Gate Ventures Research Insights: Tren Long-Tail Assets dan Dampak On-Chain Liquidity Terhadap Disrupsi CEXs

TL;DR

Artikel ini mengulas bagaimana likuiditas on-chain semakin mendefinisikan ulang persaingan antara decentralized exchange (DEX) dan centralized exchange (CEX) melalui inovasi teknologi. Berbagai mekanisme, mulai dari AMM dan vAMM hingga Peer-to-Pool dan model Order Book canggih, mengatasi tantangan utama seperti slippage, impermanent loss, dan penemuan harga, sekaligus meningkatkan pengalaman trading bagi pengguna.

Pokok utama yang dapat dipetik adalah bahwa kedalaman likuiditas menjadi penentu utama keberhasilan CEX dalam persaingan melawan DEX. Keberhasilan token $Trump baru-baru ini semakin menegaskan pesatnya pertumbuhan likuiditas on-chain berkat keragaman pelaku likuiditas. Analisis kami terhadap modularisasi dan spesialisasi LP Vault menunjukkan bahwa inovasi ini memperkuat likuiditas baik untuk aset long-tail maupun aset utama. Melalui studi kasus Hyperliquid dan Elixir, kami memperlihatkan bagaimana likuiditas on-chain menjadi pendorong kunci evolusi DeFi—dan berpotensi menggeser dominasi CEX di sektor perdagangan.

Pendahuluan

Exchange merupakan elemen dasar pasar modal global, namun centralized exchange (CEX) kerap mendapat sorotan karena model operasionalnya yang bertentangan dengan prinsip utama blockchain seperti desentralisasi dan transparansi. Persoalan yang berlarut—mulai dari biaya listing tinggi, manipulasi token proyek pasca akumulasi, hingga penyalahgunaan aset pengguna—masih menghantui sektor ini. Secara historis, CEX menjadi pilihan utama karena infrastruktur on-chain belum matang dan kebutuhan akan perdagangan yang efisien serta hemat biaya. Kini, berkat kemajuan automated market maker (AMM), oracle, blockchain berkapasitas tinggi, cross-chain bridge, dan audit keamanan menyeluruh, volume transaksi berangsur migrasi ke on-chain.

Volume Spot Trading DEX ke CEX, sumber: The Block

Seperti terlihat di atas, rasio volume trading spot DEX/CEX mencapai rekor 20% pada Januari 2025.

Statistik penerbitan token Pump.fun, sumber: Hashed

Penerbitan harian token launchpad on-chain Pump.fun tetap menembus rekor baru. Peluncuran on-chain Hyperliquid yang meraih fully diluted valuation (FDV) US$10 miliar menjadi pencapaian penting, tetapi momen utama adalah debut on-chain token Trump. Hanya dalam 24 jam, Trump mencatat FDV US$70 miliar serta likuiditas on-chain US$700 juta—sepenuhnya di blockchain. Kunci, harga token tetap stabil tanpa manipulasi exchange terpusat, di mana CEX tidak dapat mempengaruhi harga lewat akumulasi token gratis.

Merespons fenomena ini, pendiri Bybit menegaskan, “Web3 dan era trading terdesentralisasi telah tiba. Tahun 2025, kami akan fokus pada pengembangan Bybit versi on-chain, mengoptimalkan pengalaman dompet Web3 self-custody, serta memperkuat infrastruktur on-chain kami.”

Statistik Trading Bot On-chain

Alat trading on-chain seperti DEXX, GMGN, Photon, dan BullX sedang naik daun, menawarkan trading lintas platform dan analitik blockchain yang kaya untuk pengguna. Selama reli $Trump, platform tersebut menyerap volume trading tinggi dan masing-masing mencatat rekor baru. Pangsa pasar GMGN melesat pesat, Moonshot pun memuncaki unduhan App Store AS dengan 200.000 pengguna baru sehari.

Pada dasarnya, solusi ini adalah platform front-end yang menyatukan likuiditas dan menyediakan fitur ramah pengguna seperti Anti-MEV dan analitik blockchain mendalam—fokus yang sering diabaikan CEX. Dengan penerbitan aset yang semakin on-chain, alat-alat ini menyederhanakan alur kerja kompleks serta mengatasi kendala utama pengguna. Mengontrol pintu masuk aliran pengguna dapat menjadikan suatu protokol sebagai “Binance” di babak baru trading on-chain.

