
LARP, yang semula berarti "Live Action Role Playing" secara offline, kini dalam komunitas kripto digunakan untuk menyebut perilaku berpura-pura memiliki informasi orang dalam atau akses eksklusif. Istilah ini juga meliputi interaksi komunitas di mana pengguna memainkan peran tertentu. Di platform sosial Web3 seperti X (dulu Twitter), Farcaster, dan Discord, pengguna dapat memposisikan diri sebagai "developer", "investor", atau "partner". Jika tidak ada bukti yang bisa diverifikasi, komunitas biasanya menandai klaim tersebut sebagai LARP, sebagai sinyal agar orang lain meragukan kredibilitas informasi itu.
Ruang sosial Web3 dikenal dengan arus informasi yang sangat cepat, anonimitas tinggi, dan kepentingan yang kuat—sehingga LARP menjadi fenomena yang sering terjadi. Istilah ini menjadi penanda cepat untuk persona atau pesan yang patut dicurigai. Pasar kripto sangat peka terhadap proyek baru, airdrop, dan spekulasi harga. Ada yang menggunakan persona demi menarik perhatian, ada pula yang memanfaatkan LARP untuk menyebarkan rumor demi keuntungan. Komunitas memakai "LARP" baik sebagai lelucon internal maupun peringatan risiko.
LARP umumnya menyebar melalui tangkapan layar, rekaman audio, dan pernyataan samar "orang dalam" di media sosial, lalu berkembang lewat penyebaran dan rumor. Bentuk umum antara lain:
Hubungannya terletak pada reputasi. Identitas on-chain mengaitkan nama pengguna, alamat wallet, dan riwayat aktivitas Anda di blockchain, mirip profil kredit publik. Alamat yang konsisten berkontribusi pada komunitas, menandatangani pernyataan, atau berinteraksi melalui smart contract resmi dipandang lebih tepercaya. Sebaliknya, akun sementara tanpa rekam jejak lebih mudah dicurigai sebagai LARP. Komunitas kini makin mengandalkan bukti on-chain untuk memvalidasi persona.
Pendekatan empat langkah dapat membantu mengenali LARP: periksa bukti, sumber, motif, dan risiko.
Langkah 1: Cek Bukti. Apakah ada aktivitas on-chain yang bisa diverifikasi, interaksi dengan smart contract resmi, pernyataan yang ditandatangani, atau repost dari akun resmi? Jika tidak, anggaplah informasi tersebut patut dicurigai.
Langkah 2: Evaluasi Sumber. Siapa yang memposting? Apakah dia kontributor lama atau pemimpin opini, atau justru akun baru? Pernahkah informasinya terbukti salah sebelumnya?
Langkah 3: Tinjau Motif. Apakah pesan itu mendesak Anda segera trading, menyetor dana, atau klik tautan eksternal untuk klaim airdrop? Airdrop adalah distribusi token dari proyek; jika Anda diminta private key atau mnemonic phrase, itu risiko besar.
Langkah 4: Analisis Risiko. Apa skenario terburuk jika Anda mengikuti info ini? Bagaimana peluang dan konsekuensi kerugian finansialnya? Bisakah Anda menguji dengan dana kecil atau menunggu konfirmasi resmi?
Strateginya: "tetap tenang, verifikasi, dokumentasikan, laporkan." Poin utama: jangan pernah mengambil keputusan finansial dari informasi yang belum terverifikasi.
Langkah 1: Tetap Tenang. Jika ada yang mengaku partner atau orang dalam, jangan langsung trading atau transfer dana.
Langkah 2: Verifikasi Sumber. Di komentar pengumuman Gate atau acara live, cari pernyataan resmi dari akun yang sudah terverifikasi atau tautan valid (misal: website resmi, profil X resmi, tanda tangan on-chain).
Langkah 3: Dokumentasikan Bukti. Screenshot dan simpan konten menyesatkan. Jangan sebarkan detail yang belum pasti di komentar agar tidak memperpanjang rantai rumor.
Langkah 4: Laporkan Konten Mencurigakan. Gunakan layanan pelanggan atau kanal umpan balik Gate untuk melaporkan pesan LARP dan melindungi pengguna lain.
Perbedaannya ada pada batasan dan transparansi. Marketing yang sah diberi label "iklan/sponsorship", menyediakan materi serta pengungkapan risiko yang jelas; LARP justru menyembunyikan motif dan membangun kesan "akses orang dalam" lewat persona. Jika informasi jelas mengumumkan kemitraan, menyediakan tautan yang bisa diverifikasi, dan tidak mendesak tindakan finansial, itu kemungkinan promosi marketing biasa. Jika menjanjikan keuntungan yang tak bisa dibuktikan atau "info orang dalam eksklusif" dengan persona misterius, itu sudah masuk ranah LARP atau bahkan penipuan.
