Gate Research: Pasar Kripto Terkonsolidasi ketika Sektor AI dan Mid-Cap Mulai Berbeda Secara Struktural

Tinjauan Pasar Kripto

Berdasarkan data CoinGecko, antara 11 hingga 24 November 2025, aset berisiko global mengalami pelemahan akibat tekanan makro, termasuk kekhawatiran terkait “bubble” sektor AI, data ketenagakerjaan yang melampaui ekspektasi, serta revisi tajam turun terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar kripto turut mendapat tekanan serupa. Setelah penurunan berkelanjutan, BTC dan ETH mencatat rebound di level rendah pada 19–20 November, pulih ke kisaran USD 86.600 dan USD 2.780–2.820, meskipun secara keseluruhan struktur pasar masih dalam fase konsolidasi pembentukan dasar. Beberapa token berhasil mengungguli tren pasar dan mencatat kenaikan signifikan.【1】

Dari sisi ekosistem dan berita, Arbitrum terus menarik arus masuk tambahan, sementara ekosistem seperti Solana dan Base—yang sebelumnya dalam fase pemulihan—juga mengalami rebound. Sebaliknya, Ethereum mainnet dan Hyperliquid mencatat arus keluar besar, mendorong struktur modal on-chain ke fase “redistribusi.” Sementara itu, tokenisasi saham dan ETF on-chain mendekati nilai USD 10 juta, dengan Robinhood memosisikan segmen ini sebagai infrastruktur inti—semakin mempercepat transisi Arbitrum dari rantai DeFi aktif menjadi hub penyelesaian institusional. Di Ethereum, Vitalik meluncurkan kerangka privasi Kohaku, yang mengangkat privasi menjadi fitur utama protokol. NVIDIA menegaskan kembali bahwa revolusi AI belum mencapai puncaknya, memberikan dukungan jangka panjang terhadap narasi AI + on-chain.

Di sisi lain, sektor DAT mengalami penurunan valuasi signifikan selama penarikan pasar, dengan kapitalisasi pasar total turun di bawah USD 1 triliun. Premi perusahaan terkemuka turun atau bahkan berubah menjadi diskon, menunjukkan sektor ini memasuki periode penyesuaian dengan kombinasi deleveraging aktif dan pasif.

Dari perspektif makro, titik balik utama pasar dipicu oleh pernyataan Wakil Ketua Federal Reserve Williams—sekutu dekat Ketua Powell—yang secara tegas menyatakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga. Akibatnya, ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga Desember melonjak dari 30% menjadi 70% dalam semalam, sehingga meningkatkan selera risiko secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, kombinasi tekanan makro global dan rotasi modal on-chain yang dinamis menempatkan pasar pada fase “repricing risiko + pemulihan teknikal.” Sensitivitas terhadap sinyal kebijakan dan kondisi likuiditas meningkat tajam. Terlepas dari hambatan jangka pendek, pendorong jangka menengah hingga panjang seperti percepatan masuk institusi, pertumbuhan ekuitas tokenisasi, pemulihan ekosistem utama, dan ekspansi kasus penggunaan settlement lintas rantai tetap utuh, menempatkan pasar dalam siklus restrukturisasi yang lebih luas di mana risiko dan peluang berjalan beriringan.

1. Tinjauan Kinerja Harga

Laporan ini mengelompokkan 500 token teratas berdasarkan kapitalisasi pasar dan menganalisis rata-rata hasilnya pada periode 11–24 November.

Secara umum, pasar mengalami koreksi luas: seluruh lima segmen kapitalisasi pasar mencatat penurunan rata-rata sekitar –12% hingga –16%, dengan rata-rata keseluruhan –14,99%. Segmen 100–200 mencatat penurunan terdalam (–16,43%), menandakan mid-large cap berada di bawah tekanan terbesar di tengah pengetatan likuiditas. Sebaliknya, segmen 300–400 mengalami penurunan yang lebih kecil (–12,02%), menunjukkan bahwa aset small cap tidak mengalami tekanan jual berlebihan meski likuiditasnya lebih rendah.

