88% Curse

"Kutukan 88%" merupakan peringatan risiko yang umum ditemui di media sosial kripto, yang menggambarkan fenomena di mana banyak token, setelah anjlok sekitar 88% dari all-time high mereka saat bear market, sering kali belum mencapai titik terendah sesungguhnya—sehingga proses pemulihan menjadi lebih berat. Istilah ini bukan aturan baku, melainkan kesimpulan industri yang didasarkan pada faktor-faktor seperti token unlock, penurunan likuiditas, dan perubahan narasi pasar. Istilah ini mengingatkan investor agar tidak salah mengartikan penurunan harga yang besar sebagai tanda meningkatnya keamanan.
Abstrak
1.
Kutukan 88% mengacu pada fenomena pasar di mana mata uang kripto sering mencapai titik terendah setelah mengalami koreksi sebesar 88% dari harga tertinggi sepanjang masa.
2.
Pola ini telah berulang kali muncul di berbagai siklus bull dan bear, berfungsi sebagai indikator referensi bagi investor untuk mengidentifikasi titik terendah pasar.
3.
Kutukan ini mencerminkan perilaku panic selling saat ketakutan pasar ekstrem dan pola rebound setelah harga menjadi oversold.
4.
Investor umumnya menggunakan ini untuk menentukan waktu masuk ke pasar, namun sebaiknya berhati-hati karena kondisi pasar yang berubah dapat mematahkan pola historis.
88% Curse

Apa Itu Kutukan 88%?

“Kutukan 88%” adalah istilah informal yang banyak digunakan di media sosial oleh komunitas kripto. Istilah ini merujuk pada fenomena ketika banyak token mengalami penurunan sekitar 88% dari harga tertinggi sepanjang masa, namun harga belum tentu stabil dan pemulihan bisa berlangsung sangat lama. Perlu ditekankan, ini hanyalah heuristik kesadaran risiko—bukan hukum pasar yang terbukti secara ilmiah.

“Drawdown” adalah istilah untuk persentase penurunan nilai aset dari puncak historisnya. Contohnya, jika sebuah token turun dari $10 menjadi $1,20, itu adalah drawdown 88%. Level ini disebut “kutukan” oleh komunitas karena banyak investor spontan menganggap aset sudah “cukup murah,” sehingga sering mengabaikan aspek fundamental suplai, permintaan, dan likuiditas.

Mengapa Kutukan 88% Terjadi di Pasar?

Penyebab utama “kutukan 88%” adalah kombinasi antara dinamika suplai-permintaan dan faktor perilaku: Setelah penurunan tajam, unlock token dan tekanan jual di sisi suplai, kejenuhan narasi di sisi permintaan, serta likuiditas dan kepercayaan yang menurun membuat pemulihan semakin sulit.

“Unlock” berarti token yang sebelumnya terkunci menjadi dapat diperdagangkan—mirip dengan vesting pada opsi saham karyawan. Jika unlock terjadi terlalu sering, suplai beredar meningkat dan menekan harga. “Likuiditas” adalah seberapa lancar dan dalam aset dapat diperdagangkan; likuiditas tipis membuat transaksi besar sangat mempengaruhi harga.

“Perubahan narasi” terjadi ketika fokus pasar bergeser ke tema baru (misal, dari “pembayaran” ke “AI” atau “restaking”). Ketika narasi lama kehilangan daya tarik, permintaan menurun; bahkan setelah drawdown tajam, minat beli bisa tetap rendah—menyebabkan harga “murah” bertahan lama tanpa potensi kenaikan.

Banyak analis teknikal mengaitkan “kutukan 88%” dengan level Fibonacci retracement 0,886 (sekitar 88,6%). Rasio Fibonacci sering digunakan dalam analisis grafik—bukan hukum alam, namun menjadi acuan populer bagi trader. Level 0,886 menonjol pada model trading harmonik tertentu.

Saat harga mendekati retracement 0,886, sebagian trader menganggapnya sebagai area penting, sehingga muncul meme “kutukan 88%” di media sosial. Namun, rasio ini tidak menjamin pembalikan harga; lebih mencerminkan ekspektasi kolektif pasar daripada hasil harga yang pasti.

