sekitar –86%, berlangsung lebih dari satu tahun. Setelah puncak tahun 2017, Bitcoin jatuh –84% dalam waktu sekitar 370 hari. Terakhir, siklus 2021–2022 menyaksikan penurunan sekitar –77%, dengan waktu koreksi lebih dari 400 hari.
Saat menghitung rata-rata, periode penurunan harga di masa lalu biasanya berlangsung selama 370–410 hari, dengan penurunan umum berkisar antara –66% hingga –80% dari puncak.
Jika skenario ini terulang, anggaplah Bitcoin mencapai puncak baru di kisaran 125.000 – 135.000 USD, maka sebuah koreksi rata-rata dapat menarik harga kembali ke area 40.000 – 55.000 USD sebelum menemukan dasar yang stabil. Ini berarti banyak investor yang membeli pada harga tinggi akan menghadapi risiko kerugian yang besar.
Psikologi pasar dan perputaran modal
Salah satu ciri mencolok dari siklus penurunan adalah perubahan psikologi yang cepat: dari euforia ekstrem di puncak menuju pesimisme, bahkan kepanikan ketika harga mengalami penyesuaian yang dalam. Pada saat yang sama, aliran modal biasanya bergerak dari altcoin ke Bitcoin, kemudian menarik diri dari pasar, menciptakan penurunan ganda di seluruh ekosistem.
Oleh karena itu, meskipun fase saat ini masih membuka peluang besar dalam jangka pendek, para investor jangka panjang perlu menyadari kenyataan bahwa siklus koreksi yang dalam hampir pasti akan terjadi setelah puncak baru ditetapkan. Manajemen risiko dan persiapan strategi defensif adalah faktor kunci untuk menghindari terjebak dalam spiral bearish yang berkepanjangan.
Perhitungan musiman mendukung skenario puncak kuartal IV
Selain faktor siklus dan halving, (seasonality) juga sedang memperkuat skenario Bitcoin mencapai puncaknya pada kuartal IV/2025. Data statistik selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin memiliki pola yang cukup jelas menurut setiap periode dalam setahun.
Agustus – September: Tahap pelemahan secara historis
Dalam sebagian besar siklus, bulan 8 dan 9 biasanya adalah periode di mana Bitcoin beroperasi dengan kinerja terburuk. Ini adalah fase yang bertepatan dengan musim panas dan awal musim gugur, yang biasanya menyaksikan volume perdagangan menurun karena investor institusi sedikit berpartisipasi di pasar, sekaligus juga rentan terhadap dampak negatif dari faktor makro (berita kebijakan moneter, FED, fluktuasi likuiditas global). Rata-rata selama 10 tahun terakhir, kinerja bulan 9 Bitcoin biasanya berada di zona negatif, memperkuat pandangan bahwa ini adalah "bulan terlemah" dari koin digital ini.
Oktober - November: Musim puncak pertumbuhan
Sebaliknya, bulan Oktober dan November dianggap sebagai "musim emas" untuk Bitcoin, ketika data sejarah menunjukkan probabilitas bullish selama periode ini jauh lebih tinggi. Bulan Oktober biasanya menandai awal dari sebuah kenaikan yang kuat, yang kadang-kadang disebut sebagai fenomena "Uptober", sementara bulan November sering menyaksikan lonjakan yang menciptakan puncak sejarah ( seperti tahun 2013 dan 2021). Faktor psikologis juga berperan penting: euforia investor sering meningkat ketika memasuki kuartal IV, yang merupakan periode di mana aliran dana organisasi dan individu meningkat, sambil berharap pada "rally akhir tahun".
Hal yang menarik adalah bahwa periode musim yang menguntungkan ini bertepatan dengan jangka pendek di mana banyak model memprediksi Bitcoin akan mencapai puncaknya, yaitu akhir Oktober hingga pertengahan November 2025. Koherensi antara data historis, sifat musiman, dan siklus halving semakin meningkatkan keandalan untuk skenario Bitcoin menuju puncak harga baru di kuartal IV.
Platform pasar tetap kokoh
Meskipun harga Bitcoin berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek, indikator teknis dan data on-chain menunjukkan bahwa fundamental pasar tetap stabil.
Pandangan teknis
Pada kerangka waktu mingguan, Bitcoin masih bertahan di atas rata-rata bergerak jangka panjang yang penting – yang dianggap sebagai "tulang punggung" dari tren pasar:
SMA 50 minggu: 97.094 USD – berfungsi sebagai dukungan jangka menengah, menunjukkan bahwa harga saat ini masih lebih tinggi hampir 40%.SMA 200 minggu: 52.590 USD – rata-rata historis yang selalu dianggap oleh para investor sebagai "batas antara bull market dan bear market", dan saat ini Bitcoin masih mempertahankan dua kali lipat dari level ini.