Secara keseluruhan, fase penyesuaian ini menampilkan pola “penurunan serentak di seluruh segmen tanpa kekuatan relatif yang jelas,” sesuai dengan periode deleveraging siklikal yang didorong faktor makro.

Berdasarkan data CoinGecko, 500 token teratas dibagi ke dalam kelompok 100 (misal, peringkat 1–100, 101–200, dst.). Untuk setiap kelompok, perubahan harga dari 11 hingga 24 November 2025 diukur dan dirata-ratakan untuk mendapatkan rata-rata segmen. Penurunan rata-rata keseluruhan (–14,99%) merupakan rata-rata sederhana dari hasil individu seluruh 500 token teratas, tanpa bobot kapitalisasi pasar.

Gambar 1: Penurunan rata-rata sebesar 14,99%, menandakan penarikan pasar yang serentak tanpa kekuatan relatif yang jelas.

Top Gainers dan Losers

Dalam dua pekan terakhir (11–24 November), pasar kripto menunjukkan divergensi signifikan di bawah tekanan makro dan perubahan narasi. Token individu mengalami kenaikan dan penurunan tajam, menandakan bahwa sentimen pasar masih sangat volatil.

Top Gainers: Token berbasis aplikasi dan narasi memimpin; BEAT mendominasi pasar

BEAT memuncaki daftar dengan lonjakan luar biasa sebesar 436,92%, menjadi titik fokus utama pasar. BEAT adalah token aplikasi yang berada di persimpangan “AI music + virtual idols,” memungkinkan pengguna membuat trek AI, berinteraksi dengan idol AI, dan berpartisipasi dalam tugas kreator.

Kenaikan 436,92% minggu ini kemungkinan didorong oleh faktor infrastruktur—termasuk kemitraan baru Audiera dengan Endless Protocol—serta momentum narasi AI yang kuat. Sebagai aset high-beta dalam tema “AI × entertainment,” BEAT menarik arus masuk terkonsentrasi dari trader jangka pendek. Kapitalisasi pasar yang kecil, komunitas kuat, dan viralitas tinggi memperbesar pergerakan, menjadikannya aset paling dominan secara struktural dalam periode ini.

Setelah BEAT, AVICI (+67,93%) dan TEL (+66,47%) juga mencatat kenaikan, didukung komunitas solid, perluasan narasi, dan arus perdagangan yang meningkat sehingga memberikan momentum kenaikan berkelanjutan. Token lain seperti FOLKS, B, QRL, dan WFI mencatat kenaikan antara 13%–37%, menandakan preferensi modal pada “aset small cap dengan tema jelas dan karakteristik hedging yang kuat.”

Top Losers: Token spekulatif dan narasi tahap awal terkoreksi tajam, SOON memimpin penurunan

Di sisi penurunan, SOON anjlok 69,33%, menjadi penurunan terbesar, menandakan pendinginan cepat atas sentimen jangka pendek yang sebelumnya terlalu panas. Disusul USELESS (–54,55%) dan PLUME (–54,34%), keduanya menunjukkan pola klasik aset bertema yang melonjak tajam lalu turun drastis.

Token lain yang juga turun signifikan—COAI, TIBBIR, CCD, dan BRETT—turun antara –43% hingga –52%, terutama pada meme token, token AI, dan aset emerging berlikuiditas rendah. Ini mencerminkan penurunan toleransi pasar terhadap token high-beta selama fase kontraksi likuiditas.

Secara keseluruhan, modal berotasi keluar dari aset spekulatif berisiko tinggi menuju sektor dengan fundamental lebih jelas dan narasi yang lebih tahan lama. Distribusi kenaikan dan penurunan menunjukkan perubahan gaya pasar dari siklus hype jangka pendek menuju tema menengah-panjang yang lebih kokoh secara struktural. Token small cap dengan volatilitas tinggi dan berbasis komunitas mengalami penurunan besar, sementara token dengan produk nyata, basis pengguna signifikan, atau jalur eksekusi narasi mendapat dukungan beli yang lebih kuat.

Seiring pasar memasuki fase repricing risiko, aset dengan “konsensus kuat + nilai aplikasi jelas + dukungan perdagangan solid” tetap berpeluang mempertahankan kekuatan relatif di tengah volatilitas pasar.