Apa Risiko Kutukan 88% bagi Investor?

Risiko utama adalah salah mengartikan penurunan dalam sebagai “margin of safety” otomatis. Contohnya, jika token turun dari $10 ke $1,20 (drawdown 88%), sebagian orang menganggap “risikonya sudah hilang”—padahal jika turun lagi 20%, harganya menjadi $0,96. Dalam kondisi likuiditas tipis dan unlock yang terus berlangsung, level terendah baru sangat mungkin terjadi.

Data harga historis menunjukkan bahwa pada bear market sebelumnya (seperti 2018 dan 2022), sebagian besar token ekor panjang mengalami drawdown maksimum 80%–95%, dan banyak yang tidak pernah kembali ke harga tertingginya. Pola ini terlihat di situs data pasar (berdasarkan sumber publik dan pengamatan komunitas hingga 2025). Hal ini tidak membuktikan “88% adalah hukum,” tetapi menegaskan pentingnya manajemen risiko ketat saat drawdown dalam.

Bagaimana Mengidentifikasi Token yang Mendekati Kutukan 88% di Gate?

Langkah 1: Di halaman pasar spot Gate, cari token Anda, buka grafik candlestick mingguan, lalu tarik kursor dari harga tertinggi sepanjang masa ke harga saat ini untuk melihat persentase penurunan dan pastikan apakah sudah mendekati 88%.

Langkah 2: Di halaman detail token, periksa “circulating supply,” “maximum supply,” dan “FDV” (fully diluted valuation). FDV didasarkan pada total suplai; jika suplai beredar rendah namun masih banyak token belum di-unlock, suplai di masa depan bisa meningkat dan menambah tekanan jual.

Langkah 3: Tinjau volume perdagangan dan kedalaman order book. Jika volume konsisten rendah dan kedalaman tipis, likuiditas buruk; dalam kondisi seperti ini, harga sangat sensitif terhadap satu order jual besar.

Langkah 4: Pantau pengumuman dan kanal komunitas terkait “unlock/distribusi token” atau “proposal governance” yang akan datang. Unlock atau distribusi token dalam jumlah besar dapat meningkatkan suplai sementara dan menekan harga.

Langkah 5: Tinjau momentum narasi dan metrik fundamental—seperti jumlah alamat aktif, perkembangan proyek, dan kemitraan ekosistem. Jika narasi melemah dan fundamental stagnan, pemulihan tetap sulit meski harga sudah turun tajam.

Bagaimana Mengelola Ukuran Posisi dan Risiko Menghadapi Kutukan 88%?

Langkah 1: Tetapkan batas eksposur maksimum per token—misal, batasi risiko tiap token antara 10%–20% dari total modal Anda agar tidak over-investing hanya karena aset terlihat “murah.”

Langkah 2: Tentukan stop-loss dan rencana entry bertahap sebelumnya. Mulai dengan posisi uji kecil dan tetapkan pemicu harga atau fundamental yang jelas; jika volume terus turun atau unlock bertambah, masuk secara bertahap dan hati-hati.

Langkah 3: Hindari “menangkap pisau jatuh.” Pada zona likuiditas tipis, hindari market order besar untuk membeli saat harga turun; utamakan limit order dan waktu bertahap agar biaya slippage lebih rendah.

Langkah 4: Fokus pada perubahan fundamental. Peluang sukses meningkat hanya jika tekanan suplai berkurang (unlock melambat), likuiditas membaik (volume/kedalaman naik), dan narasi kembali menarik minat pasar.

Karakteristik Apa yang Membantu Proyek Menembus Kutukan 88%?

Beberapa aset memang berhasil pulih dari drawdown dalam hingga mencapai harga tertinggi baru, namun jumlahnya sedikit. Proyek yang mampu keluar dari kutukan ini biasanya memiliki ciri: model ekonomi yang jelas, permintaan nyata yang stabil, pengembangan dan pertumbuhan ekosistem berkelanjutan, pembatasan suplai atau mekanisme burn, serta komunitas dan branding yang kuat.