Mempertahankan di atas dua level ini menguatkan argumen bahwa tren bullish jangka panjang tetap utuh, terlepas dari penyesuaian jangka pendek.
Pandangan on-chain
Data on-chain terus menunjukkan bahwa pasar tidak menghadapi risiko penyerahan:
Biaya penambangan saat ini sekitar 97.124 USD – mendekati SMA 50 minggu. Ini berarti bahwa sebagian besar penambang masih mempertahankan keuntungan, meminimalkan risiko penjualan massal. Dua indikator NUPL ( Net Unrealized Profit/Loss ) dan MVRV ( Market Value to Realized Value ) keduanya berada di wilayah aman, mencerminkan bahwa investor jangka panjang masih dalam keadaan keuntungan yang wajar, belum jatuh ke dalam wilayah gelembung ekstrem tetapi juga tidak berada di bawah tekanan kerugian.
Pandangan aliran dana ETF
Satu poin negatif yang perlu dicatat adalah aliran dana ETF Bitcoin baru-baru ini menunjukkan sinyal penarikan bersih: pada 21/8 saja tercatat aliran dana keluar sebesar 194 juta USD. Ini adalah tanda tekanan pengambilan untung jangka pendek, terutama berasal dari para investor institusi yang cenderung memutar portofolio.
Namun, jika dilihat dari sudut pandang keseluruhan, total aliran modal ETF dari awal tahun hingga saat ini masih mempertahankan aliran masuk bersih yang kuat, dengan likuiditas perdagangan yang mencapai rekor tinggi. Ini menunjukkan bahwa dana institusi masih mempertahankan posisi signifikan dalam Bitcoin, dan penarikan modal jangka pendek belum cukup untuk mengubah arah tren jangka panjang.
Secara umum, faktor-faktor teknis, on-chain, dan aliran modal semuanya memperkuat bahwa dasar pasar tetap solid. Tren bullish jangka panjang Bitcoin masih utuh, sementara penyesuaian baru-baru ini hanya bersifat "bernapas" dari pasar setelah periode percepatan yang kuat.
60 hari keputusan
Menurut analisis Cryptobirb, pasar Bitcoin saat ini telah memasuki 60 hari terpenting dalam seluruh siklus bullish 2024–2025. Ini bukan hanya periode di mana pola historis, data halving, dan musiman saling bersepakat, tetapi juga merupakan waktu yang krusial untuk menentukan apakah Bitcoin benar-benar akan menetapkan puncak baru dalam sejarah.
Dia menekankan:
"Intinya adalah: Dari sekarang hingga sekitar 15/10 – 15/11/2025, kita mendekati momen ledakan sejarah. Dana ETF mungkin mencatat aliran keluar dana, tetapi ketika menggabungkan faktor siklus, halving, dan musiman, gambaran masih mengarah pada puncak baru di kuartal IV."
Ini berarti bahwa investor saat ini berada di persimpangan yang paling penting:
Di satu sisi, jika skenario positif terjadi, pasar dapat memasuki fase kegembiraan ekstrem, mendorong Bitcoin menetapkan harga rekor baru dan membuka peluang keuntungan besar dalam jangka pendek. Di sisi lain, seperti yang telah dibuktikan oleh sejarah berkali-kali, tepat setelah mencapai puncak, Bitcoin biasanya mengalami siklus koreksi yang berlangsung antara 370–410 hari dengan penurunan rata-rata –66%, menarik seluruh pasar altcoin ke dalam periode penurunan.
Oleh karena itu, strategi yang paling rasional saat ini tidak hanya mencari peluang untuk melonjak, tetapi juga harus secara proaktif membangun skenario pertahanan: menentukan area pengambilan keuntungan, mengelola risiko portofolio, dan mempersiapkan rencana tanggap jika pasar berbalik arah.