Risikonya meliputi kerugian finansial, pelanggaran privasi, dan rusaknya reputasi akun. Setiap transaksi berbasis informasi yang belum terverifikasi bisa berujung pada kerugian permanen. Dari sisi kepatuhan, Anda dilarang membuat janji keuntungan palsu atau menyesatkan, meminta private key atau mnemonic phrase milik orang lain, memalsukan identitas kemitraan, maupun menyebarkan informasi "orang dalam" yang belum terverifikasi. Tindakan seperti ini dapat menyebabkan pemblokiran akun atau bahkan konsekuensi hukum menurut kebijakan platform.
Menjelang akhir 2025, platform akan semakin menekankan "informasi yang bisa diverifikasi", seperti pengumuman bertanda tangan smart contract, skor reputasi alamat, dan konten yang bisa ditelusuri. LARP kemungkinan akan bertransformasi ke persona yang lebih kompleks dan narasi lebih halus, namun akan menghadapi alat verifikasi dan protokol komunitas yang makin canggih. Dengan berkembangnya identitas on-chain dan sistem reputasi, komunitas akan lebih mengandalkan data dan bukti, bukan sekadar slogan. Role play yang sehat tetap ada; LARP menyesatkan akan makin terbatas.
Di ruang sosial kripto, LARP bisa jadi bentuk interaksi persona sekaligus potensi penyamaran misinformasi. Cara mengidentifikasi dan meresponsnya bergantung pada bukti, kredibilitas sumber, motif, dan evaluasi risiko. Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan finansial saat menemukan LARP—utamakan bukti resmi dan on-chain, serta gunakan kanal komunitas Gate untuk melaporkan konten mencurigakan. Memilah antara role play dan informasi nyata sangat penting untuk melindungi aset dan menjaga kepercayaan komunitas.
LARP adalah singkatan dari "Live Action Role Playing". Kegiatan ini melibatkan peserta yang berdandan sebagai karakter dan menjalankan skenario lewat aksi serta interaksi di dunia nyata. Pengalaman imersif ini menggabungkan drama, permainan, dan interaksi sosial; peserta berimprovisasi berdasarkan cerita dan aturan yang telah dibuat. Kreativitas dan interaksi jadi inti utama LARP—alur cerita setiap sesi dibentuk bersama oleh seluruh peserta.
Perbedaan utamanya terletak pada kedalaman partisipasi dan interaksi. Cosplay fokus pada berdandan sebagai karakter untuk foto dan display, menonjolkan aspek visual. LARP menuntut peserta benar-benar memerankan karakter di lingkungan nyata lewat dialog, aksi, dan interaksi berbasis cerita—memberi pengalaman mendalam dalam peran karakter. Singkatnya: cosplay adalah "display statis", sedangkan LARP adalah "pengalaman dinamis" yang menuntut improvisasi dan pemahaman peran.
Anda perlu memilih atau membuat kostum sesuai tema acara—termasuk pakaian, aksesori, dan properti. Pahami aturan acara, latar belakang karakter, serta alur cerita agar lebih mudah berintegrasi dalam narasi. Sebaiknya komunikasikan dengan penyelenggara terkait kebutuhan lokasi, durasi acara, protokol keselamatan, dan bawa perlengkapan pelindung jika diperlukan. Paling penting, ikuti dengan pikiran terbuka—siap berimprovisasi dan berinteraksi dengan peserta lain.
Durasi acara LARP sangat beragam—mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari. Sebagian besar acara skala kota berlangsung 4–8 jam; acara besar atau bertema khusus bisa berlangsung satu akhir pekan atau lebih. Beberapa pengalaman imersif tertentu bahkan bisa lebih dari seminggu. Pastikan durasi acara sebelum ikut serta agar Anda bisa mengatur waktu dan energi untuk pengalaman maksimal.
Kebanyakan acara LARP yang terorganisir memiliki regulasi keamanan dan tim manajemen yang baik; namun, tetap ada risiko. Umumnya berupa bahaya lokasi (seperti medan tak rata), cedera dari properti, konflik fisik, dan faktor cuaca. Pilih acara dari penyelenggara tepercaya, patuhi aturan keselamatan, kenakan pakaian yang nyaman serta perlengkapan pelindung bila perlu, dan selalu jaga sikap hormat serta rasional selama kegiatan.