Gambar 2: BEAT melonjak 436,92%, kemungkinan didorong kemitraan Audiera dengan Endless Protocol, memberikan dukungan infrastruktur dan menarik arus masuk jangka pendek ke aset berelastisitas tinggi ini.

Hubungan Antara Peringkat Kapitalisasi Pasar dan Kinerja Harga

Untuk menganalisis karakteristik struktural kinerja token selama siklus pasar ini, laporan ini memetakan distribusi sebar token 500 teratas berdasarkan kapitalisasi pasar. Sumbu horizontal menunjukkan peringkat kapitalisasi pasar (aset large cap di kiri), sementara sumbu vertikal menunjukkan kinerja harga pada 11–24 November. Setiap titik mewakili satu token, dengan hijau menandakan kenaikan dan merah penurunan.

Secara umum, jumlah token yang turun jauh lebih banyak dari yang naik. Sebagian besar aset terkonsentrasi di kisaran –10% hingga –25%, menunjukkan bahwa di bawah tekanan makro dan sentimen yang memudar, pasar masih dalam fase pemulihan lemah. Token dengan kenaikan signifikan relatif jarang dan kebanyakan terkonsentrasi di rentang kapitalisasi pasar 200–500—menandakan modal lebih memilih aset berelastisitas tinggi dan berbasis narasi daripada koin large cap yang lebih stabil.

Di antara outperformer, BEAT (+436%), AVICI (+67,93%), dan TEL (+66,47%) menonjol sebagai tiga gainers utama, secara kolektif mencerminkan pola “kekuatan ekstrem + berbasis narasi.” Ketiganya berada di segmen mid hingga lower cap, menegaskan tema siklus ini bahwa “token small cap berbasis narasi mendominasi kenaikan.”

Sebaliknya, penurun utama seperti SOON, COAI, USELESS, dan PLUME mayoritas berada di segmen long-tail (di atas peringkat 250), dengan penurunan luas –50% hingga –70%. Aset ini menunjukkan pola klasik “unwinding pasca hype + capital exit.” Segmen ini juga mengalami volatilitas paling intens dan berkontribusi besar terhadap tekanan turun di siklus pasar ini.

Secara keseluruhan, dinamika harga pada periode ini dapat dirangkum sebagai: “Large cap relatif stabil, sementara token mid dan small cap mengalami divergensi tajam; kekuatan sangat terkonsentrasi, sementara kelemahan tersebar luas.” Modal tetap memilih aset berbasis sentimen jangka pendek di tengah volatilitas, memperbesar volatilitas pada token mid hingga lower cap dan mencerminkan pasar dengan selera risiko yang masih didominasi aktivitas trading jangka pendek.

Gambar 3: Distribusi sebar kinerja harga di antara 500 token teratas menunjukkan gainers terkonsentrasi di rentang mid hingga lower cap, sedangkan losers tersebar luas—menyoroti divergensi struktural yang jelas.

Top 100 Pemimpin Kapitalisasi Pasar

Pada siklus pasar yang bergejolak ini, performa 100 token teratas berdasarkan kapitalisasi pasar menunjukkan divergensi signifikan. Sementara sebagian besar aset utama cenderung stabil, beberapa token dengan narasi kuat atau karakter defensif mampu mengungguli tren pasar.

Di daftar gainers, ZEC (+7,38%) memimpin, didorong meningkatnya minat pada sektor privasi di tengah sentimen risk-off, sehingga memicu arus modal aktif. BCH (+5,97%) melanjutkan penguatan, didukung aktivitas on-chain yang meningkat dan minat pada narasi pembayaran. PI (+4,04%) dan WBT (+3,52%) juga mencatat kenaikan moderat, mencerminkan preferensi modal yang stabil dalam segmen ini, yang lebih memilih proyek dengan ekosistem mapan atau pertumbuhan yang lebih terprediksi. Secara keseluruhan, aset large cap berperforma terbaik menunjukkan kenaikan moderat, sesuai profil “kenaikan stabil didukung fundamental.”