Dengan kata lain, 60 hari ke depan akan menentukan seluruh sisa siklus, dengan jelas membedakan siapa yang dapat memanfaatkan gelombang terakhir dari pasar bullish, dan siapa yang akan terjebak dalam siklus penyesuaian setelah itu.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
93% Siklus Telah Berlalu: Hitung Mundur 60 Hari Sebelum Bitcoin Mencapai Puncak Sejarah
Bitcoin telah menetapkan tonggak sejarah baru ketika pertama kali melewati ambang 124.000 USD pada awal bulan ini, menandai puncak tertinggi terbaru dalam siklus bullish saat ini. Namun, euforia hanya bertahan dalam waktu yang singkat. Segera setelah itu, pasar dengan cepat memasuki fase volatilitas yang hebat, dengan banyak sesi penyesuaian yang kuat menyebabkan harga terkadang jatuh di bawah 109.000 USD – penurunan lebih dari 12% hanya dalam beberapa hari. Perkembangan ini jelas mencerminkan tarik ulur antara dua pihak: satu sisi adalah kekuatan beli dari para investor yang percaya pada prospek pertumbuhan jangka panjang, dan sisi lainnya adalah tekanan untuk mengambil keuntungan dan kehati-hatian dari kelompok spekulan jangka pendek. Volatilitas yang kuat seperti ini biasanya merupakan sinyal bahwa pasar sedang memasuki fase sensitif, di mana setiap pergerakan aliran dana atau berita makroekonomi dapat memicu reaksi berantai. Sementara harapan umum para investor masih condong pada skenario Bitcoin terus mempertahankan tren bullish, faktor-faktor merugikan musiman (bulan 8 – 9 yang biasanya mencatatkan kinerja buruk ) bersama dengan risiko bersifat siklis (siklus bullish yang telah berlalu sebagian besar dari jalur sejarah )sedang menciptakan hambatan yang signifikan. Kombinasi antara psikologi euforia ekstrem setelah rekor baru dan tekanan penyesuaian siklus membuat momentum kenaikan Bitcoin menjadi rapuh dan sulit dipertahankan secara berkelanjutan. Siklus bullish telah selesai lebih dari 90% Menurut data terbaru, siklus bullish saat ini dari Bitcoin telah menempuh sekitar 93% perjalanan, menunjukkan bahwa pasar sangat dekat dengan fase puncak. Berdasarkan pola sejarah, puncak siklus kemungkinan akan terbentuk antara akhir bulan Oktober hingga pertengahan bulan November 2025 – yaitu hanya tinggal kurang dari dua bulan lagi. Analisis cryptocurrency terkenal Cryptobirb menekankan bahwa pasar saat ini berada di "ujung" dari tren bullish. Argumennya tidak hanya didasarkan pada indikator teknis tetapi juga menggabungkan siklus halving, pola sejarah, dan musiman – tiga faktor yang selalu memiliki pengulangan yang jelas dalam sejarah Bitcoin. Bukti dari sejarah siklus Siklus bullish saat ini diaktifkan setelah peristiwa halving pada 19/4/2024, yang mengurangi setengah dari hadiah penambangan dan berdampak besar pada pasokan. Melihat kembali sejarah, siklus sebelumnya memiliki durasi yang sangat berbeda: 2010–2011: 350 hari2011–2013: 746 hari2015–2017: 1.068 hari2018–2021: 1.061 hari Saat ini, siklus 2024–2025 telah berlangsung selama 1.007 hari. Berdasarkan kerangka referensi sejarah (1.060–1.100 hari), pasar sedang mendekati zona waktu yang diperkirakan untuk puncak siklus. Faktor halving memperkuat skenario Tidak hanya durasi, data-data yang berkaitan dengan waktu setelah halving juga menguatkan skenario ini. Dalam tiga siklus sebelumnya, Bitcoin biasanya mencapai puncaknya antara 366 hingga 548 hari setelah halving. Jika menerapkan rumus ini untuk peristiwa halving pada April 2024, periode yang wajar untuk munculnya puncak harga akan jatuh pada 19/10 – 20/11/2025. Dengan kata lain, baik waktu pergerakan siklus maupun titik waktu setelah halving sedang berkumpul, menunjukkan bahwa Bitcoin sangat mungkin akan mencapai puncaknya pada kuartal IV tahun ini. Ini adalah fase di mana pasar sering mengalami euforia yang ekstrem sebelum beralih ke penyesuaian. Risiko penyesuaian yang dalam setelah puncak Meskipun prospek Bitcoin mencapai puncak harga baru pada kuartal IV/2025 disetujui oleh banyak analis, risiko fase penyesuaian yang dalam setelah itu hampir tidak terhindarkan. Analis Cryptobirb memperingatkan bahwa jika Bitcoin benar-benar