Misalnya, aset dengan mekanisme halving atau fee burn memiliki tekanan suplai jangka panjang yang lebih terkontrol; protokol dengan pendapatan stabil atau efek jaringan kuat lebih mudah menarik modal dan pengembang baru. Fitur-fitur tersebut tidak menjamin harga pulih, tetapi meningkatkan peluang keluar dari jebakan drawdown dalam.

Bagaimana Bersikap Rasional terhadap Kutukan 88%?

“Kutukan 88%” adalah istilah nyata untuk risiko drawdown dalam yang digunakan komunitas kripto. Istilah ini mengingatkan bahwa penurunan tajam tidak otomatis berarti “aman,” dan level teknikal pun tidak menjamin pembalikan. Jadikan ini peringatan risiko—gabungkan jadwal unlock, kondisi likuiditas, dan perubahan narasi dengan pengelolaan posisi dan stop-loss yang bijak untuk mengambil keputusan lebih stabil di bear market atau fase sideways. Setiap token bisa turun lebih dalam, bahkan menjadi nol; selalu lakukan diversifikasi, kontrol eksposur, dan pantau data serta pengumuman secara konsisten.

FAQ

Seberapa Sering Kutukan 88% Terjadi di Pasar Kripto?

Kutukan 88% merupakan fenomena statistik yang menunjukkan token sering mengalami rebound atau stabilisasi setelah turun sekitar 88% dari harga tertinggi historis. Meskipun level ini kerap muncul dalam data historis, ini bukan aturan mutlak. Investor perlu menilai analisis teknikal, fundamental, dan sentimen pasar secara bersamaan—mengandalkan satu metrik saja sangat berisiko.

Bagaimana Pemula Menghindari Terjebak Kutukan 88%?

Strategi utama adalah entry bertahap dan stop-loss disiplin. Jangan pernah all-in di harga puncak; lakukan pembelian rata-rata secara bertahap selama penurunan dan tetapkan titik stop-loss yang rasional (misal, pada penurunan 50%). Bahkan saat menghadapi drawdown ekstrem 88%, pembelian bertingkat dapat menurunkan harga rata-rata dan tekanan psikologis.

Apakah Kutukan 88% Berdampak Berbeda pada Altcoin Dibanding Koin Utama?

Koin utama (seperti BTC, ETH) memang pernah turun tajam namun biasanya rebound atau stabil sebelum mencapai penurunan 88%; altcoin kapitalisasi kecil lebih sering menyentuh atau bahkan melewati level ini. Hal ini karena likuiditas lebih kuat dan keterlibatan institusi pada koin utama, sementara altcoin lebih rentan terhadap penjualan massal dan panic selling. Saat memilih aset, utamakan likuiditas dan kredibilitas pasar.

Bagaimana Menggunakan Fitur Gate untuk Memantau Token di Zona Kutukan 88%?

Pada grafik candlestick Gate, tandai harga tertinggi historis token, lalu hitung persentase penurunan dari puncak ke harga saat ini. Gunakan fitur price alert—saat drawdown mendekati 70%–80%, mulai perhatikan dengan cermat; kombinasikan dengan tren volume dan pola teknikal untuk menilai apakah zona rebound sudah dekat.

Karakteristik Apa yang Umumnya Dimiliki Proyek yang Berhasil Melawan Kutukan 88%?

Proyek yang mampu menembus kutukan 88% umumnya memiliki inovasi teknis dan adopsi produk yang berkelanjutan, komunitas pengembang aktif, dukungan institusi, dan model bisnis yang jelas. Bahkan setelah koreksi dalam, proyek-proyek ini dapat mengembalikan kepercayaan pasar melalui fundamental yang membaik—sementara token yang hanya mengandalkan hype cenderung terus anjlok.