Di daftar losers, PUMP (–41,12%) mencatat penurunan terdalam, menggambarkan penarikan tajam pada token berbasis narasi setelah modal spekulatif jangka pendek keluar. ICP (–39,09%) dan FIL (–35,43%) juga masuk dalam daftar penurun terbesar, didorong memburuknya selera risiko makro dan aksi ambil untung pasca reli sebelumnya. SUI (–34,72%) dan NEAR (–32,97%) juga mengalami koreksi tajam, menandakan chain layer-1 high-beta menghadapi tekanan harga lebih besar saat volatilitas pasar tinggi. Secara umum, penurunan paling signifikan terkonsentrasi pada token berelastisitas tinggi yang sebelumnya mencatat kenaikan kuat dan sangat berbasis narasi—mengakibatkan koreksi lebih dalam di fase penyesuaian pasar ini.

Singkatnya, 100 aset teratas menunjukkan pola struktural yang jelas: “proyek fundamental stabil mencatat kenaikan moderat, sedangkan token berbasis narasi dan high-beta mengalami penurunan tajam.” Pada periode turbulensi ini, modal lebih menyukai aset dengan kepastian tinggi dan ekosistem matang, serta mengurangi eksposur pada narasi spekulatif jangka pendek—menandakan pendinginan sementara selera risiko.

Gambar 4: Di antara 100 token teratas, ZEC memimpin kenaikan seiring sektor privasi menarik minat baru di tengah sentimen risk-off, mendorong arus modal aktif.

2. Analisis Lonjakan Volume

Analisis Pertumbuhan Volume Perdagangan

Selain kinerja harga, laporan ini juga menyoroti perubahan volume perdagangan sejumlah token terpilih untuk menilai aktivitas pasar dan keterlibatan modal. Dengan mengacu pada volume sebelum reli sebagai baseline, kami menghitung kelipatan ekspansi volume dan membandingkannya dengan pergerakan harga terkait untuk mengevaluasi perhatian pasar dan arus modal jangka pendek.

Data menunjukkan lima token dengan pertumbuhan volume paling signifikan periode ini adalah AGENTFUN, XSO, EETH, SWOP, dan NMR. Di antaranya, volume AGENTFUN naik 15,31× meski harganya turun 24,72%, membentuk pola klasik “volume naik, harga turun.” Ini mencerminkan unwinding narasi panas sebelumnya, keluarnya trader berbasis sentimen, tekanan jual yang meningkat, serta minimnya modal berkelanjutan meski spekulasi jangka pendek tinggi. XSO mencatat kenaikan volume 14,81× dengan rebound harga tipis 2,76%—indikasi “kebangkitan volume tanpa formasi tren.” Ini mengisyaratkan bahwa aktivitas likuiditas dan order book mendominasi arus, bukan akumulasi terarah; aset semacam ini perlu terus dipantau untuk melihat apakah dapat membentuk struktur stabil setelah lonjakan volume.

Volume perdagangan EETH naik 10,62× namun harganya tetap turun –19,57%, menempatkannya dalam fase penyesuaian akibat pelepasan tekanan dan retracement dari kenaikan sebelumnya—menunjukkan modal on-chain lebih berhati-hati di tengah volatilitas tinggi. SWOP dan NMR menunjukkan struktur “volume naik, harga datar,” menandakan perhatian pasar meningkat namun minat beli masih konservatif, mencerminkan sikap wait-and-see yang lebih luas di lingkungan saat ini.

Secara umum, token dengan ekspansi volume periode ini mayoritas menunjukkan pola “aktivitas modal naik namun harga tertekan.” Sebagian besar kenaikan volume didorong rotasi likuiditas jangka pendek, aktivitas arbitrase, atau penyesuaian posisi setelah unwinding narasi, bukan awal tren berkelanjutan. Modal tetap terkonsentrasi pada tema lokal dan peluang struktural, tanpa tindak lanjut berarti—menyoroti bahwa selera risiko pasar masih lemah dan perilaku trading jangka pendek tetap dominan.

Gambar 5: Token seperti AGENTFUN, XSO, dan EETH mencatat ekspansi volume signifikan periode ini, namun mayoritas gagal membentuk rebound berbasis tren. Divergensi volume-harga ini menegaskan pasar yang didominasi arus likuiditas jangka pendek.