LP Vault: Pondasi Likuiditas DEX

Platform front-end tersebut mengandalkan pool likuiditas utama yang kokoh, dan keberhasilan token $Trump semakin menonjolkan pentingnya likuiditas dalam ekosistem on-chain. Untuk pengembangan DEX on-chain, prioritas utama adalah membangun LP pool efektif serta mengakses likuiditas on-chain yang sudah ada. Kedalaman serta daya tahan likuiditas sangat menentukan daya saing DEX terhadap CEX; tanpa likuiditas on-chain yang kuat, token seperti $Trump sulit menembus pasar. Pool LP terus diperbarui dan diinnovasi untuk memenuhi peran krusial ini.

Kerangka kerja likuiditas on-chain berkembang cepat: mulai AMM yang memicu revolusi DeFi, vAMM, P2P, hingga order book on-chain atau off-chain. Masing-masing model berupaya mengoptimalkan keseimbangan likuiditas, pengalaman pengguna (mudah dan aman), serta biaya transaksi.

AMM menentukan harga aset mengikuti rumus x * y = k. Inovasi Uniswap V3 berupa likuiditas terkonsentrasi dalam rentang harga memungkinkan LP memfokuskan modal pada kisaran tertentu, sehingga efisiensi modal melesat berlipat ganda. Namun, risiko baru pun muncul seperti peningkatan slippage harga serta impermanent loss yang melampaui imbal hasil LP.

Mekanisme vAMM

vAMM (virtual automated market maker) Perpetual Protocol tahun 2019 memanfaatkan dana virtual untuk simulasi kedalaman pasar: pengguna mendeposit stablecoin (misal USDT) di Vault, AMM menjalankan aset virtual di kurva x * y = k. Dalam mekanisme ini, keuntungan trader satu sama dengan kerugian trader lain, sehingga impermanent loss AMM konvensional tidak terjadi.

Namun, vAMM tidak dapat melakukan pertukaran aset nyata—harga bergantung pada oracle, tanpa mekanisme harga internal. Keterbatasan ini membuat vAMM sekadar mengacu pada harga pasar berlaku, sehingga skalabilitas terhambat. Bagi market maker profesional, penemuan harga adalah syarat mutlak, sehingga absennya mekanisme harga independen menjadi penghambat utama vAMM.

Imbal Hasil GMX LP Vault

Desain vAMM serupa dengan P2P, tetapi GMX mengembangkan konsep Peer-to-Pool dimana risiko dialihkan ke LP kolektif. Karena trader umumnya rugi secara agregat, LP Vault GMX berperan sebagai counterparty universal dan menghasilkan imbal hasil stabil. Meski menawarkan likuiditas tanpa batas dan slippage nol secara teoretis, model ini tetap memiliki keterbatasan seperti vAMM: terbatasnya penemuan harga membatasi pertumbuhan.

Intinya: AMM, vAMM, dan P2P semuanya memakai arsitektur Vault. AMM memberikan penemuan harga independen, sedangkan vAMM dan P2P mengatasi slippage serta impermanent loss tapi hanya mengacu pada harga referensi—membatasi skala pertumbuhan.

Model order book, baik on-chain maupun off-chain, mempertaruhkan efisiensi terhadap risiko sentralisasi. Injective mengkoordinasikan LP protokol agar swap optimal, sementara Hyperliquid memakai market maker off-chain mirip CEX, memberikan throughput tinggi namun tetap bersifat sentralis.

Gate Ventures

Diversifikasi dan Spesialisasi LP Vault

Likuiditas tetap menjadi penentu utama daya saing DEX terhadap CEX. Inovasi terjadi pada semua lapisan: AMM mengumpulkan pasangan token, vAMM memakai pool satu aset, Peer-to-Pool LP Vault menjadi counterparty utama, order book on-chain mengonsolidasi likuiditas antarpasangan, dan order book off-chain kini didukung market maker kuantitatif frekuensi tinggi.

Format pool LP dan profil pelaku likuiditas mengalami evolusi signifikan. Berdasarkan laporan Bank for International Settlements (BIS), meskipun LP bergerak dalam sistem demokratis, bentuk baru seperti AMM adjustable-range dan vault fungsional khusus mendorong spesialisasi lebih lanjut. Kini, LP profesional dengan skala besar menguasai 65%-85% total likuiditas, sedangkan partisipasi ritel lebih kecil dan kurang menguntungkan.

LP Vault Hyperliquid, sumber: Hyperliquid

LP Vault resmi saat ini memberikan imbal hasil tahunan rata-rata 25,81%, sementara HF Vault spesialisasi memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi. Laju inovasi likuiditas on-chain yang dipacu DEX sangat cepat.