Sebuah “suka” sederhana bisa sangat berarti

Bagikan

Glosarium Terkait
FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) adalah fenomena psikologis ketika seseorang merasa cemas akan tertinggal setelah melihat orang lain meraih keuntungan atau terjadi lonjakan tren pasar secara tiba-tiba, sehingga mendorong mereka untuk segera ikut berpartisipasi. Perilaku ini sering dijumpai dalam aktivitas trading kripto, Initial Exchange Offerings (IEO), minting NFT, dan klaim airdrop. FOMO dapat memicu kenaikan volume perdagangan dan volatilitas pasar, serta meningkatkan risiko kerugian. Pemahaman dan pengelolaan FOMO sangat penting bagi pemula agar terhindar dari pembelian impulsif saat harga naik dan penjualan panik saat pasar turun.
leverage
Leverage adalah praktik memanfaatkan sebagian kecil modal pribadi sebagai margin untuk memperbesar dana trading atau investasi Anda. Dengan demikian, Anda dapat mengambil posisi yang lebih besar meskipun modal awal terbatas. Di pasar kripto, leverage biasanya digunakan dalam perpetual contracts, leveraged tokens, dan DeFi collateralized lending. Leverage dapat meningkatkan efisiensi modal serta memperkuat strategi hedging, namun juga menimbulkan risiko seperti forced liquidation, funding rates, dan volatilitas harga yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko yang baik dan mekanisme stop-loss sangat penting saat menggunakan leverage.
AMM
Automated Market Maker (AMM) merupakan mekanisme perdagangan on-chain yang memanfaatkan aturan yang telah ditetapkan untuk menentukan harga dan mengeksekusi transaksi. Pengguna menyetorkan dua atau lebih aset ke dalam pool likuiditas bersama, di mana harga akan menyesuaikan secara otomatis berdasarkan rasio aset yang ada di dalam pool tersebut. Biaya transaksi akan didistribusikan secara proporsional kepada penyedia likuiditas. Tidak seperti bursa tradisional, AMM tidak menggunakan order book; sebaliknya, partisipan arbitrase berperan menjaga harga pool tetap sejalan dengan harga pasar secara umum.
lfg
LFG merupakan slogan yang sangat populer di komunitas sosial kripto, yang berasal dari frasa bahasa Inggris "Let's F*cking Go." Istilah ini digunakan untuk mengekspresikan antusiasme, memberikan dorongan, atau mengajak pengguna untuk bertindak. Di platform seperti X (sebelumnya Twitter), Telegram, dan Discord, LFG sering digunakan pada momen peluncuran token baru, pengumuman pencapaian, maupun saat terjadi volatilitas pasar pada pembukaan. Dalam konteks Web3, LFG berperan dalam meningkatkan interaksi, namun tidak dapat dianggap sebagai saran investasi.
Arbitraseur
Arbitrase adalah individu yang memanfaatkan perbedaan harga, tingkat, atau urutan eksekusi di berbagai pasar atau instrumen dengan melakukan pembelian dan penjualan secara bersamaan untuk mengunci margin keuntungan yang stabil. Dalam konteks kripto dan Web3, peluang arbitrase dapat muncul di pasar spot dan derivatif pada exchange, antara pool likuiditas AMM dan order book, atau pada cross-chain bridge dan private mempool. Tujuan utama arbitrase adalah menjaga netralitas pasar sambil mengelola risiko dan biaya.

Artikel Terkait

Bagaimana Melakukan Penelitian Anda Sendiri (DYOR)?
Pemula

Bagaimana Melakukan Penelitian Anda Sendiri (DYOR)?

"Penelitian berarti Anda tidak tahu, tetapi bersedia mencari tahu." - Charles F. Kettering.
2022-11-21 08:14:39
Apa itu Fartcoin? Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang FARTCOIN
Menengah

Apa itu Fartcoin? Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang FARTCOIN

Fartcoin (FARTCOIN) adalah meme coin di blockchain Solana yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan lelucon dan meme kentut untuk mengklaim token.
2024-12-27 08:15:51
Analisis Teknis adalah apa?
Pemula

Analisis Teknis adalah apa?

Belajar dari masa lalu - Untuk menjelajahi hukum pergerakan harga dan kode kekayaan di pasar yang selalu berubah.
2022-11-21 10:04:58