Analisis Hubungan Volume-Harga

Melanjutkan kajian token dengan anomali volume, laporan ini juga memetakan grafik sebar Kelipatan Kenaikan Volume versus Persentase Perubahan Harga. Sumbu horizontal mewakili kelipatan volume perdagangan setiap token relatif terhadap periode baseline dua pekan terakhir, sementara sumbu vertikal menunjukkan perubahan harga terkait. Skala log simetris digunakan untuk memvisualisasikan hubungan antara “ekspansi volume” dan “pergerakan harga.”

Secara umum, sebagian besar token terkonsentrasi di area dengan ekspansi volume moderat dan apresiasi harga terbatas, menandakan pasar masih dalam fase pemulihan lemah dan konsolidasi bergejolak. Modal tambahan terbatas, dan pelaku pasar jangka pendek menunjukkan perilaku hati-hati. Jumlah token yang turun jauh lebih banyak dari yang naik, menandakan bahwa di bawah tekanan makro dan sentimen rapuh, pasar masih didominasi deleveraging dan penyesuaian struktural.

Menariknya, token dengan kenaikan tertinggi cenderung mencapainya tanpa ekspansi volume berarti. Misalnya, QRL mencatat kenaikan lebih dari 20% meski pertumbuhan volume moderat—menandakan reli didorong katalis narasi, bukan likuiditas luas, pola klasik “low-volume spike.”

Di sisi lain, beberapa token dengan kenaikan volume 8× hingga 12×—seperti CUSD0, IUSDS, USDT, dan XSO—tetap mencatat kinerja harga yang datar di kisaran –5% hingga +5%. CUSD0, IUSDS, dan USDT merupakan stablecoin atau aset sintetis mirip stablecoin (misal, interest-bearing dollar, synthetic USD, atau instrumen LP-split), yang harganya terjangkar pada nilai USD. Maka, meski volume ekspansi besar, aset ini tidak menunjukkan pergerakan harga berbasis tren. Kenaikan transaksi umumnya mencerminkan arbitrase, siklus staking/unstaking, rebalancing pool, atau positioning risk-off on-chain, bukan pembelian spekulatif murni. Struktur ini menunjukkan modal lebih condong pada operasi likuiditas jangka pendek, pengujian kedalaman pasar, dan rotasi ke instrumen stabil daripada bertaruh pada aset berisiko.

Secara keseluruhan, periode ini mencerminkan lingkungan “rotasi struktural + mismatch volume-harga”: aset utama tidak mengalami peningkatan aktivitas perdagangan dan tetap lemah; volatilitas mid hingga small cap lebih didorong sentimen dan perubahan narasi ketimbang arus modal luas; ekspansi volume tinggi mayoritas gagal berbuah apresiasi harga, menandakan selera risiko yang lemah; dan token outperformer umumnya ditandai “kekuatan low-volume”—profil yang lebih selaras dengan perilaku spekulatif jangka pendek daripada keyakinan pasar berkelanjutan.

Gambar 6: Sebagian besar token terkonsentrasi di area dengan ekspansi volume terbatas dan perubahan harga moderat, menandakan pasar masih dalam pemulihan lemah dan struktur bergejolak, dengan modal tambahan terbatas dan perilaku trading jangka pendek yang hati-hati.

Analisis Korelasi

Setelah menelaah hubungan antara volume perdagangan dan pergerakan harga, laporan ini juga menganalisis hubungan sistemiknya secara statistik. Untuk menilai bagaimana aktivitas modal memengaruhi volatilitas harga, kami membangun Indikator Aktivitas Relatif (“Tingkat Pertumbuhan Volume / Kapitalisasi Pasar”) dan menghitung korelasinya dengan perubahan harga. Ini memungkinkan identifikasi kategori aset yang paling sensitif terhadap arus likuiditas saat ini.

Seperti terlihat pada grafik, mayoritas token berada pada rentang korelasi 0,65–0,90, menandakan pasar tetap sangat sinkron di tengah volatilitas makro tinggi. Namun, perbedaan antar segmen mengungkap preferensi modal dan pola rotasi di bawah permukaan.

