Pada 17 September 2025, Bank Sentral AS (Federal Reserve) menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin menjadi 4,1%, menandai pemangkasan suku bunga pertama sejak Desember 2024. Dalam konferensi pers, Ketua Jerome Powell menyampaikan bahwa keputusan ini bertujuan merespons melemahnya pasar tenaga kerja serta meningkatnya angka pengangguran. Usai pengumuman tersebut, harga Bitcoin langsung melesat ke $117.000, mencerminkan respons positif yang sangat kuat dari pasar terhadap pemangkasan suku bunga tersebut.
Suku bunga rendah umumnya menurunkan imbal hasil obligasi, sehingga aset berisiko seperti saham dan kripto semakin diminati. Pemangkasan suku bunga ini berpotensi mengalirkan tambahan modal ke pasar kripto, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Di tengah pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve), pra-penjualan Bitcoin Hyper berhasil menarik minat signifikan, meraih lebih dari $16.500.000 dan menunjukkan antusiasme investor yang tinggi. Bitcoin Hyper berfokus pada peningkatan kecepatan transaksi dan skalabilitas Bitcoin melalui solusi Layer-2, sekaligus memperkuat fungsionalitasnya dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT).
Saat ini, token HYPER dipasarkan pada harga $0,012935 per token dan dapat dibeli menggunakan dompet kripto yang didukung. Seiring perkembangan pra-penjualan, harga token berpotensi meningkat, sehingga investor perlu mencermati pergerakan harga secara berkala.
Walaupun pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) berpotensi mendorong harga Bitcoin, investor tetap perlu memperhatikan faktor-faktor kunci berikut:
Pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) berpotensi mendorong pasar Bitcoin dalam jangka pendek. Namun, investor harus tetap waspada dan terus memonitor perubahan makroekonomi serta fundamental proyek. Untuk proyek-proyek baru seperti Bitcoin Hyper, riset mendalam terhadap teknologi dan prospek pasar sangat penting dalam membuat keputusan investasi yang optimal.