mencapai puncak dalam kerangka waktu yang diharapkan, investor perlu mempersiapkan mental untuk pasar harga turun (bear market) yang berkepanjangan. Pelajaran dari siklus sebelumnya Data sejarah menunjukkan: Setelah puncak tahun 2011, Bitcoin mengoreksi lebih dari –93% dan membutuhkan waktu hampir 400 hari untuk mencapai dasar baru. Setelah puncak tahun 2013, penurunan berada di sekitar –86%, berlangsung lebih dari satu tahun. Setelah puncak tahun 2017, Bitcoin jatuh –84% dalam waktu sekitar 370 hari. Terakhir, siklus 2021–2022 menyaksikan penurunan sekitar –77%, dengan waktu koreksi lebih dari 400 hari. Saat menghitung rata-rata, periode penurunan harga di masa lalu biasanya berlangsung selama 370–410 hari, dengan penurunan umum berkisar antara –66% hingga –80% dari puncak. Jika skenario ini terulang, anggaplah Bitcoin mencapai puncak baru di kisaran 125.000 – 135.000 USD, maka sebuah koreksi rata-rata dapat menarik harga kembali ke area 40.000 – 55.000 USD sebelum menemukan dasar yang stabil. Ini berarti banyak investor yang membeli pada harga tinggi akan menghadapi risiko kerugian yang besar. Psikologi pasar dan perputaran modal Salah satu ciri mencolok dari siklus penurunan adalah perubahan psikologi yang cepat: dari euforia ekstrem di puncak menuju pesimisme, bahkan kepanikan ketika harga mengalami penyesuaian yang dalam. Pada saat yang sama, aliran modal biasanya bergerak dari altcoin ke Bitcoin, kemudian menarik diri dari pasar, menciptakan penurunan ganda di seluruh ekosistem. Oleh karena itu, meskipun fase saat ini masih membuka peluang besar dalam jangka pendek, para investor jangka panjang perlu menyadari kenyataan bahwa siklus koreksi yang dalam hampir pasti akan terjadi setelah puncak baru ditetapkan. Manajemen risiko dan persiapan strategi defensif adalah faktor kunci untuk menghindari terjebak dalam spiral bearish yang berkepanjangan. Perhitungan musiman mendukung skenario puncak kuartal IV Selain faktor siklus dan halving, (seasonality) juga sedang memperkuat skenario Bitcoin mencapai puncaknya pada kuartal IV/2025. Data statistik selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin memiliki pola yang cukup jelas menurut setiap periode dalam setahun. Agustus – September: Tahap pelemahan secara historis Dalam sebagian besar siklus, bulan 8 dan 9 biasanya adalah periode di mana Bitcoin beroperasi dengan kinerja terburuk. Ini adalah fase yang bertepatan dengan musim panas dan awal musim gugur, yang biasanya menyaksikan volume perdagangan menurun karena investor institusi sedikit berpartisipasi di pasar, sekaligus juga rentan terhadap dampak negatif dari faktor makro (berita kebijakan moneter, FED, fluktuasi likuiditas global). Rata-rata selama 10 tahun terakhir, kinerja bulan 9 Bitcoin biasanya berada di zona negatif, memperkuat pandangan bahwa ini adalah "bulan terlemah" dari koin digital ini. Oktober - November: Musim puncak pertumbuhan Sebaliknya, bulan Oktober dan November dianggap sebagai "musim emas" untuk Bitcoin, ketika data sejarah menunjukkan probabilitas bullish selama periode ini jauh lebih tinggi. Bulan Oktober biasanya menandai awal dari sebuah kenaikan yang kuat, yang kadang-kadang disebut sebagai fenomena "Uptober", sementara bulan November sering menyaksikan lonjakan yang menciptakan puncak sejarah ( seperti tahun 2013 dan 2021). Faktor psikologis juga berperan penting: euforia investor sering meningkat ketika memasuki kuartal IV, yang merupakan periode di mana aliran dana organisasi dan individu meningkat, sambil berharap pada "rally akhir tahun". Hal yang menarik adalah bahwa periode musim yang menguntungkan ini bertepatan dengan jangka pendek di mana banyak model memprediksi Bitcoin akan mencapai puncaknya, yaitu akhir Oktober hingga pertengahan November 2025. Koherensi antara data historis, sifat musiman, dan siklus halving semakin meningkatkan keandalan untuk skenario Bitcoin menuju puncak harga baru di kuartal IV. Platform pasar tetap kokoh Meskipun harga Bitcoin berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek, indikator teknis dan data