Token dengan korelasi tertinggi (>0,90)—seperti XSO, FLUID, ELF, MOVE, dan BEAT—umumnya merupakan aset trading-narrative, aplikasi AI, atau kategori tematik high-beta. Token ini sangat sensitif terhadap sentimen pasar dan cenderung bertindak sebagai “amplifier volatilitas pasar.” Dengan dinamika komunitas kuat dan karakteristik trading frekuensi tinggi, token ini mudah digerakkan likuiditas jangka pendek dan membentuk klaster paling terkorelasi pada siklus ini.

Token di rentang korelasi rendah (0,65–0,75), seperti BCH, XVG, WFI, DCR, dan WLFI, terlihat memiliki kapitalisasi pasar lebih besar pada bubble plot. Aset ini umumnya kategori infrastruktur atau nilai jangka panjang, di mana pergerakan harga lebih tergantung pada perkembangan ekosistem atau permintaan on-chain nyata daripada fluktuasi makro. Misalnya, narasi pembayaran BCH dan basis pengguna jangka panjang memungkinkannya tetap relatif independen bahkan saat pasar bergejolak.

Secara keseluruhan, distribusi korelasi periode ini mencerminkan tiga lapisan struktural:

• Korelasi tinggi = Aset tematik high-beta
  Token AI, aset berbasis trading, dan token komunitas yang sangat mengikuti pasar umum dan berperan sebagai amplifier volatilitas.

• Korelasi sedang = Protokol fungsional dan utilitas
  Mengikuti tren pasar secara umum namun tetap memiliki independensi narasi tertentu.

• Korelasi rendah = Aset berbasis nilai dan infrastruktur
  Token seperti BCH dan WLFI lebih stabil dan defensif, menunjukkan sensitivitas lebih rendah terhadap likuiditas spekulatif.

Gambar 7: Token berkorelasi tinggi terkonsentrasi pada kategori high-beta dan trading-narrative, sementara aset berbasis nilai seperti BCH dan WLFI menunjukkan korelasi rendah—menyoroti stratifikasi struktural pasar saat ini.

Pasar kripto saat ini masih menunjukkan rotasi struktural di bawah tekanan makro, dengan 500 token teratas mencatat penurunan rata-rata 14,99%, menandakan fase deleveraging yang masih berlangsung. Sementara sebagian besar aset large cap turun pada kisaran –10% hingga –25%, token tematik mid dan small cap tetap menghasilkan outlier menonjol: BEAT, AVICI, dan TEL mencatat kenaikan kuat didorong narasi AI × entertainment dan momentum komunitas. Sebaliknya, proyek high-beta seperti SOON dan USELESS mengalami koreksi tajam, menandakan pendinginan signifikan pada segmen berbasis sentimen.

Aktivitas perdagangan menunjukkan pola luas “volume naik, harga turun” dan “volume naik, harga datar.” Token seperti AGENTFUN dan EETH mencatat ekspansi volume 10–15× namun tetap turun, menandakan modal masih fokus pada pengujian likuiditas jangka pendek alih-alih membentuk tren berkelanjutan. Struktur volume-harga secara keseluruhan menunjukkan pasar masih dalam mode pemulihan lemah.

Di luar aksi harga, beberapa proyek airdrop potensial terus berkembang di berbagai tema utama, termasuk AI, Layer 2, social points, dan decentralized identity. Dengan tetap aktif dan berinteraksi secara konsisten, pengguna dapat memposisikan diri lebih awal dan mengamankan peluang insentif token serta airdrop di tengah periode volatilitas pasar ini. Bagian berikut mengulas empat proyek berpotensi tinggi beserta metode partisipasinya untuk mendukung pendekatan terstruktur dalam menangkap peluang airdrop Web3.

Sorotan Airdrop

Laporan ini menyoroti proyek-proyek berpotensi airdrop yang patut dipantau pada periode 11–24 November 2025, termasuk 42 (sebelumnya Alkimiya, prediction market berbasis komunitas), Self Protocol (platform identitas terdesentralisasi dengan sistem poin DID), Block Street (platform simulasi saham on-chain di atas Monad), dan NUVA Finance (platform yield pra-peluncuran dalam ekosistem Animoca). Pengguna dapat mengumpulkan catatan kontribusi—dan memperoleh kelayakan untuk airdrop atau insentif token di masa depan—dengan menghubungkan wallet, menyelesaikan interaksi testnet, berpartisipasi dalam tugas sosial, dan melakukan verifikasi identitas.

