Token non-fungible (NFT) telah mendefinisikan ulang kepemilikan digital, membuka jalur baru bagi seniman, kolektor, dan investor untuk menghasilkan pendapatan dari kreativitas. Namun, ruang inovatif ini juga penuh risiko signifikan serta modus penipuan yang memanfaatkan euforia teknologi baru.
NFT diposisikan sebagai aset digital terdesentralisasi dengan karakteristik kepemilikan unik. Berbeda dengan pasar seni tradisional, marketplace NFT menawarkan:
✅ Royalti kreator atas penjualan sekunder (umumnya 5–10%)
✅ Kelangkaan digital dan bukti kepemilikan yang kuat
✅ Manfaat yang dapat diprogram melalui smart contract
Namun, investor harus memahami isu hukum dan keamanan yang masih serius:
Sifat digital NFT membuka peluang untuk:
❌ Pencetakan karya seniman tanpa izin
❌ Duplikasi elemen visual tanpa persetujuan
❌ Atribusi palsu pada kreator ternama
Praktik ini merugikan kreator asli dan dapat menimbulkan sengketa hukum terkait hak kekayaan intelektual.
Beberapa platform NFT menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan:
🚫 Jaminan imbal hasil yang tidak masuk akal secara matematis (imbal harian 4–7%)
🚫 Klaim keuntungan hasil AI tanpa verifikasi teknis
🚫 Proyeksi keuntungan bulanan di atas 30%
Investasi yang sah pasti mengandung risiko—tidak ada marketplace NFT kredibel yang menjanjikan keuntungan tetap. Klaim yang terlalu fantastis adalah indikasi penipuan.
Saat menilai platform NFT, identifikasi indikator berikut:
Platform penipuan biasanya:
Platform mencurigakan biasanya:
Skema yang sering muncul termasuk:
Platform NFT penipuan umumnya memiliki pola operasional sebagai berikut:
🔹 Investasi awal dengan janji imbal hasil luar biasa
🔹 Pembayaran awal terbatas untuk membangun kepercayaan palsu
🔹 Fokus rekrutmen peserta baru secara intensif
🔹 Kesulitan penarikan yang makin besar seiring bertambahnya investor
🔹 Keruntuhan sistem ketika pasokan modal baru tidak mencukupi pembayaran
Kendati mengklaim melakukan perdagangan NFT, platform seperti ini minim aktivitas pasar nyata atau likuiditas. Istilah NFT sekadar digunakan untuk membungkus skema Ponzi klasik.
Dampak nyata dari skema ini sangat merugikan:
💸 Kerugian finansial mulai dari ratusan hingga ribuan dolar
💸 Reputasi tercoreng akibat mengajak teman dan keluarga
💸 Tekanan emosional saat menyadari penipuan
Pengalaman ini menegaskan betapa besarnya dampak finansial dan psikologis korban platform penipuan.
Agar aman bertransaksi NFT, lakukan langkah berikut:
🧐 Penelitian menyeluruh: Teliti latar belakang tim, arsitektur teknis, dan opini komunitas.
🚩 Kritisi Jaminan: Investasi yang kredibel pasti memiliki risiko. Jaminan keuntungan tetap menjadi tanda penipuan.
💰 Uji Penarikan: Mulailah dengan dana kecil dan pastikan penarikan berjalan sebelum berinvestasi lebih besar.
🙅♂️ Evaluasi Model Bisnis: Platform yang sah meraih pendapatan dari biaya layanan, bukan rekrutmen anggota baru.
🌐 Periksa Status Regulasi: Pastikan platform mematuhi regulasi yang berlaku di wilayah operasinya.
Otoritas keuangan kini lebih ketat mengawasi platform NFT untuk mencegah:
Banyak platform menyatakan telah memiliki lisensi Money Services Business (MSB) atau Penyedia Jasa Keuangan. Lisensi tersebut hanya mencakup kewajiban anti-pencucian uang dasar dan tidak menjamin validitas model bisnis atau klaim investasi.
Mulai September 2025, berbagai yurisdiksi aktif menyelidiki dan menindak platform NFT ilegal serta skema penipuan.
Ekosistem NFT memberikan peluang nyata selama dijalankan secara bertanggung jawab. Platform kredibel:
Saat menjajaki NFT, prioritaskan platform yang memiliki rekam jejak jelas, komunitas pengembang aktif, dan operasional transparan agar aset digital dan finansial tetap terlindungi.
Otoritas sedang memeriksa platform ini atas dugaan skema Ponzi dan belum dapat membuktikan kepatuhan hukum, sehingga Treasure NFT kemungkinan besar ilegal.
Treasure NFT rentan terhadap penipuan, pencucian uang, dan pelanggaran hak cipta. Volatilitas pasar dan kurangnya regulasi juga mengancam nilai serta legitimasi NFT ini.
Skandal NFT terjadi ketika penipu mengelabui orang untuk memperdagangkan aset digital bernilai dengan aset yang tidak bernilai, dengan memanfaatkan minimnya pengetahuan di pasar NFT.
NFT menghadapi risiko penipuan, volatilitas, serta kurangnya regulasi dan penggunaan cryptocurrency. Ketidakpastian pasar dan isu hak cipta juga menjadi tantangan signifikan.