
Dalam dunia cryptocurrency dan blockchain, tribalism adalah loyalitas yang sangat kuat—dan sering kali tidak rasional—yang ditunjukkan pengguna terhadap proyek blockchain atau cryptocurrency tertentu. Fenomena ini menyebabkan anggota komunitas yakin proyek yang mereka dukung lebih unggul dibandingkan proyek lain, bahkan ketika fakta objektif dan analisis teknis menunjukkan sebaliknya. Tribalism sangat menonjol di komunitas crypto, di mana proyek-proyek utama memiliki basis penggemar tersendiri yang tidak hanya berinvestasi pada token terkait, tetapi juga aktif membangun komunitas, berdiskusi secara teknis, dan mempromosikan pasar. Fenomena ini bisa mendorong perkembangan proyek, tetapi juga menciptakan isolasi informasi serta fragmentasi pasar.
Tribalism di ekosistem cryptocurrency memiliki karakteristik utama berikut:
Tribalism dipicu oleh berbagai faktor psikologis dan sosial berikut:
Tribalism memberikan dampak besar terhadap pasar cryptocurrency:
Fragmentasi pasar: Tribalism menciptakan hambatan informasi antar komunitas proyek, membatasi pertukaran teknologi dan ide lintas proyek.
Volatilitas harga: Dukungan komunitas yang kuat dapat mendorong harga aset naik secara cepat, namun juga berisiko membuat harga terlepas dari fundamentalnya.
Hambatan inovasi: Tribalism yang berlebihan menghambat pengakuan dan adopsi keunggulan dari proyek lain, sehingga memperlambat inovasi industri.
Arus modal: Tribalism memengaruhi keputusan investasi; dana lebih banyak mengalir ke proyek dengan dukungan komunitas kuat, kadang tanpa mempertimbangkan aspek teknis ataupun kegunaan nyata.
Narasi pasar: Berbagai kelompok menciptakan dan menyebarkan narasi serta proposisi nilai masing-masing, yang saling bersaing menarik perhatian dan sumber daya dari pendatang baru.
Walaupun tribalism dapat mempererat komunitas, ada banyak risiko yang muncul:
Bias kognitif: Ketergantungan pada satu sumber informasi memicu kesalahan saat mengambil keputusan investasi.
Resistensi terhadap inovasi: Penolakan terhadap keunggulan dan inovasi dari proyek lain bisa menghambat kemajuan industri secara keseluruhan.
Perpecahan komunitas: Konflik atas roadmap teknis atau keputusan tata kelola dapat memicu perpecahan komunitas yang serius (misalnya peristiwa percabangan (fork) Bitcoin).
Risiko reputasi: Perilaku tribal ekstrem (seperti serangan siber, komentar negatif) dapat merusak citra industri crypto secara keseluruhan.
Sorotan regulator: Pemasaran tribal yang ekstrem berisiko menimbulkan kekhawatiran regulator atas kemungkinan manipulasi pasar.
Minimnya keragaman: Pemikiran tribal yang homogen membatasi sudut pandang berbeda, sehingga menghambat debat sehat dan pemikiran kritis.
Tribalism memiliki dua sisi—mampu mempercepat pengembangan awal proyek sekaligus menimbulkan berbagai tantangan. Seiring industri crypto semakin dewasa, mengurangi tribalism ekstrem dan mendorong kolaborasi lintas proyek serta dialog terbuka akan mendukung perkembangan ekosistem yang sehat. Pendukung proyek yang rasional perlu menjaga antusiasme, sekaligus bersikap terbuka terhadap kemajuan industri secara menyeluruh, dan menghindari lingkaran informasi tertutup.