42

42 (sebelumnya Alkimiya) adalah proyek prediction market yang sedang menjalani perombakan besar. Tim telah menyelesaikan rebranding penuh dan beralih membangun protokol prediksi generasi baru dengan sistem insentif berbasis komunitas. Meskipun platform utama belum aktif, proyek telah membuka waitlist dan sistem tugas komunitas. Pengguna dapat mengirimkan alamat wallet dan handle X (Twitter), berpartisipasi dalam aktivitas Discord, serta memperoleh akses Beta dan potensi insentif di masa depan.

42 menekankan partisipasi komunitas, pembuatan konten, dan interaksi, dengan mengadakan kompetisi tematik multipekan (seperti meme, animasi, karya seni) untuk mengidentifikasi kontributor aktif dan memberi hadiah berupa kode beta, OG role, atau kemungkinan insentif di masa depan.【2】

Cara Berpartisipasi:

1. Bergabung ke waitlist dan kirimkan akun X (Twitter) Anda
2. Ikuti tugas komunitas Discord untuk mempercepat akses Beta

Self Protocol

Self Protocol adalah protokol identitas terdesentralisasi (DID) yang berfokus pada verifikasi identitas. Proyek ini baru saja meluncurkan program Points Farming baru. Pengguna hanya perlu menginstal aplikasi resmi dan menyelesaikan verifikasi identitas untuk mulai mengumpulkan Self Points. Meskipun poin ini saat ini belum dapat ditukar dengan token, sangat mungkin akan menjadi dasar insentif mainnet atau kelayakan airdrop di masa depan. Proyek ini mewajibkan verifikasi paspor untuk memastikan keunikan dan keaslian, menyoroti arah aplikasi DID dunia nyata.【3】【4】

Cara Berpartisipasi:

1. Unduh aplikasi Self (iOS / Android) dan buat akun
2. Selesaikan verifikasi identitas (KYC) untuk mulai mengumpulkan Self Points

Block Street

Block Street adalah platform simulasi “pasar saham on-chain” terdesentralisasi di atas testnet Monad. Pengguna dapat memperdagangkan, meminjam, meminjamkan, dan membeli aset saham simulasi menggunakan token uji coba. Proyek ini baru saja mengumpulkan dana sebesar USD 11,5 juta dan meluncurkan kampanye pengujian publik di situs resminya. Pengguna dapat memperoleh BSD points melalui tugas harian, referral, dan perdagangan aset. BSD saat ini berfungsi sebagai poin testnet, namun kemungkinan besar akan menjadi dasar token mainnet, airdrop early-tester, atau hadiah fase peluncuran di masa mendatang.【5】

Cara Berpartisipasi:

1. Kunjungi situs resmi, hubungkan wallet, dan akses dashboard test
2. Selesaikan tugas login harian dan tugas berbagi komunitas untuk mendapatkan poin

NUVA Finance

NUVA Finance, didukung Animoca Brands, adalah platform manajemen aset dan yield terdesentralisasi yang saat ini menjalankan kampanye pra-peluncuran. Pengguna dapat memperoleh akses awal dengan menyelesaikan tugas sosial dan mencetak Genesis Pass. Genesis Pass akan memberikan manfaat pengali poin selama kampanye utama dan dapat memengaruhi kelayakan airdrop token NUVA atau insentif tambahan pra-mainnet. Ini adalah model kampanye “akses pra-peluncuran + boost poin” yang khas.【6】

Cara Berpartisipasi:

1. Login di situs resmi
2. Selesaikan tugas sosial seperti mengikuti NUVA Finance di X dan LinkedIn untuk mendapatkan kelayakan mencetak Genesis Pass

Pengingat

Rencana airdrop dan metode partisipasi dapat berubah sewaktu-waktu. Disarankan agar pengguna mengikuti kanal resmi proyek di atas untuk pembaruan terbaru. Selain itu, pengguna harus berhati-hati, menyadari risiko, dan melakukan riset menyeluruh sebelum berpartisipasi. Gate tidak menjamin distribusi hadiah airdrop berikutnya.