on-chain menunjukkan bahwa fundamental pasar tetap stabil. Pandangan teknis Pada kerangka waktu mingguan, Bitcoin masih bertahan di atas rata-rata bergerak jangka panjang yang penting – yang dianggap sebagai "tulang punggung" dari tren pasar: SMA 50 minggu: 97.094 USD – berfungsi sebagai dukungan jangka menengah, menunjukkan bahwa harga saat ini masih lebih tinggi hampir 40%.SMA 200 minggu: 52.590 USD – rata-rata historis yang selalu dianggap oleh para investor sebagai "batas antara bull market dan bear market", dan saat ini Bitcoin masih mempertahankan dua kali lipat dari level ini. Mempertahankan di atas dua level ini menguatkan argumen bahwa tren bullish jangka panjang tetap utuh, terlepas dari penyesuaian jangka pendek. Pandangan on-chain Data on-chain terus menunjukkan bahwa pasar tidak menghadapi risiko penyerahan: Biaya penambangan saat ini sekitar 97.124 USD – mendekati SMA 50 minggu. Ini berarti bahwa sebagian besar penambang masih mempertahankan keuntungan, meminimalkan risiko penjualan massal. Dua indikator NUPL ( Net Unrealized Profit/Loss ) dan MVRV ( Market Value to Realized Value ) keduanya berada di wilayah aman, mencerminkan bahwa investor jangka panjang masih dalam keadaan keuntungan yang wajar, belum jatuh ke dalam wilayah gelembung ekstrem tetapi juga tidak berada di bawah tekanan kerugian. Pandangan aliran dana ETF Satu poin negatif yang perlu dicatat adalah aliran dana ETF Bitcoin baru-baru ini menunjukkan sinyal penarikan bersih: pada 21/8 saja tercatat aliran dana keluar sebesar 194 juta USD. Ini adalah tanda tekanan pengambilan untung jangka pendek, terutama berasal dari para investor institusi yang cenderung memutar portofolio. Namun, jika dilihat dari sudut pandang keseluruhan, total aliran modal ETF dari awal tahun hingga saat ini masih mempertahankan aliran masuk bersih yang kuat, dengan likuiditas perdagangan yang mencapai rekor tinggi. Ini menunjukkan bahwa dana institusi masih mempertahankan posisi signifikan dalam Bitcoin, dan penarikan modal jangka pendek belum cukup untuk mengubah arah tren jangka panjang. Secara umum, faktor-faktor teknis, on-chain, dan aliran modal semuanya memperkuat bahwa dasar pasar tetap solid. Tren bullish jangka panjang Bitcoin masih utuh, sementara penyesuaian baru-baru ini hanya bersifat "bernapas" dari pasar setelah periode percepatan yang kuat. 60 hari keputusan Menurut analisis Cryptobirb, pasar Bitcoin saat ini telah memasuki 60 hari terpenting dalam seluruh siklus bullish 2024–2025. Ini bukan hanya periode di mana pola historis, data halving, dan musiman saling bersepakat, tetapi juga merupakan waktu yang krusial untuk menentukan apakah Bitcoin benar-benar akan menetapkan puncak baru dalam sejarah. Dia menekankan: "Intinya adalah: Dari sekarang hingga sekitar 15/10 – 15/11/2025, kita mendekati momen ledakan sejarah. Dana ETF mungkin mencatat aliran keluar dana, tetapi ketika menggabungkan faktor siklus, halving, dan musiman, gambaran masih mengarah pada puncak baru di kuartal IV." Ini berarti bahwa investor saat ini berada di persimpangan yang paling penting: Di satu sisi, jika skenario positif terjadi, pasar dapat memasuki fase kegembiraan ekstrem, mendorong Bitcoin menetapkan harga rekor baru dan membuka peluang keuntungan besar dalam jangka pendek. Di sisi lain, seperti yang telah dibuktikan oleh sejarah berkali-kali, tepat setelah mencapai puncak, Bitcoin biasanya mengalami siklus koreksi yang berlangsung antara 370–410 hari dengan penurunan rata-rata –66%, menarik seluruh pasar altcoin ke dalam periode penurunan. Oleh karena itu, strategi yang paling rasional saat ini tidak hanya mencari peluang untuk melonjak, tetapi juga harus secara proaktif membangun skenario pertahanan: menentukan area pengambilan keuntungan, mengelola risiko portofolio, dan mempersiapkan rencana tanggap jika pasar berbalik arah. Dengan kata lain, 60 hari ke depan akan menentukan seluruh sisa siklus, dengan jelas membedakan siapa yang dapat memanfaatkan gelombang terakhir dari pasar bullish, dan siapa yang akan terjebak dalam siklus penyesuaian setelah itu.