Hyperliquid, misalnya, menghadirkan market maker off-chain ke blockchain, memanfaatkan infrastruktur L1 throughput tinggi untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara eksponensial. Inovasi berfokus LP bermunculan, memperdalam likuiditas, meningkatkan efisiensi, dan memperluas fungsi, mendorong ekosistem DEX terus maju.

Alur kerja Elixir, sumber: Elixir

Elixir merupakan inovator utama yang memanfaatkan format LP modular. Dengan varian khusus algoritma Avellaneda-Stoikov, Elixir mendistribusikan likuiditas ke order book DEX menggunakan strategi netral, menargetkan aset long-tail on-chain. Platformnya memungkinkan pengguna menjadi LP profesional tanpa terikat satu DEX—Injective, dYdX, dan Bluefin telah bergabung dalam ekosistemnya.

Modul off-chain Elixir mengumpulkan, mengagregasi, dan memvalidasi data order, lalu menghasilkan pesanan melalui node validator, dengan audit on-chain memverifikasi tanda tangan sebelum eksekusi.

Dibandingkan Hyperliquid, pemanfaatan node audit on-chain oleh Elixir memberikan model market making yang lebih transparan. Transparansi ini memang mengorbankan efisiensi, tetapi LP Vault Hyperliquid unggul di throughput dengan keterbatasan skalabilitas; sedangkan modularitas Elixir mudah diadaptasi ke berbagai order book.

Struktur Spicenet, sumber: Spicenet docs

Elixir, dikembangkan sejak 2021, memberikan solusi umum dan unik untuk order book on-chain. Proyek lain seperti Spicenet dan Liquorice menawarkan inovasi atomik, menggabungkan Solver, market maker (MM), dan Non-Obligatory Liquidity pool (NOL) untuk likuiditas global dengan slippage rendah.

NOL—sejatinya LP Vault pengguna—memungkinkan pengguna dan LP mengalokasikan modal sesuai preferensi risiko dan imbal hasil ke vault strategi khusus (spot, futures, atau cross-book liquidity). Desain ini membantu mengatasi risiko volatilitas likuiditas (LVR) ketika insentif market making berkurang, menjaga stabilitas dan efisiensi likuiditas.

Tren Likuiditas

LP Vault kini menjadi fondasi atomik likuiditas on-chain yang mengalami inovasi modular transformatif. Dengan integrasi ke berbagai front-end DEX, LP Vault memberikan akses trading efisien dan slippage rendah. Model AMM klasik berjasa besar dalam bootstrap likuiditas, khususnya untuk aset meme dan long-tail, namun tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan likuiditas untuk token utama. Seiring tuntutan dan kepekaan pengguna terhadap slippage meningkat bersamaan dengan perpindahan volume CEX ke DEX, inovasi LP Vault menjadi solusi utama. Kedalaman likuiditas kini adalah faktor penentu dalam persaingan DEX dan CEX.

Aset long-tail biasanya memulai perjalanan dari LP AMM dan bermigrasi ke trading Order Book saat kapitalisasi pasar meningkat. Order book DEX masa kini membangun portofolio likuiditas variatif—mulai LP AMM, market maker algoritmik off-chain lewat LP Vault (seperti Hyperliquid), dan market maker on-chain inovatif (seperti Elixir). Open API pun memberi peluang market maker tradisional pihak ketiga untuk menambah efisiensi likuiditas.

LP Vault terus bertransformasi menuju spesialisasi dan modularitas, memperdalam dan mendominasi likuiditas on-chain secara signifikan. Inovasi berkelanjutan ini meningkatkan pengalaman trading dan menopang pertumbuhan DEX. Perkembangan ini secara simultan mengakselerasi ekspansi ekosistem on-chain, serta memperkecil gap antara DEX dan CEX.

Disclaimer:

Konten ini bukan penawaran, ajakan, maupun nasihat investasi. Selalu konsultasikan dengan profesional independen sebelum mengambil keputusan trading. Gate dan Gate Ventures dapat membatasi atau melarang layanan bagi pengguna di yurisdiksi tertentu. Silakan pelajari perjanjian pengguna yang relevan untuk detailnya.

Tentang Gate Ventures

Gate Ventures adalah unit ventura dari Gate yang berkomitmen pada investasi infrastruktur, ekosistem, dan aplikasi terdesentralisasi untuk membentuk masyarakat di era Web 3.0. Gate Ventures bekerjasama dengan pemimpin industri global untuk mendukung tim dan startup dengan ide-ide visioner, merevolusi model interaksi sosial maupun finansial.

Situs Resmi: https://ventures.gate.com/
Twitter: https://x.com/gate_ventures
Medium: https://medium.com/gate_ventures