Kesimpulan

Pada periode 11–24 November 2025, pasar kripto mengalami penarikan luas di tengah kekhawatiran bubble berbasis AI, data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, dan repricing tajam atas ekspektasi pemangkasan suku bunga. Namun, BTC dan ETH mencatat rebound teknikal dari level terendah pada 19–20 November, dengan pergerakan harga secara keseluruhan membentuk struktur konsolidasi pembentukan dasar. Arus modal on-chain memasuki fase redistribusi: Arbitrum terus menarik arus masuk tambahan, ekosistem seperti Solana dan Base pulih, sementara Ethereum mainnet dan Hyperliquid mencatat arus keluar signifikan. Sementara itu, saham dan ETF yang ditokenisasi on-chain mendekati nilai total USD 10 juta, mempercepat laju Arbitrum menuju hub settlement institusional. Di antara 500 aset teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, penurunan rata-rata sekitar 15%, dengan mid-large cap (kapitalisasi pasar 100–200) mencatat penurunan terdalam, sementara mid-small cap mengalami volatilitas tertinggi. BEAT melonjak 436% sebagai penggerak high-beta terkuat, dengan AVICI dan TEL juga tampil baik, sedangkan aset yang sebelumnya panas seperti SOON, USELESS, dan PLUME terkoreksi 50–70%, menandakan pola “unwinding high-beta dengan divergensi struktural.”

Dinamika volume-harga menunjukkan dislokasi yang jelas. Meski terjadi lonjakan volume 10–15x, proyek seperti AGENTFUN, XSO, dan EETH gagal menghasilkan pembalikan tren berkelanjutan, menandakan aktivitas pasar didominasi arus arbitrase dan pengujian likuiditas. Kenaikan lebih terkonsentrasi pada segmen kapitalisasi pasar 200–500, di mana token berkorelasi tinggi seperti XSO, BEAT, dan MOVE sangat responsif terhadap perubahan sentimen, sementara aset berbasis nilai seperti BCH dan WLFI diperdagangkan lebih independen. Secara keseluruhan, pasar memasuki fase “rotasi struktural + divergensi volume-harga”—modal jangka pendek tetap berhati-hati, namun peluang struktural jangka menengah tetap ada.

Selain itu, proyek-proyek yang dipantau selama periode ini—42, Self Protocol, Block Street, dan NUVA Finance—semuanya berada dalam fase insentif aktif. Fokus masing-masing meliputi infrastruktur prediction market, verifikasi identitas dan ekosistem DID, simulasi dan perdagangan saham on-chain, serta sistem poin platform yield pra-peluncuran. Peran ekosistemnya saling melengkapi, dengan jalur insentif yang jelas. Pengguna dapat berpartisipasi melalui interaksi, pengujian, referral, atau tugas sosial sesuai ketentuan setiap proyek untuk mengumpulkan poin dan meningkatkan potensi bobot airdrop. Disarankan untuk memantau pengumuman dan pembaruan tugas setiap proyek secara cermat guna memaksimalkan manfaat partisipasi awal.


Referensi：

1. CoinGecko, https://www.coingecko.com/
2. 42, https://www.42.space/
3. Apple, https://apps.apple.com/app/self-zk-passport-identity/id6478563710
4. Google, https://play.google.com/store/apps/details?id=com.proofofpassportapp&pli=1
5. Block Street, https://blockstreet.money/dashboard
6. NUVA Finance, https://app.megaphone.xyz/pages/nuvafinance

Gate Research adalah platform riset blockchain dan cryptocurrency komprehensif yang menyediakan konten mendalam untuk pembaca, termasuk analisis teknikal, wawasan pasar, riset industri, prediksi tren, dan analisis kebijakan makroekonomi.

Disclaimer
Investasi di pasar cryptocurrency mengandung risiko tinggi. Pengguna disarankan melakukan riset sendiri dan memahami sepenuhnya karakteristik aset dan produk sebelum membuat keputusan investasi apa pun. Gate tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang timbul dari keputusan tersebut.